Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Voyage Calculation dan Persiapan Keberangkatan Kapal (Passage Plan)

Vessel Voyage

Voyage Calculation (Perhitungan Perjalanan Kapal) 

(www.kapaldanlogistik.com) Setiap kapal yang ingin melakukan voyage/ perjalanan ke suatu tempat tujuan, maka harus memiliki beberapa persiapan dan pertimbangan sebelum berangkat. Persiapan yang dimaksud tidak hanya berupa persiapan fisik dari kapal itu sendiri, melainkan juga membutuhkan perhitungan voyage (Voyage Calculation) yang dibutuhkan oleh owner perusahaan kapal agar mendapatkan keuntungan.

Dasar perhitungan dari Voyage Calculation ini adalah dengan mempertimbangkan beberapa variable cost sesuai dengan tujuan target pendapatan. Pendapatan yang diperoleh oleh owner perusahaan kapal per harinya dapat disebut dengan TCE (Time Charter Equivalent). TCE merupakan target dan tujuan yang harus ditentukan oleh owner perusahaan kapal sebagai parameter utama dalam pencharteran kapal.

Pertimbangan dalam Perhitungan Perjalanan Kapal

Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menghitung voyage calculation, diantaranya adalah:

  1. Gaji Crew
  2. Harga bahan bakar (Bunker fee)
  3. Harga fresh water
  4. Port Charge
  5. Tambahan biaya lain seperti charterer requirement in port, canall toll, dan premi asuransi, broker commision (if any).

Gaji crew merupakan suatu cost yang tetap sehingga dapat dimasukan sebagai hal yang fixed cost. Sedangkan bahan bakar, freshwater, port charge dan tambahan biaya lain merupakan cost yang tidak tetap sehingga disebut dengan unfixed cost. 4 elemen unfixed cost ini tergantung dengan tujuan lokasi dan rute yang diambil oleh kapal untuk membawa muatan yang dimaksud. Sehingga owner perusahaan kapal harus dapat memprediksi kemungkinan yang terjadi dalam pembawaan muatan ke lokasi tujuan.

Perhitungan Perjanalanan Kapal

Pada saat ini sudah terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk menghitung voyage calculation yang berguna bagi bagian commercial di owner perusahaan kapal. Penggunan aplikasi ini dapat membantu secara detail para pengguna sehingga dapat memperhitungkan voyage calculation secara akurat dengan parameter-parameter yang ada.

Persiapan Keberangkatan Kapal

1. Persiapan Kapal oleh Deck Departement

Persiapan untuk pelayaran tidak saja dilakukan oleh perusahaan kapal yang berada di darat, namun juga dilakukan oleh crew kapal yang mengendarai kapal itu sendiri. Pengecekan teknis kapal, bunkering kapal, dan persiapan dari crew kapal itu sendiri juga harus dilakukan agar kapal dapat sampai tujuan dengan selamat dan tanpa kendala. Persiapan dan perencanaan untuk rute pelayaran kapal harus dibuat, hal ini sering disebut dengan Passage Planning. Tujuan Passage planning adalah untuk menyiapkan pelayaran dan keberangkatan kapal sehingga kapal tiba di pelabuhan yang dituju dengan selamat dan sesuai dengan Estimated Arrival yang dipersyaratkan.

Dalam pembuatan rute pelayaran atau Passage Planning harus memperhatikan beberapa hal berikut ini yaitu:

  1. Memastikan Peta Laut yang digunakan telah di update
  2. Memastikan alat navigasi berfungsi dengan normal
  3. Mengupdate kondisi cuaca, gelombang dan faktor keamanan lainnya pada daerah rute pelayaran yang akan dilalui (Weather Forecast)
  4. Memperhatikan obstacle / navigational warning seperti pipa dan kabel bawah laut, Oil and Gas Offshore Facilities, karang, dan kapal karam
  5. Memperhatikan pasang surut air laut (Tides and Current Table)
  6. Memperhatikan alur pelayaran jika memasuki alur yang sempit seperti sungai atau kanal
  7. Communication Channel pada area pelayaran
  8. Ballast Water Management pada area yang dilewati dalam voyage kapal
Setelah Passage plan dibuat maka passage plan ini ditandatangani oleh Nakhoda yang bertanggungjawab diatas kapal dan ditempatkan dianjungan sebagai refrensi ketika sedang berlayar nantinya. 

2. Persiapan Kapal oleh Engine Departement

Persiapan keberangkatan kapal dilakukan selain dilakukan oleh bagian dek tetapi juga dilakukan oleh bagian mesin. Baik bagian dek dan bagian mesin harus saling berkoordinasi satu sama lain sebelum keberangkatan kapal. Nakhoda kapal harus memastikan bahwa kapal dalam kondisi siap secara keseluruhan dan berlayar sesuai dengan instruksi yang telah diberikannya. Untuk bagian mesin, sebelum keberangkatan harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Cek bagian mesin induk dan mesin bantu kapal
  2. Cek running hour dari mesin dan peralatan di kapal
  3. Pengecekan spare part mesin
  4. Cek peralatan pencegahan polusi seperti OWS, Sewage plant, dan Incenerator 
  5. Pengetesan alarm dan safety devices lainnya
  6. Sounding Tangki untuk memastikan kondisi aktual yang sesuai dengan jurnal mesin
  7. Persiapkan rencana pengisian bunker
  8. Memperhatikan ECA (Emission Control Area) jika kapal melewati area tersebut sehingga kapal harus siap untuk menggunakan LSFO (Low Sulphure Fuel Oil)
  9. Mengecek Oil Record Book
  10. Mengecek batas expired dari sertifikat dan survey
  11. Mengecek dokumen dan maintenance record yang ada
Seperti itu perhitungan perjalanan kapal (Voyage Calculation) dan Persiapan yang harus dilakukan kapal sebelum keberangkatan. Perhitungan perjalanan mengenai budget dan hal yang berkaitan dengan masalah financial shipowner harus diperhatikan dengan matang sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan ketika kapal melakukan pelayaran pembawaan muatan dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa faktor harus diperhitungkan mulai dari gaji crew hingga tambahan biaya lainnya yang dibutuhkan kapal. Selain Voyage Calculation, perlu juga persiapan dilakukan oleh crew kapal sehingga kapal dapat melakukan perjalanan selamat sampai tujuan dan sesuai dengan instruksi dari charterer atau shipper.

Post a Comment for "Voyage Calculation dan Persiapan Keberangkatan Kapal (Passage Plan)"

Random Posts