Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Biosolar B30 Terhadap Kapal dan Cara Mengatasinya

Dampak Biosolar B30 Terhadap Kapal dan Cara Mengatasinya

Pengertian Biosolar B30 dan Kebijakan Pemerintah

(www.kapaldanlogistik.com) Saat ini pemerintah membuat sebuah kebijakan dengan mewajibkan penggunaan bahan bakar terhadap kapal dengan pencampuran 30% Biodiesel dan 70% bahan bakar minyak jenis Solar. Pencampuran antara 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar ini sering disebut juga dengan B30. Dengan adanya peraturan tersebut, kapal sebagai transportasi laut yang cukup banyak menggunakan BBM juga terkena dampaknya.

Kebijakan Pemerintah mewajibkan penggunaan B30 terhadap kapal ini dengan tujuan untuk mendukung prinsip kimia hijau dan mengurangi dampak Emisi Gas Rumah Kaca. Ini menjadi komitmen pemerintah Indonesia untuk memenuhi perjanjian internasional dalam pengurangan emisi sebesar 29% pada tahun 2030. Kebijakan penggunaan B30 ini mengacu pada peraturan ESDM No. 12 Tahun 2015 tentang Pemanfaatan Biofuel atau Bahan Bakar Nabati. Penyaluran dan distribusi B30 ini sendiri sudah disebar hampir ke seluruh Indonesia, hal ini sesuai dengan tujuan pemerintah untuk merubah penggunaan bahan bakar menuju B100.

Biosolar B30 adalah jenis bahan bakar untuk mesin high speed diesel atau mesin dengan putaran mesin yang tinggi, dan merupakan pencampuran antara solar dan bahan bakar nabati (FAME). FAME atau singkatan dari Fatty Acid Methul Ester ini merupakan olahan dari minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu produk unggulan dari ekspor Indonesia karena jumlahnya yang banyak di Indonesia ini. Sehingga selain untuk mengurangi polusi emisi gas buang yang dihasilkan oleh BBM biasa, penggunaan B30 ini juga menjadi terobosan pemerintah dalam hal meningkatkan kemandirian energi negara Indonesia dengan memanfaatkan hasil olahan minyak kelapa sawit ini.

Spesifikasi Biosolar B30

Spesifikasi Biosolar B30 Pertamina adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Biosolar B30 Pertamina

Sifat Biosolar B30

Sifat dari Bahan Bakar Biodiesel ini adalah: 
  1. Hygroscopis: Mudah menyerap/ mengikat air sehingga akan muncul mikroba dan jamur yang akan merusak kualitas biosolar
  2. Abrasiv: Merusak material dari tembaga dan seng dalam sistem pipa dan tangki diatas kapal.
  3. Solvency dan Detergency yang mudah merusak filter dan strainer
  4. Kadar asam/acid yang cukup tinggi: yang akan mengendap dan menjadi emulsi/ endapan lumpur di dasar tangki.

Kriteria Penggunaan Bahan Bakar Kapal

Secara umum terdapat beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam penggunaan pemakaian BBM di Kapal. Kriteria ini dapat dibagi menjadi 4 kelompok yakni Technical Criteria, Enviromental Criteria, Economical Criteria, dan Other Criteria. Berdasarkan 4  kelompok ini dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini.

BBM Kapal

Dampak Pemakaian B30 Terhadap Kapal

Berdasarkan kriteria penggunaan Bahan Bakar Kapal, apakah penggunaan Biosolar B30 ini sudah sesuai dengan kriteria bahan bakar kapal? dengan peralihan kepada penggunaan Biosolar B30 ini kira-kira apa dampaknya bagi kapal? Berikut ini adalah dampak Biosolar B30 terhadap kapal baik dampak positif dan dampak negatif yang dihasilkannya.

Keuntungan Pemakaian Biosolar B30 Terhadap Kapal

Keuntungan atau dampak positif pemakaian Biosolar B30 ini adalah:

  1. Ramah Lingkungan dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari solar biasa
  2. Energi Terbarukan
  3. Hemat devisa negara
  4. Angka Cetane bervariasi
  5. Lubricity yang membantu pelumasan dalam injector sehingga menghindari keausan

Kelemahan Pemakaian Biosolar B30 Terhadap Kapal

Dari sisi lain, penggunaan Biosolar B30 ini memiliki beberapa dampak negatif atau kelemahan diantaranya adalah:

  1. Terdapat cost lebih yang harus disiapkan oleh Owner untuk Filter dan Nozzle Mesin
  2. Dampak Jangka Panjang pada mesin yang tidak kompatibel dengan B30
  3. Acid yang tinggi akan mempengaruhi Turbocharger, economizer dan Funnel Kapal yang akan berdampak pada keroposnya material tersebut
  4. Kadar air yang tinggi akan berdampak buruk pada kinerja mesin seperti bosch pump, seal, plunger, dan tersumbatnya injector mesin
  5. Dengan pencampuran minyak solar dan fame ini, secara keseluruhan akan mengurangi HP dan berdampak pada bertambahnya pemakaian BBM

Dampak Positif dan Dampak Negatif B30 terhadap Mesin Kapal

Solusi Untuk Kapal Jika Menggunakan Biosolar B30

Tindakan yang harus dilakukan pada kapal adalah sebagai berikut:

  1. Tidak boleh menimbun dalam waktu lama dan sering memeriksa kadar air dalam tangki
  2. Mengganti sistem pipa diatas kapal dengan material yang tahan abrasiv seperti alumunium, teflon, carbon steel
  3. Penggantian Filter bahan bakar lebih sering dari biasanya
  4. Harus lebih sering menguras tangki agar endapan bisa dikuras dan dibuang pada tangki endap, tangki distribusi dan tangki kapal
  5. Mempersiapkan Fuel Nozzle dari mesin yang kompatibel dengan B30
  6. Mempersiapkan SOP tambahan mengenai treatment terhadap perawatan di atas kapal

Seperti itu penjelasan mengenai Dampak Biosolar B30 terhadap kapal dan cara mengatasinya yang dapat dilakukan oleh kapal. Pemerintah mencanangkan untuk menuju ke penggunaan B100. Tujuan utama dari kebijakan pemerintah dalam penerapan Biosolar B30 ini adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta untuk memanfaatkan produksi CPO/ minyak mentah yang merupakan produk unggulan dalam negeri.

Post a Comment for "Dampak Biosolar B30 Terhadap Kapal dan Cara Mengatasinya"

Random Posts