Mengenal Alat Navigasi Kapal (Safety of Navigation)
(www.kapaldanlogistik.com) Mengenal Alat Navigasi Kapal (Safety of Navigation) - SOLAS 1974 dan COLREG 72 mengatur beberapa hal mengenai alat navigasi kapal dimana terdapat beberapa alat navigasi yang harus dipasang di atas kapal. Tujuan dari penggunaan alat navigasi ini adalah untuk memudahkan pelaut untuk pelayaran dan juga untuk menghindari terjadinya kecelakaan di laut. Alat Navigasi kapal dapat terdiri dari beberapa alat sebagai berikut:
- Lampu Navigasi
- Kompas
- Perlengkapan Radio/ GMDSS
- Echo Sounder
- GPS
- Peta Laut (ECDIS)
- Radar Kapal
- Inmarsat, Telepon Internal, Engine Telegraph
- Speed and Log Device
- Indikator Kemudi Kapal
- AIS
- VDR
1. Lampu Navigasi
Baik kapal besar ataupun speedboat, harus mempunyai lampu navigasi sebagai bagian dari sistem navigasinya. Lampu Naviasi ini adalah salah satu bagian dari sistem navigasi kapal yang paling penting karena menghindari dari tabrakan yang terjadi dengan kapal lain. Lampu Navigasi pada kapal terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- Lampu Samping
- Lampu Tiang Depan
- Lampu Buritan
- Lampu Gandeng
- Lampu Jangkar
- Lampu Mesin Induk Mati
- Lampu Tanda Muatan Berbahaya
2. Kompas
Kompas adalah peralatan pada kapal yang berfungsi untuk menunjukan arah atau mata angin pada kapal. Secara umum, terdapat 2 jenis kompas yang digunakan pada kapal yaitu Magnetic Compass dan Gyro compass.
- Kompas Magnetik (Magnetic Compass): tergantung dari medan magnet bumi
- Gyro compass : tidak tergantung dari medan magnet bumi, melainkan bergantung dari sumber listrik
Berdasarkan SOLAS 1974 untuk kapal dengan GRT > 1600 GT dan pelayaran internasional, maka diharuskan untuk memasang Gyrocompass selain pemasangan Kompas Magnetik. Kompas ini harus dikoreksi/ dikalibrasi tiap beberapa waktu karena terdapat beberapa hal yang mempengaruhi dari kompas itu sendiri dan memungkinkan terjadinya sedikit perubahan dalam penunjukkan arah mata angin.
3. Perlengkapan Radio/ GMDSS
Perlengkapan radio atau GMDSS ini digunakan dalam hal komunikasi kapal di laut. Berdasarkan peraturan SOLAS 1974, seluruh kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan radio yakni untuk kapal dibawah <300 GRT digunakan disyaratkan menggunakan radio telephony dan untuk kapal >300 GRT dilengkapi dengan sistem radio GMDSS (Global Marine Distress and Safety System). Peralatan GMDSS ini diproduksi oleh pabrik radio kapal dan mendapatkan pengesahan dari SOLAS.
- Radio VHF DSC memakai radio VHF sanggup berkomunikasi pada frekwensi bahaya kanal 16 (156,800 MHz) dan VHF DSC pada kanal 70 (156,525 MHz) di frekwensi (band) 156 - 174 MHz;
- Radio MF DSC memakai radio MF DSC sanggup berkomunikasi pada frekwensi bahaya 2182 KHz dan DSC pada frekwensi 2187,5 KHz di frekwensi (band) 1605 - 4000 KHz;
- Radio HF DSC memakai radio HF DSC sanggup berkomunikasi pada frekwensi bahaya 4125 KHz dan/atau 6215KHz dan/atau 8291 KHz dan/atau 12290 KHz dan/atau 16240 KHz dan DSC pada frekwensi 4207,5 KHz dan/atau 6312 KHz dan/atau 8414,5 KHz dan/atau 12577 KHz dan/atau 16804,5 KHz di frekwensi 4000 - 27500 KHz;
- Media komunikasi mencakup radio link, dan/atau kabel, dan/atau serat optik dan/atau nirkabel; dan
- Komunikasi data, internet dan aliran telephone lewat jaringan komunikasi umum.
4. Echo Sounder
Echo sounder ini merupakan alat elektronik yang terdapat dikapal untuk mengetahui kedalaman laut antara dasar laut dengan lunas kapal. Echo sounder berfungsi untuk mencegah kapal dari keadaan kandas. Sehingga penggunaan alat echo sounder ini sangat penting sekali bagi kapal terutama untuk rute pelayaran yang masuk ke dalam kanal-kanal ataupun sungai yang memiliki kedalaman laut yang cukup dangkal. Echo Sounder ini mempunyai sistem kerja yaitu dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan sehingga mengetahui jarak antara dasar laut dengan bagian bawah kapal.
5. GPS Kapal
GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System yang berfungsi untuk mengetahui posisi kapal menggunakan satelit. GPS memberikan posisi berdasarkan lintang dan bujur sebuah kapal. Dengan merekam posisi kapal, maka dapat dihitung kecepatan, arah, dan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak antara "dua posisi yang ditandai".
6. Peta Laut (ECDIS)
Pada saat ini peta laut yang digunakan berbentuk elektronik yang dinamakan dengan ECDIS (Electronic Chart Display Information System). ECDIS merupakan pengembangan dari sistem peta navigasi yang digunakan di kapal. Dengan adanya ECDIS ini memudahkan pelaut untuk menentukan lokasi, dan menjadi lebih mudah dinavigasi daripada sebelumnya. Penggunaan sistem navigasi modern ini akan sangat mengefektifkan pelayaran karena menampilkan informasi navigasi elektronik secara lengkap sehingga akan mendukung keselamatan pelayaran. ECDIS ini menghubungkan beberapa alat navigasi lainnya sehingga dapat digunakan untuk perencanaan pelayaran dan memonitor posisi kapal.
7. Radar Kapal
Radar kapal atau ARPA digunakan untuk mengetahui objek lain yang berada di sekitar kapal sehingga dapat meminimalisir terjadinya tubrukan dan kecelakaan. Radar kapal digunakan karena di dalam beberapa kondisi dengan cuaca yang buruk, jarak pandang di laut dapat sangat minim sehingga menyulitkan pelaut untuk melihat secara visual. Sistem kerja dari radar kapal yaitu dengan menggunakan sistem gelombang elektronik sehingga bisa mengetahui object/ kapal lain disekitar kapalnya.
Lihat >>> Pengertian dan Fungsi Radar Kapal (Marine Radar)
8. Inmarsat, Telepon Internal, Engine Telegraph
Telepon satelit (Telsat) pada kapal sering disebut dengan Inmarsat. Inmarsat merupakan sarana layanan komunikasi komunikasi dari darat kapal atau sebaliknya dengan menggunakan satelit.
Telepon Internal dalam kapal digunakan untuk komunikasi 2 arah antara anjungan dan ruang-ruang di kapal ataupun alat komunikasi antar ruangan-ruangan di kapal.
Engine Telegraph ini diletakkan anjungan dan ruang mesin. Engine Telegraph berfungsi untuk menyampaikan pesan dari anjungan ke kamar mesin untuk merubah kecepatan kapal. Pesan yang disampaikan untuk merubah posisi handle baik untuk menaikan RPM mesin atau menurunkan RPM mesin sesuai yang diinginkan oleh anjungan.
9. Speed and Distance Log Device
Peralatan navigasi di anjungan kapal ini digunakan untuk mengukur kecepatan dan jarak yang telah ditempuh kapal dari suatu titik tertentu. Dengan perhitungan yang sama, ETA (Estimated Time Arrival) kapal disesuaikan atau dikirimkan ke otoritas pelabuhan dan agen pelabuhan yang dituju.
10. Indikator Kemudi Kapal
Indikator sudut kemudi, seperti namanya yang berfungsi untuk menunjukkan sudut kemudi. Layar terletak di konsol peralatan anjungan, sehingga juru mudi kapal dapat mengontrol kecepatan kemudi dan sudut kemudi. Indikator kemudi terkadang juga disediakan di sayap jembatan dan di ruang kendali mesin.
11. AIS
AIS yang merupakan singkatan dari Automatic Identification System juga termasuk di antara jenis alat sistem navigasi di kapal. Fungsi dari AIS adalah membantu menentukan posisi dan statistik navigasi kapal lainnya secara akurat. Sistem kerja AIS ini menggunakan saluran radio VHF untuk untuk mengirim dan menerima pesan antar kapal.
Sesuai dengan aturan IMO, semua kapal penumpang dan komersial dengan ukuran lebih dari 500 GT yang berlayar dalam lalu lintas internasional harus membawa transponder kelas A.
12. VDR (Voyage Data Recorder)
VDR (Voyage Data Recorder) adalah alat penting dalam peralatan navigasi kapal yang berfungsi untuk terus merekam informasi penting terkait pengoperasian kapal. VDR ini berisi sistem perekaman suara setidaknya selama 12 jam terakhir. Catatan ini dipulihkan dan digunakan untuk penyelidikan ketika terjadi insiden kecelakaan kapal. Pentingnya VDR seperti black box yang dipasang di pesawat.
Wow
ReplyDelete