Bagaimana Cara Kerja EPIRB dan SART? Berikut Penjelasannya
Penjelasan Cara Kerja EPIRB dan SART - Baik EPIRB dan SART merupakan alat keselamatan yang harus ada di kapal. Ini disyaratkan oleh badan keselamatan maritime di dunia karena sangat penting keberadaannya di laut ketika terjadi situasi bahaya. Baik SART dan EPIRB mempunyai cara kerjanya masing-masing dalam hal penyelamatan dan penolongan ketika terjadi situasi yang bahaya di laut.
Jika terjadi bahaya, kedua alat tersebut dapat membantu ABK Kapal untuk menyelamatkan hidup, terutama jika dan ketika semua alat penyelamat lainnya gagal. Dengan fungsi SART dan EPIRB, banyak nyawa telah diselamatkan dalam situasi bahaya baik tenggelam, tabrakan, dan kecelakaan kapal. Berikut ini akan dijelaskan cara kerja EPIRB dan cara kerja SART di laut.
Lihat >>> Fungsi EPIRB dan SART di Kapal
Cara Kerja EPIRB
Secara umum EPIRB dibagi ke dalam 2 jenis yaitu EPIRB yang diaktifkan secara manual dan EPIRB yang diaktifkan secara otomatis. EPIRB yang diaktifkan secara manual cocok untuk dipasang pada kapal kecil seperti layar atau perahu nelayan kecil.
Sedangkan EPIRB yang diaktifkan secara otomatis harus digunakan pada kapal SOLAS, misalnya kapal pesiar, kapal kontainer atau kapal tanker. Ejeksi otomatis alat ini dikendalikan oleh alat yang disebut HRU (Hydrostatic Release Unit) yang secara otomatis akan melepaskan EPIRB setelah mencapai kedalaman sekitar 4-5 m. Pada saat itu akan mengapung bebas ke permukaan yang memungkinkan untuk diaktifkan oleh Sea switch.
Baik EPIRB manual dan otomatis akan melakukan hal yang sama dalam mengirimkan signal distress. Berikut ini adalah cara kerja dari EPIRB:
- Setelah EPIRB aktif, EPIRB akan mulai mengirimkan sinyal pada 406 MHz ke konstelasi satelit COSPAS SARSAT. Pengiriman sinyal marabahaya oleh EPIRB akan di terima oleh satelit yang mencakup di seluruh area laut.
- EPIRB akan mulai mengirimkan signal yang menyertakan nomor identitasnya (ID) dari EPIRB itu sendiri.
- EPRIB yang modern telah dilengkapi GPS sehingga sinyal yang dipancarkan dapat mencakup posisi GPS kapal.
- Terlepas dari metode pencarian posisi, konstelasi satelit akan memiliki identifikasi dan posisi EPIRB yang telah diaktifkan, yang kemudian mengirimkan data itu ke stasiun kontrol.
- Stasiun kontrol kemudian akan menentukan identitas EPRIB dan kemudian meneruskan distress signal tersebut ke Pusat Badan SAR atau Maritime Rescue Coordination Center (MRCC) terdekat.
- Setelah identitas dan posisi diterima oleh Badan SAR nasional, maka mereka akan membandingkan nomor identifikasi EPIRB dengan database mereka (identitas registrasi dari negara tersebut, rincian kapal milik EPIRB, peralatan radionya, dan siapa yang harus dihubungi). Hal ini akan memberi mereka informasi tambahan tentang kapal dan akan mencoba kontak dengan kapal atau shipowner.
- Badan SAR kemudian akan memulai proses pencarian kapal dan berusaha menyelamatkannya. Ketika rescue mendekati posisi kapal yang mengalami kahar, sinyal homing harus terdengar dari EPIRB pada pencari arah VHF menggunakan 121,5 MHZ.
- Jika Badan SAR / MRCC gagal menemukan informasi signal distress yang ditangkap, maka hal tersebut dapat memperlambat operasi penyelamatan.
Cara Kerja SART
SART menerima sinyal radar dan merespon dengan transmisinya sendiri. Radar menampilkan transmisi sebagai serangkaian titik di sepanjang garis bearing dengan gema pertama sebagai target. Saat jarak antara Rescue vessel dan SART berkurang, maka sinyal menjadi lebih menonjol dan saat jangkauan berkurang di bawah 1 mil, maka sinyal mulai membentuk busur dan berlanjut ke lingkaran. Berikut ini adalah cara kerja SART:
- SART harus diaktifkan ketika anda berada di survival craft dengan tujuan menarik perhatian kapal lain.
- Setelah Anda mengaktifkan SART dalam "listening mode", maka anda harus menunggu untuk mendeteksi pulse dari radar X-band (9,2 - 9,5 GHz). Penggunaan SART ini mempunyai daya baterai yang cukup untuk beroperasi dalam "listening mode" setidaknya selama 96 jam.
- Ketika SART mendeteksi pulsa dari radar X-band, maka segera beralih ke transmission mode.
- Dalam transmission mode, SART langsung mengembalikan serangkaian 12 pulse kembali ke radar.
- SART akan memberikan indikasi suara dan cahaya (tergantung pada model SART) kepada orang yang selamat di liferaft.
- Kapal lain disekitar anda akan mengetahui lokasi sebenarnya dari SART pada gema yang paling dekat dengan mereka, sehingga mereka dapat merencanakan untuk melakukan proses penyelamatan.
- Saat mereka semakin dekat, lobus samping dari radar kapal akan mulai meregangkan titik-titik menjadi lebih lebar.
- Akhirnya (kurang dari 1 mil laut dari SART), 12 titik menjadi lingkaran hampir penuh. Kapal kemudian mengetahui bahwa SART sudah dekat dan mereka seharusnya dapat melihat kapal anda secara visual.
Perbedaan Cara Kerja AIS SART
Berbeda dengan SART, penggunaan alat ini memiliki fitur yang berbeda. Setelah diaktifkan, AIS SART akan mencari satelit GPS untuk menentukan posisinya. Setelah itu maka AIS SART kemudian akan mengirimkan posisi dan identitasnya sendiri seperti halnya perangkat AIS. Kapal di area tersebut kemudian akan melihat AIS SART sebagai target pada sistem navigasi mereka. Kapal Rescuer dapat menggunakan posisi tersebut untuk merencanakan penyelamatan pada kapal yang berada dalam kondisi bahaya.
Cara Melihat Signal SART pada Radar Kapal
Periksa pola yang dibentuk oleh SART yang muncul pada radar X-band tergantung pada jarak antara posisi radar X-band (A) dan posisi SART (B). Pola khas "distress" yang dibentuk oleh SART yang muncul di layar radar X-band tergantung pada jarak antara SART (posisi B) dan kapal/ helikopter/ pesawat (posisi A).
- Ketika kapal/ helikopter/ pesawat masih lebih dari 1 NM dari SART, maka garis 12 titik yang berjarak sama akan muncul.
- Saat kapal/ helikopter/ pesawat mendekati jarak 1 NM dari titik-titik SART, maka akan mulai berubah menjadi busur.
- Ketika kapal/ helikopter/ pesawat berada di lokasi SART, maka busur akan berubah menjadi lingkaran.
Tindakan yang harus diambil saat menerima sinyal SART
Jika seseorang melihat pola yang dibentuk oleh SART yang muncul di layar radar X-band-nya, maka dapat melakukan tindakan sebagai berikut:
- menginformasikan MRCC atau Badan SAR terdekat sesegera mungkin (MRCC akan memegang kendali operasi SAR dan memberikan instruksi untuk operasi SAR yang efektif)
- mencoba hubungi korban dengan VHF di VHF CH 16 (survivor mungkin memiliki VHF genggam),
- mencoba mengidentifikasi lokasi SART secara visual (jika memungkinkan),
- mengubah arah untuk mencari liferaft/ benda lainnya di lokasi SART (jika memungkinkan).
Post a Comment for "Bagaimana Cara Kerja EPIRB dan SART? Berikut Penjelasannya"