Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam - Macam Safety Drill ABK di Atas Kapal

Macam - Macam Safety Drill ABK di Atas Kapal

(www.kapaldanlogistik.com) Macam - Macam Safety Drill ABK di Atas Kapal - Sebuah bahaya atau emergency bisa terjadi kapan saja terutama baik di darat, laut, ataupun udara, tak terkecuali di kapal. Sebuah kapal yang berlayar di lautan mempunyai risiko yang cukup besar karena mempunyai beberapa bahaya atau hazard baik dari faktor eksternal maupun internal kapal itu sendiri. Seperti contoh untuk bahaya eksternal adalah gelombang, cuaca, dan struktur-struktur marine yang ada di laut. Sedangkan hazard internal kapal dapat berasal dari peralatan dan struktur kapal itu sendiri yang dapat menyebabkan bahaya untuk keselamatan ABK kapal. 

Melakukan sebuah drill oleh ABK kapal sangat dianjurkan sekali untuk melihat dan menanggapi risiko-risiko yang dapat ditimbul di kemudian hari. Hal ini untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi crew, kapal maupun lingkungan sekitar. Pelatihan drill ini harus dijadwalkan oleh ship management dan ABK kapal minimal 3 bulan sekali, sehingga mereka mengetahui hal-hal apa saja yang mereka dapat lakukan ketika menghadapi suatu bahaya di laut.

Lihat >>> Keselamatan ABK (Personil) Di Atas Kapal

Berikut ini adalah macam-macam safety drill atau latihan keselamatan yang dapat dilakukan oleh ABK kapal dalam menanggapi suatu marabahaya di laut.

1. Abandon Ship Drill

Abandon Ship Drill

Abandon ship merupakan salah satu jenis drill yang harus dilatih oleh crew ABK ketika terjadi bahaya apapun yang menimpanya ketika berada di kapal. Drill macam ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa ketika terjadi suatu incident di kapal, semua crew kapal dapat melakukan penyelamatan dan keluar dari kapal seaman mungkin dalam berbagai kondisi yang ada. 

Dalam Regulasi SOLAS Chapter III menyatakan bahwa "Setiap ABK kapal harus ikut berpartisipasi setidaknya 1 bulan sekali untuk melakukan Abandon Ship Drill". Bahkan pada kapal penumpang, latihan Abandon ship diharuskan untuk dilakukan setiap minggunya. Selain itu, untuk ABK kapal yang baru bergabung pada sebuah kapal juga diharuskan untuk melakukan drill paling lama 2 minggu semenjak dia bergabung di atas kapal.

Pelatihan abandon ship ini dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari:

  • Pemanggilan semua ABK dan penumpang kapal ke muster station (tempat berkumpul) di kapal, 
  • Melapor dan mempersiapkan tugas-tugas yang dijelaskan dalam muster list, 
  • Pemeriksaan terhadap penggunaan life jacket
  • Melakukan penurunan dan peluncuran life boat
  • Menghidupkan dan mengoperasikan engine life boat
  • Pengoperasian dan pemeriksaan Davit Life boat (Dewi-dewi Sekoci)
  • Simulasi penyelamatan dan pencarian penumpang yang terjebak di kapal
  • Melakukan simulasi penggunaan peralatan radio life-saving

2. Fire Drill Kapal

Fire Drill Kapal

Latihan Fire Drill adalah sebuah drill yang mengharuskan ABK untuk siap dalam menghadapi bencana kebakaran di kapal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan kesiapan para crew kapal untuk mencegah dan menangani kebakaran yang terjadi. Dalam latihan kebakaran yang dilakukan, para ABK kapal harus bisa dalam menggunakan peralatan kebakaran seperti APAR, CO2 flooding system, Sprinkler, Fire hoses, dan pencarian-pencarian peralatan pendukung lainnya dalam keadaan terdesak. Selain itu mencari rute emergency escape routes juga harus dilatih oleh ABK ketika terjebak dalam suatu ruangan yang sulit untuk keluar. 

Sama halnya dengan Abandon ship drill, Fire drill juga perlu dilakukan setiap bulannya berdasarkan aturan dari SOLAS chapter III. Tahap pengenalan peralatan dan sistem harus diulang setiap kali pergantian kru. Skenario skala penuh akan diuji dalam pelatihan fire drill ini, dimana beberapa yang dilakukan dalam latihan ini adalah:

  • Melakukan briefing dan arahan mengenai proses pemadaman kebakaran di atas kapal
  • Latihan harus mensimulasikan berbagai situasi yang berbeda. 
  • Mematikan pencahayaan atau menggunakan asap pelatihan yang mana akan menciptakan lingkungan yang dekat dengan kondisi real saat kebakaran.
  • Evakuasi personel yang terluka dengan menggunakan tandu harus menjadi bagian dari latihan untuk memberikan pelatihan tentang berbagai teknik.
  • Penggunaan peralatan dan equipment juga dilakukan senyata mungkin seperti menggunakan baju anti api juga diperlukan dalam simulasi yang dilakukan

3. Man Overboard Drill di Kapal

Man Overboard Drill Di Kapal

Menjaga pengawasan yang tepat dalam ketika kapal berlayar merupakan keharusan bagi Officer on Watch yang berjaga. Hal tersebut merupakan salah satu syarat yang dijelaskan dalam SOLAS dan peraturan Flagstate. Dalam keadaan tertentu bisa saja terjadi keadaan darurat seperti man overboard, sehingga petugas jaga harus melihat dan mengamati hal tersebut. Man overboard adalah situasi di mana seseorang jatuh ke laut dari kapal baik ABK kapal ataupun penumpang. Ketika terjadi hal yang demikian maka dibutuhkan pengetahuan dan kesiapan dari ABK kapal untuk menangani hal tersebut. Sehingga diperlukan pelatihan Man Overboard Drill untuk memberikan pemahaman dan prosedur kepada crew kapal untuk dapat menolong korban yang terjatuh ke laut sesuai dengan prosedur yang ada.

Pelatihan Man Overboard dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

  • Meneriaki 'Man Overboard di Starboard atau Portside'
  • Semua crew harus bersiap sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing baik di bagian dek ataupun di ruang mesin
  • OOW harus menandai lokasi dan posisi korban dimana ia berada
  • Membunyikan Alarm Umum pada peluit kapal untuk memperingatkan semua orang untuk melanjutkan ke stasiun
  • Melakukan persiapan penyelamatan menggunakan lifebuoy yang sesuai
  • Melakukan penaikan dan penolongan terhadap korban 
  • Melakukan pemeriksaan dan pertolongan pertama kepada korban
  • Lakukan evaluasi terhadap drill yang dilakukan

4. Oil/ Chemical Spill Drill di Atas Kapal

Oil Chemical Spill Drill

Bahaya akan tumpahan minyak di laut sangat berbahaya bagi lingkungan laut karena dapa mencemari biota laut yang ada. Tumpahan minyak atau yang sering disebut dengan Oil spill menjadi salah satu bahaya yang dapat terjadi ketika berada di kapal. Sebagai contoh ketika sedang melakukan bunker/ pengisian bahan bakar kapal, kemungkinan tersebut akan dapat terjadi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Maka dari itu, ABK kapal juga perlu dilatih bagaimana cara menangani ketika terjadi tumpahan minyak ataupun bahan kimia lainnya di atas kapal. Prosedur dan penanganan yang terjadi ketika oil spill terjadi adalah sebagai berikut:

  • ABK kapal berkumpul dan bersiap untuk menangani tugasnya dalam hal menangani oil spill di atas kapal
  • Semua ABK yang terlibat harus menggunakan APD yang sesuai seperti safety shoes, hem, dan sarung tangan (rubber glove)
  • Memastikan agar semua scupper plug tertutup 
  • Memutus dan menghentikan semua operasi transfering oil/ chemical
  • Menyiapkan peralatan SOPEP (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan) yang tersedia di atas kapal
  • Menggunakan Sawdust seperti serbuk kayu untuk dapat menghentikan dan menyerap tumpahan minyak yang terjadi diatas kapal
  • Gunakan majun untuk mengentikan dan mengelap tumpahan minyak yang terjadi
  • Gunakan pel/ sapu untuk sapu bersih dan mengangkat hasil sawdust
  • Gunakan drum/ tempat penyimpanan untuk mentransfer semua sisa barang yang telah digunakan untuk menyerap minyak yang tumpah

5. Enclosed Space Entry Drill

Enclosed Space Entry Drill

Salah satu kejadian berbahaya yang terjadi di atas kapal adalah ketika seseorang masuk ke dalam ruangan tertutup atau sempit seperti pengecekan tangki atau ruangan lainnya. Kegiatan ini diperlukan keterampilan dan kebiasaan dari ABK kapal. Sehingga enclosed space entry drill ini juga dibutuhkan untuk dilatih sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan. Pada saat Enclosed space entry drill ini seorang ABK kapal harus memenuhi prosedur yang telah digunakan seperti menggunakan pakaian yang sesuai, menggunakan portable oxygen analysis, penggunaan alat komunikasi yang sesuai, explosive meter, dan beberapa peralatan lainnya. Kunci dari latihan drill ini adalah komunikasi antara orang yang masuk ke dalam ruangan tangki dan orang yang berjaga di atas serta kehati-hatian dalam pelaksanaan masuk ke ruangan tertutup. Selain itu dalam pelatihan ini juga diperlukan oleh sebuah ABK bagaimana untuk menolong korban ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, seperti pertolongan pertama dan penggunaan tandu angkat untuk mengangkat korban ke ruang terbuka.

6. Flooding, Collision, Grounding Drill

Flooding, Collision, Grounding Drill

Situasi flooding (banjir) dapat mempengaruhi integritas kedap air kapal, Banjir dapat terjadi karena Kebocoran Katup, Kebocoran mesin dan Peralatan Kapal. Selain flooding, kejadian bahaya yang dapat dialami oleh kapal adalah grounding (kandas) dan collision (tubrukan). Baik grounding ataupun collision dapat menyebabkan keretakan dan kebocoran lambung di beberapa area kapal seperti di sambungan las. Dalam semua kejadian dan situasi tersebut, drill perlu dilakukan untuk memastikan bahwa anggota ABK dilatih untuk segera menanggapi situasi emergency seperti itu.

Meskipun setiap anggota kru diberi tugas yang secara eksplisit disebutkan dalam Daftar muster list, sangat penting untuk memastikan mereka dilatih dalam tugas-tugas tertentu. Jika ruang mesin terendam air, air tidak boleh masuk ke shipboard machinery generating power seperti generator. Mengoperasikan katup bilge pump darurat dapat membantu memompa air keluar untuk mengendalikan situasi. Selain itu, ketika terjadi flooding, collision, grounding maka ABK kapal harus menghubungi dan koordinasi dengan pihak berwenang (di bawah), Hubungi kapal lain di sekitarnya untuk membantu.

7. Blackout Situation

Blackout Situation in Ship

Kondisi blackout adalah situasi yang terjadi di kapal dimana pembangkit utama dan mesin-mesin pendukung seperti boiler, purifier dan alat bantu lainnya berhenti beroperasi karena kegagalan Genset Kapal. Blackout merupakan salah satu kondisi yang diketahui dan ditakuti oleh setiap pelaut. Begitu kapal kehilangan sumber listriknya, sebuah kapal tidak dapat melakukan kondisi apapun, sehingga hal ini perlu ditangani dan dicegah sebaik mungkin. Maka perlu ada pelatihan dan drill ketika menghadapi situasi seperti ini oleh sebuah kapal.

Ketika terjadi blackout maka menjadi tanggung jawab crew bagian mesin untuk menghidupkan kembali sistem kelistrikan kapal agar dapat kembai berlayar. Pelatihan dalam menghadapi situasi darurat pemadaman listrik harus diberikan kepada semua awak ruang mesin dan harus dianggap sangat penting. Dalam kejadian blackout, maka tindakan berikut ini harus dilakukan:

  • Jangan pernah panik dan tetap tenang dan tenang
  • Menyampaikan bahwa not under command signal di kapal
  • Memberi tahu Petugas di anjungan.
  • Cari tahu masalah dan alasan pemadaman
  • Menghidupkan peralatan emergency yang ada di kapal
  • Lakukan perbaikan terhadap generator utama semaksimal mungkin
  • Dibutuhkan keterampilan dan kesabaran untuk mengatasi situasi seperti pemadaman listrik.

8. Emergency Steering Drill

Emergency Steering Drill di Kapal

Situasi darurat terhadap steering kapal dapat terjadi di mana operasi kendali jarak jauh mungkin rusak/ failure dan memungkinkan untuk kehilangan kendali kemudi secara tiba-tiba dari anjungan. Hal ini dapat terjadi karena kegagalan daya, gangguan listrik apa pun dalam sistem atau sistem kontrol yang mencakup motor-tele atau motor servo yang rusak yang digunakan untuk mentransfer sinyal dari jembatan ke unit kemudi. Untuk mengendalikan kemudi kapal pada situasi darurat seperti itu dengan tindakan manual dari dalam ruang kemudi, digunakan sistem kemudi darurat.

Emergency steering drill harus dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai amanat dari SOLAS. Berdasarkan SOLAS chapter V, dinyatakan bahwa selain pemeriksaan dan pengujian rutin terhadap steering system kapal, latihan kemudi darurat harus dilakukan yang mencakup mencakup: 

  1. kontrol langsung di dalam kompartemen steering gear; 
  2. prosedur komunikasi dengan anjungan navigasi; dan 
  3. bila memungkinkan, pengoperasian pasokan listrik alternatif. 

Seperti itu penjelasan mengenai macam-macam safety drill yang harus dilakukan oleh ABK yang bekerja diatas kapal. Pelatihan dan simulasi keselamatan wajib dilakukan oleh anak buah kapal untuk meningkatkan responsibilitas ketika menghadapi situasi yang berbahaya. Selain itu shipowner juga harus memastikan bahwa kegiatan drill diatas kapal dilakukan dengan baik, hal ini juga dapat mencegah kerugian yang lebih bagi mereka, ketika terjadi suatu bahaya yang menimpa crew kapal. Tanggal di mana tes dan drill yang dilakukan harus dicatat sebaik mungkin.

Post a Comment for "Macam - Macam Safety Drill ABK di Atas Kapal"

Random Posts