Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Pencegahan Kebakaran di Atas Kapal

Fire in Ship and its Prevention

(www.kapaldanlogistik.com) Cara Pencegahan Kebakaran di Atas Kapal - Pelaut adalah profesi yang bekerja di atas kapal yang mempunyai banyak risiko pekerjaan. Seringkali terdengar berita kecelakaan dan peristiwa dilaut, tak terkecuali adalah kebakaran. Sebuah kebakaran di kapal dapat terjadi karena beberapa hal, dimana didominasi karena kelalaian crew kapal dan ketidaktahuan dalam pencegahan kebakaran itu sendiri. Disini kita akan membahas mengenai cara mencegah api dan kebakaran di kapal, serta alat pencegahan dan pemadam api yang terdapat di kapal.

Lihat >>> Daftar Alat-alat Keselamatan di Kapal

Unsur Penyebab Kebakaran

Kecelakaan kebakaran merupakan hal berbahaya bagi kapal karena mengakibatkan kerugian bagi awak kapal, shipowner dan lingkungan sekitar. Kebakaran ini bisa terjadi akibat dari kesalahan human factor pada umumnya karena ketidakhati-hatian dan kurangnya perhatian terhadap hal-hal yang kecil. Kebakaran dapat terjadi karena 3 faktor utama yang biasa disebut dengan "segitiga api" yaitu:

1. Material yang mudah terbakar seperti fuel/ bahan bakar

2. Heat (Sumber Panas) bisa berasal dari api

3. Oksigen

Fire Triangle

Ketiga faktor unsur api tersebut dapat menyebabkan kebakaran di kapal jika semua untur tersebut ada dan terpenuhi. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di atask kapal, maka perlu menghilangkan salah satu unsur tersebut baik menghilangkan sumber panas atau menghilangkan oksigen di lingkungan sekitar ataupun menjauhi material yang mudah terbakar.

Kategori Kebakaran di Kapal

Kebakaran dapat dikategorikan berdasarkan sumber api yang berasal dari jenis materialnya  yaitu:

1. Kelas A: Kebakaran yang bersumber dari kayu, lilin, serta furniture seperti bangku dan meja

2. Kelas B: Kebakaran yang bersumber dari cairan yang mudah terbakar seperti BBM dan Oli (Minyak Pelumas) 

3. Kelas C: Kebakaran yang bersumber dari gas yang mudah terbakar seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG)

4. Kelas D: Kebakaran yang bersumber dari bahan logam yang mudah terbakar seperti alumunium

5. Kelas E: Kebakaran yang bersumber dari material yang memiliki tegangan tinggi seperti peralatan listrik

Alat Pencegah dan Pemadam Kebakaran di Atas Kapal

Dalam memadamkan kelima jenis kebakaran tersebut, dilakukan beberapa treatment dan alat yang berbeda. Dalam hal mencegah terjadinya kebakaran yang diatas kapal perlu dilakukan dan dipasang beberapa alat yaitu: 

  1. Alat Pendeteksian (Detector)
  2. Alarm
  3. Alat Pemadam

1. Alat Pendeteksian (Detector)

Dengan banyaknya ruangan-ruangan diatas kapal, perlu dipasang sebuah alat pendeteksi kebakaran yang berfungsi untuk mengetahui lokasi kebakaran. Alat Pendeteksian (detector) ini merupakan alat awal dalam mencegah terjadinya permulaan kebakaran diatas kapal. Bila Alat Detektor ini tidak berfungsi akan menyebabkan hal yang fatal bagi crew kapal dan kapal itu sendiri. Alat Pendeteksian ini terhubung dengan alarm dimana ketika terjadinya kemunculan kejadian asap/api maka akan membunyikan alarm dan memberitahukan crew kapal dimana lokasi terjadinya kebakaran. Terdapat 3 jenis detector yang dipasang diatas kapal yaitu: 

1. Smoke detector: biasanya terdapat di engine room, ruang akomodasi, termasuk juga ruang kargo.

2. Flame detector: biasanya terdapat di ruang engine control room dan di kamar mesin.

3. Heat detectorbiasanya terdapat di tempat pengeringan dan di dapur. Detector lain mungkin tidak akan sesuai jika dipasang ruang tersebut.

2. Alarm

Sistem alarm berhubungan dengan alat pendeteksian (detector) yang terhubung dengan sirkuit-sirkuit elektrik sehingga dapat membunyikan bel alarm. Bel alarm akan berbunyi di ruang-ruang kapal apabila terdapat sumber api atau terjadi kebakaran. Kebakaran yang terjadi di ruangan ruang-ruang lain diatas kapal akan menyebabkan pemberitahuan ke bagian lain dan bel di anjungan kapal akan berbunyi.

3. Alat Pemadam Kebakaran 

Terdapat 2 alat Pemadam kebakaran berdasarkan jenis dan funsinya yaitu Alat Pemadam Kebakaran Portable dan Fixed Fire Fighting. Alat Pemadam Kebakaran Portable merupakan alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil dan menjadi alat pemadam yang pertama kali dapat mampu memadamkan api secara cepat jika seseorang telah melihat sumber api. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini merupakan hal yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran yang belum terlalu besar apinya. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini sering disebut juga dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Fixed Fire Fighting merupakan alat pemadam kebakaran yang terpasang pada sistem yang berada di kapal. Sistem pemadam kebakaran ini menggunakan pompa pemadam dan digunakan apabila APAR tidak dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran yang ada.

Jenis - Jenis Alat Pemadam Kebakaran

a. Alat Pemadam Kebakaran Portable 

Ada 4 jenis Alat Pemadam Kebakaran Portable yang biasanya digunakan di kapal yaitu Soda-acid (Asam-soda), foam (busa), dry powder (bubuk kering), dan carbon dioxide extinguishers (gas karbon dioksida.)

APAR

1. Soda-acid extinguishers 

Jenis APAR yang berisikan larutan sodium bikarbonat dan banyak ditemukan di ruang akomodasi.

2. Foam extinguishers

Terdiri dari dua macam yaitu :

a.  Foam extinguishers-chemical

Jenis APAR dengan isi campuran cairan sodium bikarbonat dan alumunium sulfat yang menghasilkan reaksi tekanan tinggi dari tabung sehingga mendesak busa (foam) keluar dari tabung ketika dipakai.

b.  Foam extinguishers-mechanical

Jenis APAR yang dibagian terluar dari tabung berisikan air dan tabung sentralnya terdapat gas karbon dioksida dan cairan busa. APAR jenis ini banyak ditempatkan pada tempat-tempat yang memiliki cairan yang mudah terbakar.

3.  Dry powder (bubuk kering)

Jenis APAR Dry powder berisikan bubuk sodium bikarbonat pada bagian tabung lapis terluarnya. APAR jenis ini dapat digunakan di berbagai macam penyebab kebakaran dan biasanya berada di sekitar peralatan listrik di kamar mesin dan di beberapa ruang kapal.

4. Carbon dioxide extinguishers (CO2)

APAR jenis ini memiliki tabung pelapis yang digunakan untuk menyimpan cairan karbon dioksida bertekanan rendah. Biasanya APAR Jenis CO2 banyak ditempatkan di kamar mesin dan tempat perlengkapan. Namun jangan menaruh APAR di ruang akomodasi serta di ruang crew karena jika dipakai dapat menyebabkan bahaya kepada crew kapal dan penumpang lainnya.

b. Fixed Fire Fighting

Fixed Fire Fighting ini merupakan alat terpasang pada kapal yang terintegrasi sebagai suatu sistem untuk mengatasi kebakaran diatas kapal. Berikut adalah komponen-komponen terkait dengan Fixed Fire Fighting di atas kapal.

Fire Fighting di Kapal

1. Fire main

Sistem pemadam kebakaran pada kapal menggunakan air laut sebagai sumbernya. Air laut dimasukan melalui Seachest dengan pompa pada kamar mesin ke dalam sistem pemadam kebakaran. Jumlah dan kapasitas yang diperbolehkan, semuanya sudah diatur dalam peraturan. Pompa darurat digunakan untuk memadamkan api juga ditempatkan di kamar mesin. Di setiap sistem pengeluaran pemadam kebakaran terdapat valve yang terdapat di sekeliling kapal. Selang air akan dihubungkan dengan nozzle penyeprotan untuk digunakan dalam memadamkan api dengan air.

2. Automatic Water Spray (Sprinkler)

Automatic Water Spray atau biasa disebut dengan sprinkler menyediakan sistem pemadam kebakaran di lokasi-lokasi tertentu. Sprinkler biasa digunakan di ruang akomodasi termasuk juga di kamar mesin. Ruang akomodasi harus dipasang alat pendeteksi dan sprinkler yang digunakan untuk memadamkan api. Di bagian kepala pada alat ini ditutupi oleh semacam kaca yang berisikan cairan, yang dapat mengembang secara cepat ketika terkena panas api. Saat panas dari api menyebabkan cairan tadi mengembang, maka penutup kaca tadi akan pecah. Hal tersebut kemudian akan menyemprotkan air yang berasal dari sistem pemadam api. Sistem pemadam ini berisikan air laut. Air laut ini ditampung pada tangki air yang diberi tekanan udara yang cukup tinggi. Sistem pemadam ini terus diisi oleh air segar dengan tujuan untuk mengurangi efek korosi.

3. Foam Systems

Foam systems (Sistem penyemprot busa) dibuat dengan sistem kebutuhan yang ada di kapal dengan mempertimbangkan beberapa area yang harus dicakup. Pada sistem pemadam foam ini terjadi pencampuran air dan busa di dalam tempat tertutup yang diukur dengan automatic inductor unit. Busa hasil pencampuran dengan air tadi akan disalurkan ke tangki penampung untuk bisa digunakan nantinya. Tangki penampung busa tersebut harus dilindungi oleh penutup. Hal ini bertujuan agar isi di dalam tangki penampung dapat terlindungi dari keadaan lingkungan luar yang buruk. Cara pengoperasian foam systems ini dengan membuka dua valve yang saling terhubung, kemudian pompa pemadam akan hidup.

4). Carbon Dioxide Flooding

Sistem carbon dioxide flooding digunakan dengan memberikan karbon dioksida (CO2) ke ruangan yang terjadi kebakaran. Gas karbon dioksida (CO2) disimpan dalam tabung dalam bentuk cairan dengan tekanan rendah. Jumlah tabung yang dibutuhkan tergantung pada volume ruangan. Secara umum sistem CO2 digunakan untuk melindungi cargo room dan engine room. Sebelum gas dibuang, harus dipastikan bahwa tidak ada orang dalam ruangan dan ruangan harus kedap udara sehingga tidak ada oksigen yang masuk. 

Komponen Fixed Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting)

Terdapat beberapa alat utama dan alat pendukung pada sistem fixed fire fighting diantaranya adalah:

  1. Sea Chest
  2. Pipa utama
  3. Pipa cabang
  4. Pompa fire fighting
  5. Hydrants
  6. Fire Hoses
  7. Sprinkle

Diagram Fire Fighting System

a. Sea Chest (Kotak Laut)

Seachest atau kotak laut merupakan bagian dari lambung kapal yang berfungsi sebagai tempat masuknya air laut ke dalam kapal untuk kebutuhan tertentu, salah satunya untuk sistem fire fighting kapal. 

b. Pipa Utama

Pipa utama berfungsi untuk mengirimkan dan melayani sirkulasi air laut pada kamar mesin dan ruang pompa.

c. Pipa Cabang

Pipa cabang berfungsi sebagai support pipa utama dalam mengirim dan melayani sirkulasi air laut, termasuk juga mengatasi khusus pada ruang kompartemen kapal.

d. Pompa Fire Fighting

Pompa fire fighting berfungsi untuk mensirkulasikan air laut dari sea chest ke sprinkler dan hydrant yang ada di kapal melalui pipa utama dan pipa cabang. Spesifikasi pompa yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dari pompa ini harus > 1. Apabila pompa pertama tidak dapat digunakan, maka pompa 2 dapat digunakan sebagai cadangannya. Jenis pompa pada sistem fire fighting adalah jenis pompa sentrifugal.

e. Hydrants

Hydrants sebagai sumber distribusi air laut terletak di main deck. Jarak peletakkan Hydrant tidak lebih dari 25 meter antara satu hydrant dengan yang lainnya dengan pertimbangan untuk memudahkan crew kapal dalam menggunakannya ketika terjadi kebakaran.

Sistem hydrant terdiri dari :

1. Wet Riser System: berisikan air dengan tekanan yang selalu dijaga dengan tekanan yang relatif tetap.

2. Dry Riser System: tidak berisikan air bertekanan. Air akan ada secara otomatis jika valve selang kebakaran dibuka.

f. Fire Hoses

Fire Hoses adalah selang yang digunakan pada sistem pemadam kebakaran kapal yang berfungsi sebagai saluran yang mendistribusikan air. Berdasarkan SOLAS Chapter II Reg. 10.2.3, maka persyaratan dari Fire Hoses adalah:

1. Fire Hoses dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan dapat menjangkau ruangan yang dituju.

2. Setiap Fire hoses dilengkapi dengan nozzle dan coupling.

3. Fire hose mempunyai panjang minimal 10 m, namun:

  • tidak lebih dari 15 m di engine room
  • tidak lebih dari 20 m di ruangan lain dan main deck
  • tidak lebih dari 25 m kapal dengan lebar 30 m

Ketentuan jumlah untuk fire hoses:

  1. Kapal ≥ 1000 GT : jumlah tidak boleh < dari 5 buah dan 1 buah selang kebakaran pada setiap 30 m. 
  2. 2. Untuk kapal ≤ 1000 GT : jumlah tidak boleh < dari 3 buah.

g. Sprinkle

Discharge air laut untuk memadamkan kebakaran yang terletak pada deck house (5 liter/menit) yang peletakannya disesuaikan dengan pembagian ruangan – ruangan akomodasi pada masing – masing dek. Peralatan ini sangat peka terhadap perubahan temperature.

Post a Comment for "Cara Pencegahan Kebakaran di Atas Kapal"

Random Posts