Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Harus Ada One Hour Notice (OHN) di Kapal? Ini Penjelasannya

Kenapa Harus Ada One Hour Notice (OHN) di Kapal? Ini Penjelasannya

Pengertian dan Prosedur One Hour Notice (OHN) di Kapal - Dalam dunia pelayaran, setiap detik memiliki arti penting. Kesiapan kapal, kru, dan sistem penunjangnya menjadi faktor penentu apakah operasi berjalan aman dan efisien. Salah satu prosedur yang sering disebut namun belum dipahami sepenuhnya adalah One Hour Notice (OHN). Banyak kru muda atau bahkan manajemen kapal yang masih bertanya-tanya, One Hour Notice artinya apa? Mengapa kapal harus memberikan OHN?

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang OHN Kapal yang merupakan instruksi resmi yang diberikan nakhoda atau otoritas tertentu agar mesin dan seluruh sistem pendukung siap beroperasi dalam waktu satu jam.

Apa Itu OHN (One Hour Notice)?

One Hour Notice (OHN) adalah perintah resmi yang dikeluarkan oleh Nakhoda atau pejabat kapal terkait kepada departemen mesin (Engine Department) agar dalam waktu satu jam ke depan kapal harus siap untuk beroperasi penuh, baik untuk berlayar, bermanuver, ataupun menghadapi kondisi darurat tertentu.

Secara sederhana, One Hour Notice artinya “perintah persiapan kapal dalam waktu satu jam”. Prosedur ini memastikan bahwa seluruh sistem kapal, terutama mesin utama dan mesin bantu, berada dalam kondisi siaga dan siap digunakan.

Berbeda dengan pre-notification yang sifatnya hanya pemberitahuan awal, OHN bersifat mengikat dan memiliki konsekuensi teknis. Artinya, saat OHN dikeluarkan, kru tidak hanya diberi informasi, tetapi diwajibkan untuk melakukan persiapan nyata hingga kapal benar-benar siap.

Tujuan OHN (One Hour Notice)

Mengapa harus ada OHN? Ada beberapa tujuan utama:

  1. Keselamatan Pelayaran: memastikan mesin siap untuk digunakan tanpa risiko gagal start atau keterlambatan.
  2. Efisiensi Operasional: kru memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pemeriksaan sistem bahan bakar, pelumasan, pendingin, hingga listrik sebelum digunakan.
  3. Kepatuhan Regulasi: OHN merupakan bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) kapal dan standar internasional (ISM Code, SMS).
  4. Koordinasi antar departemen: OHN menghubungkan jembatan (bridge) dan kamar mesin (engine room) sehingga bergeraknya kapal berjalan dengan sinkron.

Tidak dijalankannya OHN bisa menimbulkan dampak serius. Mesin utama dapat gagal start karena tidak dipanaskan sesuai prosedur, menyebabkan keterlambatan yang merugikan charterer. Bahkan bisa timbul kerusakan mesin akibat sistem pendingin dan pelumasan belum optimal.

Prosedur dan Persiapan Saat One Hour Notice (OHN) di Kapal

Prosedur dan Persiapan Saat One Hour Notice (OHN) di Kapal

Pelaksanaan prosedur One Hour Notice bukan sekadar formalitas, melainkan langkah terstruktur yang melibatkan koordinasi antara anjungan (bridge) dan kamar mesin (engine room). 

1. Prosedur One Hour Notice (OHN) di Engine Room

  • Nyalakan auxiliary engine agar generator siap menyuplai kebutuhan listrik tambahan.
  • Periksa sistem bahan bakar: pastikan level tangki cukup, tekanan stabil, dan temperatur sesuai standar.
  • Hidupkan pompa oli untuk sistem pelumasan, cek tekanan, dan pastikan tidak ada kebocoran.
  • Hidupkan pompa pendingin air laut dan air tawar, lalu periksa level coolant serta performa pompa.
  • Lakukan turning engine bila diperlukan.
  • Panaskan bahan bakar HFO melalui pre-heater bila digunakan.
  • Periksa tekanan, temperatur, dan alarm pada main engine.
  • Uji fungsi alarm dan sistem proteksi mesin.
  • Uji komunikasi dengan bridge melalui telegraph mesin atau sistem komunikasi internal.
  • Tempatkan main engine pada posisi standby hingga perintah start diberikan.

2. Prosedur One Hour Notice di Deck / Bridge

  • Bridge watch officer memastikan komunikasi dengan engine room berjalan lancar.
  • Bosun dan kru dek menyiapkan tali tambat atau jangkar sesuai rencana manuver.
  • Nakhoda (Master) memantau kondisi lalu lintas laut, cuaca, serta instruksi dari otoritas pelabuhan.
  • Koordinasikan dengan terminal atau pelabuhan untuk memastikan clearance departure.
  • Periksa peralatan navigasi (radar, gyro compass, AIS, lampu navigasi).
  • Uji peralatan komunikasi eksternal (VHF) agar kapal dapat berhubungan dengan otoritas pelabuhan atau kapal lain.

OHN dalam SOP Kapal dan Efektivitasnya

Agar berjalan konsisten, One Hour Notice Kapal biasanya dimasukkan ke dalam Safety Management System (SMS) perusahaan. Setiap departemen memiliki checklist OHN masing-masing, baik di anjungan maupun kamar mesin. Perusahaan pelayaran yang baik juga melatih kru secara rutin melalui drill atau briefing singkat agar prosedur ini menjadi kebiasaan standar.

Efektivitas OHN dapat diukur dari kesiapan mesin yang dapat langsung beroperasi tanpa hambatan, tidak adanya keterlambatan keberangkatan, hingga efisiensi penggunaan bahan bakar dan oli. Jika semua berjalan lancar, itu berarti implementasi OHN sudah sesuai dengan tujuan OHN yang diharapkan.

Jelas bahwa OHN Kapal adalah lebih dari sekadar instruksi rutin. Ia merupakan jembatan penting antara kesiapan teknis kapal dan kelancaran operasional. Dengan menjalankan prosedur One Hour Notice secara disiplin, kru kapal tidak hanya menjaga efisiensi, tetapi juga melindungi keselamatan jiwa, aset kapal, serta kepentingan pemilik muatan.


Dengan menerapkan prosedur One Hour Notice secara disiplin, mulai dari persiapan teknis, komunikasi antar departemen, hingga integrasi dengan SOP kapal dapat beroperasi lebih andal, aman, dan efisien. Bagi setiap kru, manajemen kapal, hingga perusahaan pelayaran, Persiapan OHN harus menjadi standar tak terpisahkan dari budaya keselamatan dan operasional modern. Pada akhirnya, One Hour Notice bukan sekadar formalitas, melainkan kunci menjaga keselamatan pelayaran dan kelancaran bisnis maritim.

Post a Comment for "Kenapa Harus Ada One Hour Notice (OHN) di Kapal? Ini Penjelasannya"

Random Posts