Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis dan UkuranTali Tambat Kapal (Mooring Lines)

Jenis dan UkuranTali Tambat Kapal (Mooring Lines)

Jenis dan Ukuran Tali Tambat Kapal (Mooring Lines)Dalam dunia pelayaran, keamanan kapal saat bersandar di dermaga sangat bergantung pada sistem tambat yang efektif. Mooring adalah proses pengikatan kapal ke struktur tetap seperti dermaga atau pelampung untuk mencegah pergerakan yang tidak diinginkan akibat arus, angin, atau gelombang. Komponen utama dalam sistem ini adalah tali tambat kapal. Mooring Lines atau Mooring Ropes adalah tali-tali yang digunakan untuk menahan kapal pada posisinya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian, fungsi, ukuran dan menentukan tali tambat kapal (mooring rope)

Pengertian dan Fungsi Tali Tambat Kapal (Mooring Lines)

Mooring Rope adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal ke dermaga, pelampung, atau kapal lain. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga posisi kapal agar tetap stabil dan aman saat bersandar, mencegah pergeseran yang dapat menyebabkan kerusakan atau kecelakaan. 

Untuk itu pemilihan jenis dan ukuran tali tambat yang tepat sangatlah penting. Beberapa faktor seperti ukuran kapal, bobot, serta kondisi lingkungan sekitar harus menjadi pertimbangan utama. Selain itu, pemeriksaan rutin, pembersihan, dan penyimpanan yang benar juga berperan besar dalam menjaga efektivitas tali tambat dalam operasional di laut. 

Jenis Tali Tambat Kapal (Mooring Lines)

Tali tambat kapal tersedia dalam berbagai jenis, tergantung pada bahan dan konstruksinya. Berikut ini adalah macam-macam tali tambat kapal (mooring lines/ mooring rope).

Tali Tambat (Mooring Rope) Berdasarkan Bahan

1. Mooring Rope Bahan Nylon

Nylon adalah salah satu bahan sintetis paling umum digunakan untuk tali tambat karena memiliki elastisitas tinggi. Kemampuan ini membuatnya sangat efektif dalam menyerap energi kejut akibat gerakan kapal yang disebabkan oleh gelombang atau angin kencang. Tali nylon juga memiliki kekuatan tarik yang tinggi, menjadikannya ideal untuk penggunaan pada kapal yang sering mengalami perubahan gaya tarik secara tiba-tiba. Namun, kekurangannya adalah sifatnya yang menyerap air, yang dapat mempengaruhi bobot dan daya tahan dalam jangka panjang jika tidak dirawat dengan baik.

2. Mooring Rope Bahan Polyester

Tali berbahan polyester dikenal karena stabilitas dimensinya dan ketahanannya terhadap sinar UV, abrasi, serta bahan kimia. Bahan ini tidak menyerap air, sehingga bobot tali tidak berubah meskipun terendam. Karakteristik ini menjadikan polyester pilihan ideal untuk penggunaan jangka panjang, terutama pada kapal yang beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem atau terkena paparan matahari langsung secara terus-menerus. Selain itu, polyester memiliki elastisitas sedang, membuatnya cukup fleksibel namun tetap kuat.

3. Mooring Rope Bahan Polypropylene

Polypropylene adalah bahan yang ringan dan dapat mengapung di permukaan air, sehingga sering digunakan untuk aplikasi darurat atau sebagai tali bantu. Keunggulan utamanya adalah harga yang ekonomis dan kemudahan dalam penanganan. Namun, tali ini memiliki ketahanan rendah terhadap sinar UV dan abrasi, serta umur pakainya lebih pendek dibandingkan bahan sintetis lainnya. Polypropylene cocok untuk penggunaan sesekali atau pada kapal kecil di perairan yang tenang.

4. Mooring Rope Bahan UHMWPE (Ultra-High Molecular Weight Polyethylene)

UHMWPE merupakan salah satu bahan paling unggul di industri perkapalan saat ini. Tali UHMWPE dikenal karena kekuatan tariknya yang sangat tinggi, bahkan melebihi baja dengan berat yang jauh lebih ringan. Selain itu, tali ini tahan terhadap korosi, bahan kimia, sinar UV, dan abrasi. Sifatnya yang ringan juga memudahkan proses penanganan oleh awak kapal. Bahan ini umumnya digunakan pada kapal besar seperti kapal tanker, kapal kontainer, dan tugboat, serta dalam operasi offshore yang memerlukan performa tinggi.

5. Mooring Rope Bahan Manila (Serat Alami)

Tali dari serat manila merupakan jenis tali tambat tradisional yang telah digunakan sejak lama. Dibuat dari serat tanaman abaka, tali ini memiliki tekstur kasar dan daya tahan sedang. Meskipun kurang tahan terhadap kelembapan, jamur, dan paparan sinar matahari, beberapa kapal klasik, kapal nelayan, atau kapal dengan muatan non-kritis masih menggunakannya karena harganya yang terjangkau dan mudah terurai secara alami.

Tali Tambat (Mooring Rope) Berdasarkan Konstruksi

1. Mooring Rope Three-Strand Twisted

Jenis tali ini memiliki struktur yang paling sederhana dan umum dijumpai. Dibuat dengan tiga helai utama yang dipilin bersama, tali ini mudah diperbaiki dan fleksibel. Namun, kekurangannya adalah cenderung mudah kusut dan melintir saat digunakan, terutama jika sering terkena beban yang tidak merata. Cocok untuk aplikasi standar atau penggunaan darurat.

2. Mooring Rope Double-Braided

Tali ini terdiri dari dua lapisan: bagian inti (inner core) dan selubung luar (outer jacket). Struktur ini memberikan kombinasi antara kekuatan dan fleksibilitas yang sangat baik. Double-braided ropes sering digunakan pada kapal besar dan di pelabuhan yang membutuhkan tali kuat namun tetap mudah dikelola. Jenis ini juga memiliki ketahanan tinggi terhadap abrasi dan lebih tahan lama.

3. Mooring Rope Eight-Strand Plaited

Memiliki bentuk anyaman silang delapan arah yang membuat tali ini tidak mudah kusut atau melintir, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada winch dan capstan. Distribusi beban yang merata juga membantu meningkatkan masa pakai tali. Delapan strand ini memberikan keseimbangan antara kekuatan dan kemudahan dalam penanganan.

4. Mooring Rope Twelve-Strand Braided

Konstruksi ini memberikan kekuatan sangat tinggi dan biasanya digunakan untuk tali mooring berbahan UHMWPE. Karena bentuk anyamannya yang halus dan simetris, tali ini mudah ditangani, ringan, dan sangat cocok untuk aplikasi berat, seperti mooring kapal besar, kapal offshore, atau tugboat. Tipe ini juga mempermudah proses splicing (penyambungan tali) jika diperlukan.

Ukuran Tali Tambat Kapal dan Cara Menentukannya

Menentukan ukuran tali tambat yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan kapal. Badan klasifikasi seperti ABS (American Bureau of Shipping) dan DNV memberikan pedoman dalam menentukan ukuran tali berdasarkan displacement kapal.​

Rumus Mudah untuk kapal dengan displacement (berat kapal) hingga 20.000 ton:​

Diameter tali (mm) = 11 + (Displacement kapal dalam ton / 1.000)​

Contoh Perhitungan:

Jika sebuah kapal memiliki displacement 10.000 ton, maka:​

Diameter tali = 11 + (10.000 / 1.000) = 11 + 10 = 21 mm​

Cara Memilih Tali Tambat Kapal (Mooring Line)

Cara Memilih Tali Tambat Kapal (Mooring Line)

Dalam memilih tali tambat kapal yang sesuai memerlukan pertimbangan beberapa faktor:​

  • Jenis Kapal dan Ukuran: Kapal yang lebih besar memerlukan tali dengan diameter dan kekuatan tarik yang lebih tinggi.​
  • Lingkungan Operasi: Kondisi perairan, seperti arus, gelombang, dan salinitas, mempengaruhi pilihan bahan tali.​
  • Frekuensi Penggunaan: Untuk penggunaan intensif, pilih tali dengan ketahanan abrasi dan umur pakai yang tinggi.​ 
  • Kemudahan Penanganan: Tali yang ringan dan fleksibel memudahkan proses penambatan dan pengikatan.​

Selalu pastikan tali yang dipilih memenuhi standar keselamatan dan sesuai dengan rekomendasi dari badan klasifikasi atau produsen terpercaya.​

Cara Merawat Tali Tambat Kapal (Mooring Line)

Berikut ini adalah cara perawatan yang baik agar dapat memperpanjang umur tali tambat dan menjaga kinerjanya.

  • Lakukan Inspeksi Rutin: Periksa secara berkala untuk mendeteksi kerusakan seperti aus, serat yang putus, atau perubahan warna.​
  • Lakukan Pembersihan: Bersihkan tali dari garam, pasir, dan kotoran yang dapat mempercepat keausan.​
  • Lakukan Penyimpanan yang Baik: Simpan di tempat yang kering, terlindung dari sinar matahari langsung, dan jauh dari bahan kimia.​
  • Lakukan Penggantian: Ganti tali yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius atau setelah periode penggunaan tertentu sesuai rekomendasi produsen. Ganti tali jika terjadi pengurangan kekuatan lebih dari 20% dari kekuatan awal.

Mooring adalah aspek krusial dalam keselamatan kapal saat berlabuh, dan pemahaman tentang mooring rope adalah hal yang sangat penting baik untuk pelaut profesional maupun mahasiswa pelayaran. Dengan mengenali berbagai jenis mooring lines dan cara menentukan ukuran yang tepat, diharapkan pembaca dapat membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan dan perawatannya. Ingat, mooring lines adalah garis pertama pertahanan kapal Anda di dermaga.

Post a Comment for "Jenis dan UkuranTali Tambat Kapal (Mooring Lines)"

Random Posts