Risiko Dalam Industri Transportasi Logistik
Risiko Dalam Industri Transportasi Logistik - Selama beberapa dekade terakhir, transportasi menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi beberapa perusahaan. Perubahan ekonomi global merupakan dorongan bagi perkembangan transportasi. Organisasi harus menyesuaikan semua proses termasuk transportasi karena perubahan spesialisasi regional, peningkatan volume produksi, peningkatan persaingan yang disebabkan oleh globalisasi.
Dalam praktiknya saat ini, terdapat berbagai moda transportasi dalam dunia logistik seperti Road transportation (Mobil dan Truck), Pipelines, Rail transportation (Kereta), Maritime transportation (Kapal), Air transportation (Pesawat), dan Intermodal transportation.
- Road Transportation merupakan moda terbesar dalam dunia pengangkutan dan logistik karena infrastruktur jalan cukup banyak serta teknologi pembangunan jalan yang relatif mudah.
- Rail Transportation adalah pengiriman kargo dari satu lokasi ke lokasi lain dengan kereta api.
- Maritime Transportation memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengirimkan barang dalam jumlah besar melalui laut, sungai, dan saluran. Selain itu, transportasi laut berlaku untuk semua jenis barang karena kendaraan air memiliki keragaman yang luas.
- Air Transportation mengangkut kargo melalui pesawat udara. Transportasi udara memiliki biaya yang sangat tinggi dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
Risiko Dalam Industri Transportasi dan Logistik
Risiko transportasi muncul sebagai kombinasi dari risiko internal dan eksternal yang meningkatkan besarnya kemungkinan efek/ dampak. Sebagai aturan, risiko eksternal adalah hasil dari peristiwa krisis yang mengarah pada konsekuensi yang tidak menguntungkan seperti gangguan pengiriman, kegagalan sistem transportasi, dan bahkan pelanggaran infrastruktur.
Secara umum pengertian transportasi mengandung proses perpindahan benda dan orang dengan bantuan kendaraan atau sarana lain. Tentu saja, risiko transportasi berbeda untuk setiap moda transportasi tertentu terkait dengan fakta bahwa setiap moda memiliki fitur spesifik dari kegiatan operasionalnya.
Risiko transportasi muncul sebagai kombinasi dari risiko internal dan eksternal. Terdapat 3 risiko utama yang harus diperhatikan dalam transportasi yaitu:
- Risiko pengiriman tertunda
- Risiko gangguan
- Risiko bahan berbahaya (hazardous material)
Risiko adalah representasi kuantitatif dan kualitatif dari kemungkinan kejadian berbahaya. Dimana merupakan hasil perkalian antara dampak dengan probabilitas yang mungkin terjadi dalam pengiriman barang.
Dampak/ konsekuensi yang dapat terjadi dalam pengangkutan barang dalam industri transportasi adalah:
- Kematian & cedera (akut dan jangka panjang)
- Degradasi lingkungan & kerusakan ekosistem
- Kerusakan properti & produk
- Gangguan lalu lintas & komunitas
- Kecemasan publik sehingga menurunnya nilai dan reputasi perusahaan
Bagaimana Cara Mengelola Risiko Transportasi?
Risiko dipahami sebagai kemungkinan kerusakan atau kehilangan pendapatan, yang kemungkinannya dapat dihitung. Probabilitas kejadian risiko dapat ditentukan, oleh karena itu kita dapat memprediksi timbulnya kejadian berisiko dan menerapkan berbagai metode pengendalian untuk mencegahnya atau setidaknya menyelesaikan masalah yang diakibatkannya.
Terdapat 4 cara dalam mengelola risiko yaitu:
- Risk Acceptance: Jika risiko tidak dialihkan atau dihindari oleh organisasi, inilah satu-satunya cara untuk menghadapinya
- Risk Reduction: Tindakan ini membutuhkan pengetahuan yang cukup tentang risiko secara umum dan alat yang tepat untuk setiap minimalisasi risiko
- Risk Avoidance: Tindakan paling umum untuk organisasi sebagai risiko dianggap sebagai kegagalan yang disebabkan oleh ketidakpastian
- Risk Transfer: Pengalihan risiko menyebabkan terjadinya pada tahap lain dari proses operasi atau mentransfernya ke kelompok yang dapat mengatasinya dengan lebih berhasil
Identifikasi risiko tidak cukup bagi perusahaan untuk dapat memberikan respon yang memadai terhadap kemungkinan kejadian negatif. Risiko yang diidentifikasi oleh organisasi memberikan kesempatan untuk mempersiapkan urutan tindakan yang tepat yang harus dilaksanakan oleh departemen manajemen risiko. Namun, ini bukan satu-satunya proses manajemen risiko yang dilakukan oleh organisasi.
Beberapa Mitigasi dan Pencegahan dalam menangani risiko diantaranya adalah:
- mengurangi total jarak pengangkutan produk (misalnya jumlah perjalanan per tahun)
- pemilihan moda transportasi (kereta api, jalan raya, tongkang, pesawat)
- pemilihan rute transportasi (misalnya, untuk memaksimalkan jarak yang ditempuh di area dengan statistik frekuensi kecelakaan rendah)
- pemilihan operator (dinilai untuk atribut kinerja)
- pelatihan orang-orang yang terlibat dalam proses transportasi (pengemudi, pemuat, dll.)
- pemeliharaan dan inspeksi peralatan transportasi
- sistem yang meningkatkan stabilitas kendaraan
Post a Comment for "Risiko Dalam Industri Transportasi Logistik"