Perbaikan dan Inspeksi Propeller Kapal Saat Docking
Perbaikan dan Inspeksi Propeller Kapal Saat Docking - Propeller merupakan alat kapal berupa baling-baling yang berfungsi untuk menggerakan kapal dengan mengubah tenaga mesin yang disalurkan melalui shaft menjadi tenaga putar sehingga menghasilkan daya dorong. Dalam pengoperasiannya yang terus menerus seiring dengan berjalannya kapal di laut, maka kerusakan sebuah propeller ini tidak dapat dihindari. Kerusakan propeller ini akan menyebabkan turunnya performa dari propulsi kapal karena daya yang diserap oleh baling-baling kapal ini tidak maksimal. Untuk merawat dan perbaikan propeller kapal ini, biasanya dilakukan ketika kapal naik ke atas dok sehingga kondisi dari propeller terlihat dengan jelas. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kerusakan dan kavitasi propeller, cara inspeksi propeller, dan perawatan/perbaikan propeller.
Tipe dan Jenis Propeller Kapal Lengkap >>> Lihat Disini
Kerusakan Yang Biasa Terjadi Pada Daun Propeller
1. Kavitasi Pada Daun Propeller
Kavitasi adalah peristiwa terjadinya gelembung-gelembung uap air akibat turunnya tekanan cairan sampai dibawah titik jenuh uapnya. Peristiwa kavitasi sering terjadi pada pompa, namun pada pengoperasian kapal peristiwa kavitasi pun juga biasa terjadi pada propeller kapal. Kavitasi ini memberikan dampak negatif karena pecahnya gelembung uap air ini akan menyebabkan tumbukan pada permukaan material sehingga menyebabkan erosi. Selain itu kavitasi pada propeller kapal juga dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi propulsi kapal, menghasilkan suara yang berisik, getaran dan kerusakan pada propeller. Peristiwa kavitasi ini biasanya menyebabkan bopeng/ berlubang di ujung-ujung dari propeller akibat pecahnya gelembung uap secara terus menerus.
2. Bending/ Bengkok Pada Daun Propeller
Ketika Propeller mengelami bengkok atau bending pada ujungnya daun propeller maka akan menyebabkan perubahan pada pitch propeller itu sendiri sehingga menghasilkan peningkatan pada beban propeller kapal. Peningkatan beban propeller akan meningkatkan daya yang dibutuhkan oleh mesin kapal untuk dapat mendorong kapal. Sehingga pada akhirnya mesin akan bekerja ekstra keras dan dapat merusak mesin kapal jika dilakukan secara terus menerus.
3. Daun Propeller Patah
Propeller merupakan baling-baling kapal yang tempatnya berada di bawah air dan terus berputar mengikuti putaran dari shaft mesin kapal. Dalam pergerakan rotasi propeller di bawah air ini, terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi salah satunya adalah patahan pada daun propeller itu sendiri. Patahan daun propeller dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah benturan dengan objek lain yang berada di bawah air, kavitasi, dan material impurities (cacat dari bahan material pembentuk propeller)
Inspeksi Propeller Kapal Saat Docking
Uji Keretakan Propeller Kapal
Keretakan pada propeller (baling-baling) kapal mungkin akan terjadi karena adanya benturan atau getaran yang terjadi selama kapal beroperasi di laut. Untuk mengecek apakah propeller kapal mengalami keretakan, maka ketika kapal sedang melakukan docking, dapat dilakukan inspeksi dengan menggunakan NDT (Non Destructive Test). Pengujian NDT ini dilakukan tanpa merusak propeller itu sendiri yaitu dengan cara menggunakan liquid dye penetrant test (penyemprotan cairan ke permukaan propeller kapal).
Liquid Penetrant ini akan disemprotkan ke permukaan material propeller untuk melihat keretakan/ crack pada material propeller. Sistem liquid penetrant akan masuk ke permukaan material propeller dengan kapilaritas. Berikut ini adalah cara pengujian liquid penetran untuk mengecek keretakan pada propeller kapal:
- Bersihkan permukaan propeller dari kotoran, debu dan minyak
- Semprot cairan pembersih dan kemudian bersihkan kembali permukaan
- Semprot liquid penetran ke permukaan propeller
- Setelah liquid penetran mengering, maka lakukan pembersihan kembali
- Semprotkan cairan developer, keseluruh bagian yang dilakukan penyemprotan dengan liquid penetran
- Periksa dan inspeksi secara teliti untuk melihat keretakan pada propeller dengan melihat tanda warna merah (liquid penetran) diatas warna putih (developer)
Perawatan dan Perbaikan Propeller Kapal
1. Balancing Propeller
Balancing propeller dilakukan di bengkel untuk menguji keseimbangan/ kestabilan pada masing-masing blade propeller sehingga tidak terjadi getaran pada saat propeller berputar. Balancing propeller sangat penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya patah atau getaran yang berlebih saat propeller berputar dan dapat merusak dari shaft propeller. Namun saat ini proses balancing juga dapat dilakukan secara modern yaitu dengan menggunakan alat uji komputer untuk mengatahui jumlah masa yang berlebih pada daun propeller.
Cara balancing propeller adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat uji berupa poros panjang sesuai diameter bos propeller
- Meletakkan ujung-ujung poros alat uji ke hub propeller
- Beri sedikit pelumas agar lancar saat diputar
- Lakukan penguncian pada kedua sisi poros sehingga propeller tidak mudah terlepas saat diputar
- Lakukan putaran pada propeller hingga propeller berhenti dengan sendirinya
- Jika salah satu blade (daun) propeller selalu berhenti di bagian bawah saat dilakukan beberapa kali putaran, maka blade propeller tersebut memiliki berat yang lebih besar dibandingkan dengan blade propeller lainnya
- Memberikan sedikit massa/ pemberat pada daun propeller akan mengetahui jumlah berat yang perlu dikurangi pada daun propeller
- Melakukan putaran kembali pada daun propeller kapal
- Ketika dirasa propeller sudah balance, maka daun propeller yang tidak balance dilakukan grinding untuk dikurangi masanya sebanding dengan jumlah masa pemberat yang diberikan sebelumnya.
2. Perbaikan Propeller (Isi Daging)
Ketika dilakukan inspeksi propeller terjadi kerusakan atau keretakan pada daun propeller, maka perlu dilakukan perbaikan propeller. Perbaikan propeller dapat dilalukan sebagai berikut:
- Lakukan gerinda pada daun propeller yang rusak/retak untuk memutus jalur keretakan sehingga tidak semakin meluas
- Selain itu juga dapat dilakukan pemotongan pada area yang retak dan disambung dengan material yang baru
- Mengisi bagian permukaan propeller yang rusak dengan pengelasan (las popok) atau yang biasa disebut dengan isi daging menggunakan bahan material yang sejenis
- Lakukan gerinda dan perataan sehingga mempunyai bentuk dan ketebalan yang sama dengan kondisi yang sesuai
- Lakukan pembersihan dan brushing pada propeller sehingga terlihat lebih halus
- Lakukan pemasangan propeller pada kapal
3. Pemotongan dan Perataan pada Daun Propeller
Ketika dilakukan inspeksi propeller terjadi bending atau bengkok pada daun propeller, maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Jika bengkok/ bending pada daun propeller tidak begitu parah maka dapat dilakukan perbaikan dengan cara pemanasan pada daun propeller. Setelah itu dilakukan pemukulan dan perataan pada daun propeller. Perlu diperhatikan sudut rake dari propeller sehingga membentuk sudut yang sesuai dan tidak terjadi perubahan sudut yang berlebih
- Jika bengkok/ bending pada daun propeller sangat parah, maka perlu dilakukan pemotongan. Setelah dilakukan pemotongan maka dilakukan penyambungan dengan bahan material yang sama dan ketebalan yang sesuai.
Post a Comment for "Perbaikan dan Inspeksi Propeller Kapal Saat Docking"