Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker

kapaldanlogistik.com - Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker

(www.kapaldanlogistik.com) Penggunaan dan Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker - Kapal Tanker merupakan kapal pembawa muatan cair seperti minyak yang rentan akan terjadinya kebakaran. Setiap pembawaan muatan yang dilakukan pada muatan kapal tanker ini harus dilakukan secara hati-hati dan mengikuti petunjuk operasional yang berlaku. Sehingga untuk menjaga muatan tanker dan mencegah terjadinya kebakaran dikenalkanlah Inert Gas System. Pemasangan “Inert Gas System” agar menjaga kondisi tangki tidak berada pada flammable range. 

Lihat >>> Persyaratan Yang Harus Dipenuhi Kapal Oil Tanker

Cara Memasukkan Inert Gas System Ke Dalam Kapal

Kebakaran yang terjadi dapat timbul akibat adanya sumber api atau ledakan yang berasal dari tangki muatan. Ledakan tidak akan terjadi pada tangki karena beberapa hal sebagai berikut:

  1. Kandungan oksigen yang terlalu rendah
  2. Kandungan Konsentrasi hidrokarbon yang terlalu rendah (Lower limit)
  3. Kandungan Konsentrasi hidrokarbon yang terlalu tinggi (Upper limit)

Untuk dapat memasukan inert gas ke dalam tangki ada 2 macam proses yang dapat dilakukan yaitu dilution dan displacement.

1. Dilution (Mixing Process)

Penggunaan dan Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker

Dilution adalah proses memasukan inert gas ke dalam tangki dengan kecepatan tinggi sehingga gas hidrokarbon terdesak keluar. Dimana gas yang masuk bercampur sehingga membentuk campuran yang homogen. (memiliki density yang sama)

2. Displacement (Layering Process)

Penggunaan dan Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker

Displacement adalah proses memasukan inert gas ke dalam tangki dengan kecepatan lebih rendah sehingga gas yang lebih berat akan terdesak keluar dari bawah tangki. (memiliki density yang berbeda).

3 Jenis Inerting Gas Pada Kapal Tanker

Proses memasukan Inert gas pada tangki atau gas replacement tersebut terdapat 3 metode operasi yang dapat dilakukan yaitu inerting, purging dan gas freeing. Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut:

1. Pengertian Inerting

Inerting adalah memasukan gas inert ke dalam tangki dengan tujuan untuk mengurangi kandungan oksigen dibawah batas jumlah ketentuan yang ditentukan (< 8% dari Volume). Inerting dilakukan pada saat sebelum kapal tiba di load port.

Proses Inerting Muatan Tanker

2. Pengertian Purging

Purging (N2) adalah proses memasukkan gas inert ke dalam tangki yang sudah dalam kondisi inert (Tangki dalam keadaan kosong) dengan tujuan:

  1. semakin mengurangi kandungan oksigen yang ada; dan/atau
  2. mengurangi kandungan gas hidrokarbon (H2S) yang ada ke tingkat bawah (lower limit) dimana pembakaran tidak dapat dilakukan jika udara selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki.

Proses Purging Muatan Tanker

3. Pengertian Gas Freeing

Gas Freeing adalah memasukkan udara segar (Fresh Air) ke dalam tangki dengan tujuan menghilangkan gas beracun, mudah terbakar, dan inert serta meningkatkan kandungan oksigen hingga 21% berdasarkan volume. Gas Freeing ini dilakukan pada saat man-entry ke dalam tangki.

Proses Gas Freeing Muatan Tanker

4. Topping up adalah memasukkan gas inert ke dalam tangki yang sudah dalam kondisi inert dengan tujuan menaikkan tekanan tangki untuk mencegah masuknya udara.

Penggunaan dan Fungsi Inert Gas Selama Operasi

Penggunaan inert gas sangat penting selama pengoperasian kapal tanker mulai dari sebelum pemuatan, saat pemuatan, setelah pemuatan, kondisi pemuatan, discharge water ballast, ballasting, ballast condition, Tank Cleaning,  Cargo transfer dan sampling, Crude Oil Washing (COW), Sebelum Gas Freeing, Gas Free, Memasuki Tangki, dan pengangkutan cargo. 

1. Sebelum Pemuatan (Prior Loading)

  • Tangki yang sudah dibersihkan (Tank Cleaning) dan sudah gas free harus di re-inerted selama ballast voyage sebelum pemuatan di load port. Purge pipe/ vent harus dibuka ke udara bebas. Jika tangki sudah dalam kondisi inerted (oksigen <8%) maka purge pipe/ vent harus segera ditutup.
  • Selama proses re-inerting tidak boleh ada ullaging, dipping, sampling kecuali tangki sudah berada dalam kondisi inert
  • Ketika semua tangki sudah dalam kondisi inert, maka harus dijaga keadaannya dalam tekanan positif

2. Saat Pemuatan (Loading)

Loading Operation in Tanker

  • Saat pemuatan cargo, deck isolating valve harus ditutup.
  • Semua bukaan dari tangki kecuali yang terhubung dengan mast riser harus ditutup untuk mengurangi gas yang mudah terbakar masuk.
  • Flames screen harus diperiksa dan semua stop valve harus dalam keadaan terbuka 

3. Kondisi Memuat (Loaded Condition)

  • Selama dalam kondisi pemuatan (berlayar) tekanan harus dijaga positif pada tangki muatan dan jika perlu tambahan tekanan maka dilakukan topping up

4. Bongkar Muatan (Discharging/ Transfer Cargo)

Discharging Operation in Tanker

  • Ketika dilakukan pembongkaran muatan maka perlu dilakukan pengukuran muatan/ cargo sampling sehingga harus mengeluarkan inert gas pada tangki
  • Jika hal tersebut dilakukan, maka tidak boleh ada kegiatan operasi/ ballasting dan bukaan tangki dibuka seminimum mungkin untuk pengukuran tersebut dan diusahakan dalam waktu yang singkat
  • Setelah pengukuran dan cargo sampling selesai, maka tangki harus di re-pressurized kembali
  • Jika tangki dibuka sebelum transfer cargo, maka transfer cargo tidak boleh dimulai. Begitu juga ketika tangki dibuka setelah transfer cargo, maka pelayaran tidak boleh dilakukan sebelum adanya pengecekan.
  • Selama cargo transfer maka kandungan oksigen dan tekanan dari inert gas harus dipantau dan dicatat

5. Pengisian Ballast (Ballasting)

  • Pengisian ballast sama dengan pemuatan (loading), namun ketika proses ballasting dan discharging harus dilakukan pemantauan terhadap Inert Gas

6. Selama Kondisi Ballast (Ballast Condition)

  • Selama pelayaran dalam kondisi ballast, tangki selain yang dibutuhkan untuk di gas free maka harus dilakukan inerting.
  • Sebelum inert gas dimasukan ke dalam tangki untuk dijaga tekanan positifnya, maka kandungan inert gas tidak boleh lebih dari 5% dari volumen.

7. Discharge Ballast

  • Semua kargo tank yang terhubung dengan inert gas system (IGS) dan semua isolating valve harus dibuka
  • Semua bukaan selain tangki muatan harus ditutup
  • Isolating valve ke mast riser untuk mencegah inert gas masuk harus ditutup
  • Inert gas plant harus bekerja sesuai
  • Isolating valve dek harus dibuka

8. Crude Oil Washing (COW)

  • Sebelum setiap tangki di cuci dengan crude oil, level oksigen harus di cek pada 1 m dibawah deck dan ditengah area  dari ullage space dan tidak boleh melebihi 8% dari volume
  • Selama Crude Oil Washing (COW), maka kandungan oksigen tidak boleh lebih dari 8% dan tekanan harus positif. Jika tidak maka proses crude oil washing harus dihentikan

9. Pencucian Tangki (Tank Cleaning)

  • Tangki muatan harus dicuci dalam kondisi inert dan tekanan positif. Pencucian tangki dengan air ini harus mengikuti proses Crude Oil Washing

10. Purging sebelum Gas Freeing

  • Jika dibutuhkan Gas freeing setelah tank cleaning, maka konsentrasi hidrokarbon harus dikurangi dengan di-purging
  • Purge pipe/ vent harus dibuka ke udara bebas dan inert gas dimasukan ke tangki sampai hidrokarbon berkurang hingga 2% dari volume

11. Saat Gas Freeing

  • Gas Freeing dilakukan pada tangki kargo ketika dibutuhkan untuk tank entry seperti untuk pembersihan atau perbaikan.
  • Man Entry tidak boleh dilakukan sebelum flammable atmosfir dalam tangki hilang sehingga konsentrasi hidrokarbon harus di purging dari tangki muatan
  • Proses Gas Freeing dapat dilakukan dengan cara pneumatically, hydraulically atau steam-driven portable blower atau fix equipment lainnya
  • Gas Freeing dilakukan sampai semua tangki mengandung oksigen 21% dari volume dan pembacaan flammable limit kurang dari 1% pada gas indicator combustible

12. Memasuki Tangki (Tank Entry)

  • Personil yang memasuki tangki harus terus diawasi oleh orang yang berjaga diatas
  • Tutup gas valve line
  • Tutup  drain lines yang masuk ke tangki dari inert gas main
  • Tutup cargo line valve terkait
  • Lakukan pengecekan dengan alat untuk melihat 21% pada oksigen analyzer dan gas indicator combustible <1%
  • Menggunakan alat bantu pernapasan bila ada keraguan tentang tangki bebas gas

13. Re-Inerting setelah memasuki tangki (Tank Entry)

  • Jika semua orang sudah keluar dari tangki dan peralatan sudah dipindahkan, maka penutup pada inert gas line dibuka, tutup palka ditutup kembali dan gas pressure regulating valve dibuka
  • Setelah tangki yang sudah gas free ini disambungkan kembali ke inert gas main, maka harus segera untuk di re-inerting kembali untuk mencegah perpindahan udara ke tangki lainnya
Demikian penjelasan dari fungsi inerting, purging, dan gas freeing pada tangki kapal tanker. Ketiga proses ini diperlukan untuk tangki kapal tanker, agar mengamankan kapal dari terjadinya kebakaran. Baik Inerting, Purgin, dan gas freeing adalah 3 hal yang sering ditemukan dalam treatment di tangki muatan kapal tanker dengan memainkan kadar oksigen di dalamnya.

Post a Comment for "Fungsi Inerting, Purging dan Gas Freeing Tangki pada Kapal Tanker"

Random Posts