Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Pengecatan Kapal (Marine Coating) dan Jenis Cacatnya

Mengenal Pengecatan Kapal (Marine Coating) dan Jenis Cacatnya

Pengertian Coating (Pelapisan) Lambung Kapal

(www.kapaldanlogistik.com) Coating adalah metode pemberian lapisan pelindung pada permukaan lambung kapal yang berfungsi untuk memisahkan lingkungan korosif dengan permukaan material plat kapal. Metode pelapisan (coating) yang sering digunakan pada kapal untuk menghindari korosi adalah dengan pengecatan.

Pengertian cat (paint) itu sendiri adalah produk berbentuk cair (liquid) atau juga serbuk (powder) yang mengandung zat warna (pigmen) sebagai film bahan pelapis material. Komposisi cat terdiri dari beberapa bagian yaitu bahan dasar, bahan pengikat, pigmen (pewarna), solvent/ thinner (pelarut/pengencer) serta dapat ditambahi dengan zat additive yang bergantung fungsi pengaplikasiannya. 

Penggunaan cat digunakan dengan tujuan untuk memberikan lapisan film agar melindungi material dari gangguan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga secara umum, fungsi dari melakukan pengecatan antara lain adalah sebagai pelindung (protective), pemberi estetika (dekoratif), dan tujuan khusus lainnya seperti yang ada pada kapal adalah mencegah menempelnya biota laut pada plat kapal. 

Pencegahan Korosi oleh Cat Pelapis (Marine Coating)

Marine coating adalah jenis cat yang digunakan pada lingkungan kelautan dan berfungsi untuk melapisi dan melindungi kapal dan struktur bangunan laut lainnya. Marine Coating memiliki memiliki perbedaan dalam hal parameter kinerja, spesifikasi pemrosesan, dan spesifikasi properties dengan cat secara umum. Spesifikasi ini diantaranya adalah konduktivitas, resistivitas, kekuatan dielektrik, indeks bias, transmisi, dan suhu pengoperasian atau penggunaan. Terdapat beberapa jenis Marine coating yang digunakan yaitu Anti Fouling coating, Anti Corrosion coating, Foul Release coating dan Self cleaning and self polishing coating. Secara umum fungsi dari cat (marine coating) ini adalah memberikan perlindungan dari korosi dalam tiga cara yaitu:

  1. Memberikan efek penghalang
  2. Memberikan efek penghambat
  3. Memberikan efek galvanik

Pengaplikasian Cat Marine Coating pada Kapal

Sebuah kapal yang beroperasi di laut yang bersifat korosif membutuhkan coating pada struktur lambungnya. Pengecatan yang dilakukan pada kapal dapat dilakukan baik ketika pada saat kapal berada di air ataupun pada saat docking. Ketika kapal berada diatas air, pengecatan dilakukan pada bagian-bagian diatas deck, sedangkan pada saat docking barulah dilakukan pengecatan pada bagian-bagian lambung yang tidak dapat dijangkau pada saat kapal berada diatas air.

Lapisan pengecatan pada lambung kapal dapat terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

  1. Cat dasar (Primer Coat): Lapisan cat dasar yang diaplikasikan pada plat yang telah dilakukan sandblasting. 
  2. Cat Antara (Intermediate Coat): Lapisan cat yang diberikan setelah cat dasar yang berfungsi sebagai pelekat antara cat dasar dengan cat lapisan berikutnya
  3. Cat bagian luar (Top Coat): Lapisan cat paling akhir pada pelapisan coating kapal yang berfungsi untuk melindungi plat kapal dari biota laut (anti fouling)

Metode Pengecatan Marine Coating

Dalam pengaplikasiannya, pengecatan dapat dilakukan dengan beberapa jenis metode yaitu:
  1. Pengecatan dengan Brushing: Metode pengecatan ini dilakukan dengan cara melapisi permukaan menggunakan kuas/ brush.
  2. Pengecatan dengan Rolling: Metode pengecatan ini digunakan untuk permukaan yang cukup rata bentuknya dengan menggunakan alat berupa roll
  3. Pengecatan dengan Spraying: Metode pengecatan dengan menggunakan alat spray yang menembakkan cat ke permukaan plat kapal. Metode pengecatan spraying ini terdapat 2 jenis yaitu conventional air spray dan airless spray.

Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengecatan Marine Coating

Sebelum dan saat proses pengecatan, terdapat beberapa hal/ faktor yang perlu diperhatikan oleh painter agar menghasilkan kualitas cat yang baik. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi kualitas hasil pengecatan kapal:
  1. Kelembaban Udara: Lakukan pengecatan pada kondisi kelembaban yang sesuai dengan standar yang diberikan oleh maker cat kapal (marine coating). Kelembaban udara ini berhubungan dengan dew point (titik pengembunan), dimana jika kelembaban udara tinggi maka akan memungkinkan terjadinya kondensasi yang membentuk embun. Dew point yang tinggi akan berpengaruh pada hasil pengecatan dengan menyebabkan terjadinya gelembung-gelembung pada hasil pengecatan di permukaan material. Sehingga sebelum melakukan pengecatan perlu diukur kondisi kelembaban (dew point) dibawah 85% dan menjaga suhu permukaan plat material 3oC diatas titik embunnya.
  2. Suhu Udara: Lakukan pengecatan pada suhu udara yang sesuai sesuai dengan pabrikan cat. Ketika pengecatan dilakukan pada suhu udara yang tidak sesuai, maka kemungkinan akan menghasilkan kualitas hasil pengecatan yang buruk seperti timbul retak, cat tidak merekat dengan baik, dan terdapat pori-pori.
  3. Kondisi Permukaan Material: Perhatikan kondisi permukaan material yang akan di cat dan pastikan permukaan material dalam kondisi yang bersih. Kondisi dari permukaan material ini harus bersih dari debu, mill scale, karat, serta kontaminasi lainnya. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil kualitas pengecatan yang dihasilkan. Kekasaran permukaan material plat (SA) juga harus memenuhi standar yang telah ditentukan.  

Jenis Cacat Pada Pengecatan

Ketika melakukan pengecatan tidak sesuai dengan standar dan kondisi yang berlaku, maka hasil pengecatan dapat mengasilkan suatu cacat. Cacat dalam pengecatan ini harus dihindari untuk menjaga kualitas coating tetap baik dan coating dapat bekerja dengan sempurna. Berikut adalah jenis cacat yang dapat terjadi ketika pengecatan (marine coating) dilakukan.

1. Sagging dan Running

Sagging dan Running

Sagging dan Running terjadi dengan turunnya hasil pengecatan karena kelebihan jumlah cat yang diberikan pada permukaan. Hal ini dapat terjadi karena penerapan cat yang berlebihan, kelebihan penggunaan thinner atau kesalahan dari painter. Cara pencegahannya adalah dengan menerapkan teknik yang benar dalam pengecatan. Solusi jika terjadi Sagging and Running ini adalah dengan cara mengamplas permukaan dan dilakukan pelapisan ulang pada area tersebut.

2. Blistering/ Penggelembungan

Blistering/ Penggelembungan

Blistering merupakan cacat pada pengecatan yang sering terjadi dengan membentuk gelembung pada hasil pengecatan. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal seperti kontaminasi garam yang terlarut pada substrat, kelembaban, suhu lingkungan yang tinggi. Cara pencegahannya adalah dengan memastikan permukaan plat telah bersih, kering dan bebas dari kontaminasi. 

3. Cathodic Disbonding

Cathodic Disbonding

Cathodic Disbonding adalah hilangnya adhesi antara lapisan katodik dan substrat logamnya karena produk reaksi reduksi katodik (reaksi korosi) yang terjadi di antarmuka pelapis. Penyebabnya adalah pemasangan yang salah, pemantauan yang buruk, dan sistem pelapisan yang tidak kompatibel. Hal ini dapat dicegah dengan cara menggunakan sistem proteksi katodik yang dirancang dengan baik, dipantau secara teratur dengan elektroda referensi yang ditempatkan dengan baik, dan penerapan sistem pelapis tahan alkali.

4. Cracking/ Cat yang retak

Cracking/ Cat yang retak

Cracking adalah jenis cacat pengecatan yang menyebabkan terjadikan keretakan dan kerusakan pada sistem pelapisan, sehingga lapisan atau substrat yang mendasarinya terlihat. Retak/ Crack ini umumnya merupakan kegagalan yang berhubungan dengan tegangan dan dapat dikaitkan dengan pergerakan permukaan, penuaan, penyerapan dan desorpsi kelembaban, dan kurangnya fleksibilitas lapisan secara umum. Semakin tebal lapisan cat, semakin besar kemungkinan retak. Pencegahan pada jenis cacat ini adalah dengan menggunakan sistem pelapisan yang benar, teknik aplikasi, ketebalan film kering atau menggunakan sistem pelapisan yang lebih fleksibel.

5. Delamination

Delamination

Delaminasi adalah mode kegagalan untuk material komposit dan baja Pada material yang dilaminasi. Jenis cacat delaminasi umumnya terkait dengan persiapan permukaan yang buruk dan cacat aplikasi, seperti kontaminasi antar lapisan, waktu pelapisan yang berlebihan. Hal ini dapat dicegah dengan cara memastikan tidak ada kontaminasi yang terjadi di antara lapisan cat, mengikuti interval pelapisan yang disarankan, serta menggosok perlahan dan membersihkan permukaan yang mengkilap di antara lapisan.

6. Orange Peel

Orange Peel

Orange Peel adalah cacat yang menyebabkan hasil pengecatan menghasilkan penampilan bertanda bopeng yang seragam, yang menyerupai kulit jeruk karena kegagalan film mengalir ke permukaan yang rata. Ini biasanya terjadi selama aplikasi semprotan. Penyebab dari kegagalan ini adalah teknik aplikasi yang buruk, campuran pelarut yang salah, tiksotropi yang terlalu tinggi, penyemprotan yang terlalu dekat. Jika hal ini terjadi maka dapat dilakukan penggosokan terhadap permukaan tersebut dan lakukan pengecatan ulang. 

7. Pinhole

Pinhole

Jenis cacat pinhole pada pengecatan menghasilkan lubang-lubang pada permukaan hasil pengecatan. Hal ini disebabkan karena adanya udara yang terjebak pada larutan dalam film cat. Lubang kecil juga dapat disebabkan oleh aplikasi semprotan yang salah atau campuran pelarut yang salah. Cara pencegahannya adalah dengan menggunakan teknik aplikasi yang benar dengan produk yang diformulasikan dengan tepat, campuran pelarut yang benar dan kondisi lingkungan dan memeriksa peralatan semprot dan jarak pistol semprot dari permukaan.

8. Rippled Coating

Rippled Coating

Rippled coating adalah serangkaian gelombang di permukaan material terutama yang disebabkan oleh angin sepoi-sepoi atau benda jatuh ke dalamnya. Hal ini disebabkan karena angin kencang yang bertiup di permukaan cat basah dan biasanya terjadi di bagian bawah. Hal ini bisa juga disebabkan oleh teknik aplikasi yang buruk. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan tidak mengaplikasikan cat dalam kondisi yang tidak baik (jangan pada kondisi angin yang kencang). Gunakan peralatan dan pengerjaan aplikasi yang benar.

Post a Comment for "Mengenal Pengecatan Kapal (Marine Coating) dan Jenis Cacatnya"

Random Posts