Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Sistem Ventilasi di Kapal (Ventilation System)

Sistem Ventilasi Kapal

(www.kapaldanlogistik.com) Penjelasan Sistem Ventilasi di Kapal (Ventilation System) - Seringkali kita melihat ventilasi yang ada dirumah-rumah, namun apakah ventilasi yang terdapat di kapal bentuknya sama dengan yang ada di kapal? Secara umum ketersediaan ventilasi di kapal sangat diperlukan hal ini karena dapat membuat kenyamanan bagi crew kapal di sebuah ruangan. Fungsi dari ventilasi ini adalah sebagai fasilitas untuk pertukaran udara kotor dan udara segar di suatu ruangan. Pertukaran udara ini dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kelembaban udara (humidity), dan temperatur yang ada diruangan tersebut.

Selain untuk memberikan kenyamanan bagi awak kapal, sistem ventilasi di kapal juga berfungsi untuk menjaga kualitas dari muatan yang dimuat di ruang kargo. Ventilasi juga digunakan untuk pertukaran udara yang mana bertujuan sebagai pembebasan gas berbahaya yang terdapat di ruang kargo, karena seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa fungsi ventilasi adalah sebagai saran pertukaran udara. Sehingga secara prinsip sistem ventilasi di atas kapal adalah untuk mengatur aliran udara di tiap-tiap ruangan dengan menjaga temperatur, tekanan, dan kelembaban. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai fungsi dari ventilasi kapal, hal-hal yang harus diperhatikan pada sistem ventilasi kapal serta jenis dari ventilasi kapal

Fungsi Ventilasi di Kapal

Secara umum sistem ventilasi pada kapal bertujuan untuk:

1. Menurunkan suhu udara dalam kompartemen dan supply fresh air ke kargo

2. Mencegah kerusakan pada kargo:

  • Yang rentan panas
  • Kemungkinan dapat membusuk
  • Dapat terbakar secara mudah
  • Kemungkinan terkontaminasi dengan bau kargo lain

3. Untuk membuang gas beracun dan mudah terbakar dari kargo

4. Mencegah pembentukan "keringat kapal" yang dapat menyebabkan kerusakan pada kargo dan terjadinya karat pada struktur kapal

5. Mencegah penipisan oksigen dalam kompartemen akibat adanya oksidasi pada muatan baja dan pembentukan karat

6. Membuat kompartemen aman bagi personil yang ingin masuk ke dalamnya

Dalam pengaturan sirkulasi udara terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Saturation
  2. Relative Humidity
  3. Dew Point Temperature
  4. Wet and Dry Bulb Temperature
  5. Dew Point Measurement

Hal yang perlu diperhatikan pada sistem ventilasi kapal

Dalam praktik di kapal, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada cargo/ muatan pada kompartemen terkait dengan sistem sirkulasi/ventilasi ini yaitu:

1. Keringat/ Kondensasi pada Cargo (Cargo Sweat)

Kondensasi dapat terjadi pada permukaan kargo saat udara hangat dan lembab masuk ke cargo hold yang berisi kargo dingin. Sebagai contoh Jika Cargo Baja dimuat di Inggris pada musim dingin dan di discharge di Singapore dimana udara lembab dan hangat akan masuk ke cargo hold, maka akan terjadi kondensasi. Untuk menghindari hal tersebut maka semua ventilator harus ditutup dan sistem ventilasi tidak dilakukan.

2. Keringat/ Kondensasi pada Kapal (Ship Sweat)

Keringat pada kapal terjadi pada struktur yang menjadi dingin akibat bergerak dari iklim panas ke dingin. Dengan udara lembab yang hangat dalam kompartemen cargo mengembun dan bersentuhan dengan struktur kapal yang dingin sehingga menyebabkan keringat. Untuk menghilangkan keringat pada kapal maka harus diberi ventilasi jika kapal bergerak dari iklim panas ke iklim dingin. 

Cargo Sweat

Tipe Kargo berhubungan dengan sistem ventilasi:

A. Untuk Kargo Higroskopis

Kargo Higroskopis utamanya adalah bahan pertanian yang mengandung kelembapan alami. Contohnya adalah biji-bijian, pakan ternak, kayu. Dalam perjalanan dari daerah dingin ke daerah panas, maka kargo tidak memerlukan ventilasi. namun sebaliknya jika dari daerah panas ke daerah dingin maka memerlukan ventilasi.

B. Untuk Kargo Non-Higroskopis

Kargo Non-Higroskopis adalah Kargo padat seperti steel products tanpa kelembapan. Keringat yang terjadi dapat membuat karat, noda dan perubahan warna. Dalam perjalanan dari daerah dingin ke daerah panas, maka kargo tidak memerlukan ventilasi. namun sebaliknya jika dari daerah panas ke daerah dingin maka memerlukan ventilasi.

Hygroscopic Cargo

3. Untuk Kargo yang Berpengaruh pada Kenaikan Temperature

Kenaikan suhu tidak akan secara langsung mempengaruhi sebagian besar kargo, tetapi beberapa kargo tertentu mengalami perubahan. 

  1. Biji-bijian atau biji apapun akan cenderung berkecambah dan akan mulai bertunas. Ini adalah proses alami, yang terjadi selama beberapa waktu dengan adanya uap air, tetapi diperparah dan dipercepat karena kenaikan suhu. 
  2. Buah-buahan akan mulai matang dan memperburuk dengan kecepatan kematangan yang lebih cepat dari biasanya.
  3. Produk organik tertentu seperti molase gula hijau, dll. Mulai berevolusi menjadi uap alkohol dan gas karbon dioksida. Kecuali jika gas-gas ini berfermentasi yang menyebabkan keluarnya kompartemen, mereka akan berbahaya bagi orang yang memasukinya.
  4. Tekanan di dalam tabung gas yang dibawa sebagai kargo akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran gas dan masalah terkait lainnya.
  5. Kargo tertentu seperti batu bara, tepung hewani, kue minyak, dll. Menghasilkan gas yang mudah terbakar karena reaksi eksotermik. Kenaikan suhu dan adanya gas yang mudah terbakar serta oksigen atmosfer dalam proporsi yang tepat dapat menyebabkan pembakaran, kecuali kenaikan suhu dikendalikan dan gas yang mudah terbakar dikeluarkan dari kompartemen. 
  6. Bahan kimia dan obat-obatan tertentu dapat mengalami perubahan kimiawi sehingga tidak berharga. 

4. Untuk Kargo yang mengeluarkan gas di kompartemen

  1. Beras menghasilkan karbon dioksida.
  2. Produk makanan, ketika mulai difermentasi karena alasan apapun, mengeluarkan etil alkohol dan gas karbon dioksida.
  3. Batubara mengeluarkan gas metana yang mudah terbakar
  4. Produk minyak bumi dan minyak mentah dapat mengeluarkan gas hidrokarbon yang beracun dan mudah terbakar.

Akumulasi gas-gas ini di dalam kompartemen dapat membahayakan siapa pun yang memasukinya untuk pekerjaan apa pun. Akumulasi seperti itu dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan. Ketika campuran yang tepat dari gas dan udara yang mudah terbakar terkena percikan api, kebakaran atau ledakan dapat terjadi. 

Jenis Ventilasi di Kapal

Untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian seperti diatas maka dilakukan sirkulasi udara di setiap ruangan-ruangan kapal yakni dengan menggunakan sistem ventilasi. Terdapat 2 Jenis Ventilasi yang terdapat diatas kapal yaitu

1. Sistem Ventilasi Natural (Natural Ventilation)

Natural Ventilation menggunakan aliran udara secara alamiah dengan membuat saluran aliran udara diatas dek untuk keluar masuknya udara. Aliran udara tersebut mengalir secara alamiah karena adanya perbedaan tekanan udara antara didalam dan diluar ruangan. Inilah prinsip dari ventilasi alamiah, yang bekerja berdasarkan perbedaan temperatur dan tekanan udara antara di dalam ruangan kapal di luar ruangan kapal. Dengan perbedaan tekanan udara yang ada maka mengakibatkan udara mengalir dari tekanan udara yang lebih besar ke tekanan udara yang lebih kecil.

Natural Ventilation

2. Sistem Ventilasi Mekanikal (Mechanical Ventilation)

Mechanical Ventilation merupakan jenis yang menggunakan alat bantu berupa kipas atau blower untuk keluar masuknya udara. Saat ini sistem sirkulasi udara modern yang terdapat pada kapal menggunakan Air Conditioning (AC) yang disirkulasikan melalui ducting (pipa udara) yang terdapat di kapal.

a. Supply Ventilation System

Sistem supply ventilation ini menggunakan kipas untuk memasukkan udara segar ke dalam ruangan kapal. Hal ini membuat tekanan udara di dalam ruangan akan bertambah besar sehingga menyebabkan udara di dalam ruangan ini terdesak ke luar melalui lubang angin yang ada. Kecepatan dan jumlah udara yang masuk akan tergantung dari kapasitas kipas yang digunakan.

b. Exhaust Ventilation System

Sistem exhaust ventilation ini menggunakan kipas untuk mengeluarkan udara panas atau kotor dari ruangan kapal. Tekanan udara di dalam ruangan akan menjadi lebih kecil daripada diluar sehingga udara segar akan masuk ke dalam melalui lubang angin yang ada. Sama halnya dengan sistem supply ventiolation, kecepatan dan jumlah udara yang dikelarkan akan bergantung kepada kapasitas kipas yang digunakan

c. Supply-Exhaust Ventilation System

Sistem Supply-Exhaust Ventilation adalah gabungan antara supply ventilation dan exhaust ventilation. Sistem ini menggunakan kipas untuk dapat memasukkan maupun mengeluarkan udara

Mechanical Ventilation

Secara umum untuk penentuan kapasitas udara yang mengalir melalui pipa saluran udara selama tiap satuan waktu adalah

Q = A x V

Keterangan:

  1. Q = Kapasitas pipa saluran udara [V/s]
  2. A = Luas bidang penampang pipa saluran udara [m2]
  3. V = Kecepatan aliran udara melalui pipa saluran udara [m/s]

Post a Comment for "Penjelasan Sistem Ventilasi di Kapal (Ventilation System)"

Random Posts