Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Tersus dan TUKS: 2 Jenis Fasilitas Kepelabuhanan di Indonesia

Perbedaan Tersus dan TUKS: 2 Jenis Fasilitas Kepelabuhanan di Indonesia

Perbedaan Tersus dan TUKSDalam dunia kepelabuhanan dan logistik maritim di Indonesia, dua istilah yang sering muncul adalah Tersus (Terminal Khusus) dan TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri). Meski keduanya terdengar mirip dan sama-sama berhubungan dengan terminal pelabuhan, terdapat perbedaan mendasar antara Tersus dan TUKS yang penting untuk dipahami, terutama oleh pelaku usaha, regulator, maupun masyarakat umum yang ingin mengenal lebih jauh dunia pelabuhan di Indonesia.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas namun jelas mengenai perbedaan Tersus dan TUKS, dimulai dari pengertian masing-masing, contoh, hingga poin-poin pembeda utama yang perlu diperhatikan.

Pengertian Tersus dan TUKS

Sebelum memahami perbedaan Tersus dan TUKS, kita perlu mengetahui definisi serta ciri-ciri utama dari masing-masing jenis terminal ini.

Apa itu Tersus?

Tersus (Terminal Khusus) adalah terminal yang dibangun dan digunakan secara eksklusif oleh badan usaha atau instansi tertentu untuk mendukung kegiatan usahanya yang bersifat khusus. Tersus biasanya tidak dibuka untuk umum dan dibangun di lokasi yang tidak berada dalam wilayah pelabuhan umum.

Apa itu TUKS?

TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) adalah fasilitas terminal yang dibangun oleh suatu badan usaha untuk mendukung kegiatan logistik internal, namun lokasinya berada di dalam wilayah pelabuhan umum.

Contoh Tersus dan TUKS

Apa Saja Yang Termasuk Pelabuhan Tersus?

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut ini adalah contoh penggunaan dari masing-masing jenis terminal:

  1. Pelabuhan Khusus Batu Bara – Dibangun di area tambang dan digunakan untuk mengangkut batu bara langsung dari lokasi pertambangan ke kapal.
  2. Pelabuhan Khusus Migas Lepas Pantai (Offshore Terminal) – Digunakan untuk distribusi minyak dan gas dari platform pengeboran ke kapal tanker.
  3. Pelabuhan Kayu dan Hasil Hutan – Terletak di kawasan hutan industri, untuk ekspor kayu olahan atau bahan baku.
  4. Pelabuhan Industri Pulp dan Kertas – Fasilitas yang dibangun oleh industri pengolahan kayu untuk mengangkut pulp dan produk kertas.
  5. Pelabuhan Smelter Tambang Nikel – Melayani ekspor hasil olahan tambang seperti nikel atau bauksit dari lokasi peleburan di daerah terpencil.
  6. Pelabuhan Pupuk di Kawasan Industri Pertanian Terpadu – Khusus untuk distribusi pupuk dari pabrik ke kapal.
  7. Pelabuhan Khusus PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) – Untuk menerima pasokan batu bara secara langsung dari tongkang ke pembangkit.
  8. Pelabuhan Crude Palm Oil (CPO) di perkebunan sawit terpencil – Digunakan untuk ekspor produk kelapa sawit mentah.
  9. Pelabuhan Material Konstruksi Proyek Infrastruktur Besar – Contoh: proyek bendungan, jalan tol di area minim akses.
  10. Pelabuhan Eksplorasi Laut Dalam – Khusus untuk logistik dan kegiatan eksplorasi energi bawah laut.

Apa Saja Yang Termasuk Pelabuhan Tersus?

  1. Terminal Bongkar Muat Semen di Pelabuhan Gresik – Digunakan oleh industri semen untuk distribusi domestik melalui pelabuhan umum.
  2. Terminal Baja di Kawasan Industri Cilegon – Melayani kegiatan ekspor/impor bahan baku dan produk baja.
  3. Terminal Otomotif di Pelabuhan Tanjung Priok – Digunakan untuk ekspor kendaraan dan suku cadang, namun hanya untuk kebutuhan perusahaan tertentu.
  4. Terminal Logistik FMCG di Pelabuhan Belawan – Fasilitas yang digunakan untuk mendistribusikan barang konsumsi dari pabrik ke pasar nasional.
  5. Terminal Distribusi Minyak Pelumas di Pelabuhan Semarang – Untuk mengangkut produk dari pabrik ke pelabuhan, tanpa dibuka untuk umum.
  6. Terminal Farmasi dan Obat-obatan di Pelabuhan Makassar – Digunakan oleh industri farmasi besar untuk distribusi khusus.
  7. Terminal Petrokimia di Pelabuhan Merak – Menunjang kegiatan logistik petrokimia secara internal oleh perusahaan.
  8. Terminal Makanan dan Minuman di Pelabuhan Surabaya – Melayani distribusi produk-produk F&B dari pabrik ke distributor.
  9. Terminal Barang Proyek di Pelabuhan Balikpapan – Digunakan untuk pengiriman alat berat dan material konstruksi proyek khusus.
  10. Terminal Elektronik di Pelabuhan Batam – Untuk ekspor-impor barang elektronik dari pabrik kawasan industri setempat.

Perbedaan Tersus dan TUKS

Setelah memahami definisi dan contoh masing-masing, kini saatnya kita merangkum perbedaan Tersus dan TUKS dalam beberapa aspek utama:

Beda Berdasarkan Lokasi

  • Tersus: Berada di luar wilayah pelabuhan umum
  • TUKS: Berada di dalam wilayah pelabuhan umum

Beda Berdasarkan Fungsi

  • Tersus: Untuk mendukung kegiatan industri atau proyek tertentu
  • TUKS: Untuk mendukung kegiatan logistik internal perusahaan

Beda Berdasarkan Akses Publik

  • Tersus: Tidak terbuka untuk umum, bersifat tertutup
  • TUKS: Terbatas, hanya untuk kepentingan sendiri

Beda Berdasarkan Izin Operasional

  • Tersus: Diberikan oleh Kementerian Perhubungan
  • TUKS: Diberikan oleh Kementerian Perhubungan

Beda Berdasarkan Pengawasan

  • Tersus: Langsung diawasi oleh kementerian dan instansi terkait
  • TUKS: Dalam pengawasan otoritas pelabuhan setempat

Memahami perbedaan Tersus dan TUKS sangat penting dalam konteks pengelolaan logistik dan pengembangan infrastruktur maritim nasional. Meski keduanya memiliki fungsi utama sebagai fasilitas bongkar muat, perbedaan lokasi, fungsi, dan izin menjadikan keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

Dengan mengetahui pengertian, contoh, dan perbedaan Tersus dan TUKS, diharapkan para pelaku usaha maupun pemangku kepentingan dapat lebih tepat dalam merencanakan kebutuhan terminal sesuai peraturan yang berlaku. Informasi yang akurat dan pemahaman yang jelas akan menunjang efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi di sektor kepelabuhanan Indonesia.

Post a Comment for "Perbedaan Tersus dan TUKS: 2 Jenis Fasilitas Kepelabuhanan di Indonesia"

Random Posts