Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketahui Jenis Bahan Bakar Kapal dan Propertiesnya (HFO, MDO, MGO, HSD)

Ketahui Jenis Bahan Bakar Kapal dan Propertiesnya (HFO, MDO, MGO, HSD)

Ketahui Jenis Bahan Bakar Kapal dan Propertiesnya (HFO, MDO, MGO, HSD) Dalam dunia perkapalan, jenis bahan bakar kapal memainkan peran vital dalam menentukan efisiensi, biaya operasional, serta kepatuhan terhadap regulasi lingkungan internasional. Setiap bahan bakar kapal memiliki karakteristik tersendiri yang memengaruhi cara mesin bekerja, mulai dari Heavy Fuel Oil (HFO), Marine Diesel Oil (MDO), Marine Gas Oil (MGO), hingga High Speed Diesel (HSD). Pemahaman yang baik tentang properties bahan bakar kapal ini sangat penting bagi operator, insinyur kelautan, maupun pemilik kapal agar dapat memilih bahan bakar yang sesuai.

Artikel ini akan membahas secara detail mengenai definisi, karakteristik HFO, MDO, MGO, dan HSD, serta perbedaan mendasar antar jenis bahan bakar tersebut.

Jenis - Jenis Bahan Bakar Kapal Berdasarkan Penggunaannya

1. Heavy Fuel Oil (HFO)

Heavy Fuel Oil (HFO) adalah bahan bakar kapal dengan viskositas tinggi yang dihasilkan dari sisa proses penyulingan minyak mentah. Heavy Fuel Oil (HFO) ini biasa juga disebut dengan Marine Fuel Oil (MFO). Karena sifatnya yang kental, HFO memerlukan sistem pemanas sebelum digunakan agar dapat mengalir dengan baik ke mesin. 

Bahan bakar ini memiliki kandungan sulfur yang tinggi dan menghasilkan emisi lebih besar dibandingkan jenis lain, tetapi harganya relatif lebih murah sehingga masih banyak dipilih oleh operator kapal. HFO umumnya digunakan pada kapal berukuran besar seperti tanker, bulk carrier, dan kapal kontainer yang membutuhkan mesin berdaya tinggi.

Jenis mesin yang menggunakan: Dipakai di mesin diesel kecepatan rendah (slow speed engine), terutama two-stroke large marine engines.

Secara umum HFO dibagi menjadi 2 yaitu HSFO dan LSFO. Berikut ini penjelasannya:

a. HSFO (High Sulfur Fuel Oil)

HSFO adalah Jenis HFO dengan kadar sulfur lebih dari 0,5% m/m (massa per massa), bahkan bisa mencapai 3,5% pada aturan sebelum IMO 2020.

Karakteristik:

  • Murah dibanding LSFO.
  • Emisi sulfur oksida (SOx) tinggi → berdampak pada polusi udara dan kesehatan.
  • Hanya bisa digunakan jika kapal dilengkapi scrubber (alat penyaring emisi).

Saat ini masih dipakai pada kapal yang berinvestasi scrubber, agar tetap bisa membeli HSFO yang harganya lebih rendah dibanding LSFO.

b. LSFO (Low Sulfur Fuel Oil)

LSFO adalah jenis HFO dengan kadar sulfur maksimal 0,5% m/m, sesuai aturan IMO 2020 Global Sulfur Cap.

Karakteristik:

  • Lebih ramah lingkungan dibanding HSFO.
  • Harganya lebih mahal dari HSFO karena proses penyulingan tambahan untuk menurunkan sulfur.
  • Tidak memerlukan scrubber untuk memenuhi regulasi emisi.

Untuk sekarang ini banyak digunakan secara luas oleh kapal yang tidak menggunakan scrubber, terutama ketika beroperasi di ECA (Emission Control Area) yang lebih ketat (0,1% sulfur max).

2. Marine Diesel Oil (MDO)

Marine Diesel Oil (MDO) adalah jenis bahan bakar kapal yang merupakan campuran antara gas oil (distillate) dan fuel oil (residual). Komposisi ini membuat MDO memiliki sifat yang lebih ringan dibandingkan Heavy Fuel Oil (HFO), namun tetap lebih berat dibandingkan Marine Gas Oil (MGO). 

Dari segi karakteristik, MDO memiliki kandungan sulfur pada tingkat sedang dengan viskositas yang lebih rendah dibanding HFO. Hal ini membuatnya tidak memerlukan pemanasan setinggi HFO sebelum digunakan, sehingga sistem operasional kapal menjadi lebih sederhana.

Dalam penggunaannya, MDO umumnya dipakai pada kapal yang membutuhkan fleksibilitas mesin, terutama ketika kapal harus berpindah dari penggunaan HFO ke MGO. Oleh karena itu, MDO sering dianggap sebagai bahan bakar transisi yang mempermudah pergantian jenis bahan bakar dalam operasi pelayaran. 

Dari sisi regulasi, MDO menjadi salah satu pilihan alternatif karena relatif lebih ramah lingkungan dibandingkan HFO, meskipun belum sebersih MGO dalam hal kadar sulfur dan emisi yang dihasilkan.

Jenis mesin yang menggunakan: Biasanya digunakan pada mesin diesel kecepatan menengah (medium speed engine) dan juga bisa pada mesin kecepatan rendah (slow speed engine) dengan modifikasi tertentu.

3. Marine Gas Oil (MGO)

Marine Gas Oil (MGO) adalah salah satu jenis bahan bakar kapal yang termasuk kategori distillate murni, sehingga memiliki kualitas lebih bersih dibandingkan Heavy Fuel Oil (HFO) maupun Marine Diesel Oil (MDO). Keunggulan utamanya terletak pada kandungan sulfur yang sangat rendah, biasanya di bawah 0,5%, sehingga sesuai dengan regulasi IMO 2020 yang membatasi emisi sulfur di kapal. 

Secara fisik, MGO tampak lebih jernih dibanding jenis bahan bakar lainnya dan tidak memerlukan sistem pemanas khusus, sehingga lebih praktis dalam penggunaannya.

Dalam operasional, MGO banyak dipilih oleh kapal penumpang, kapal pesiar, kapal supply, dan kapal yang berlayar di wilayah Emission Control Area (ECA), di mana aturan emisi diberlakukan dengan ketat. Meski harganya relatif lebih tinggi dibandingkan HFO dan MDO, MGO menjadi solusi utama bagi kapal modern yang ingin memastikan operasi ramah lingkungan sekaligus efisien. 

Dengan karakteristiknya tersebut, MGO tidak hanya mendukung kinerja mesin yang lebih bersih, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya global dalam mengurangi polusi udara dari industri pelayaran.

Jenis mesin yang menggunakan: Umumnya dipakai di mesin diesel kecepatan tinggi (high speed diesel engine) dan mesin kecepatan menengah (medium speed engine).

4. High Speed Diesel (HSD)

High Speed Diesel (HSD) adalah jenis bahan bakar diesel ringan yang dirancang untuk mesin berkecepatan tinggi dengan sistem pembakaran modern. Dibandingkan dengan bahan bakar kapal jenis lain seperti Marine Diesel Oil (MDO) atau Heavy Fuel Oil (HFO), HSD memiliki tingkat kebersihan lebih tinggi, mudah terbakar, dan lebih efisien dalam menghasilkan tenaga. 

Bahan bakar ini tidak hanya digunakan di sektor maritim, tetapi juga banyak dipakai di industri lain seperti pembangkit listrik, kendaraan transportasi darat, hingga mesin-mesin industri berukuran sedang yang membutuhkan efisiensi tinggi.

Karakteristik utama HSD adalah warnanya yang relatif jernih, kandungan sulfur rendah, serta kemampuan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar berat. Hal ini membuat HSD sangat cocok untuk mesin diesel modern yang sensitif terhadap kualitas bahan bakar, termasuk mesin dengan sistem injeksi tekanan tinggi dan turbocharger.

Dalam penggunaannya di kapal, HSD biasanya dipakai untuk kapal kecil seperti kapal patroli, kapal nelayan, kapal cepat, hingga kapal-kapal dengan mesin kecepatan tinggi yang menuntut respons instan dan efisiensi tinggi. Namun, karena sifatnya yang lebih ringan, HSD kurang cocok digunakan pada mesin berdaya sangat besar seperti mesin utama kapal kargo, tanker, atau kapal pesiar besar yang lebih banyak menggunakan MDO atau HFO. 

Dengan kata lain, HSD lebih ideal untuk mesin dengan ukuran lebih kecil hingga menengah yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi, bukan untuk beban operasi berat dan berkelanjutan.

Jenis mesin yang menggunakan: Mesin diesel kecepatan tinggi (High Speed Diesel Engine) dengan putaran >1000 rpm.

10 Perbedaan Jenis - Jenis Bahan Bakar Kapal Berdasarkan Propertiesnya

10 Perbedaan Jenis - Jenis Bahan Bakar Kapal Berdasarkan Propertiesnya

Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah perbandingan HFO, MDO, MGO, dan HSD berdasarkan properties dan karakteristiknya:

1. Viskositas

Heavy Fuel Oil (HFO) memiliki viskositas yang sangat tinggi, berada pada kisaran 180 hingga 700 cSt pada suhu 50°C. Karena sifatnya yang sangat kental, bahan bakar ini wajib dipanaskan sebelum masuk ke sistem mesin agar bisa mengalir dengan baik. Marine Diesel Oil (MDO) jauh lebih encer, yaitu antara 2 hingga 12 cSt, meski sebagian jenisnya masih memerlukan pemanasan ringan. 

Marine Gas Oil (MGO) memiliki viskositas lebih rendah lagi, hanya sekitar 2 hingga 6 cSt, sehingga tidak membutuhkan pemanasan. Sementara itu, High Speed Diesel (HSD) merupakan bahan bakar dengan viskositas paling encer, yaitu 2 hingga 5 cSt, mirip dengan solar otomotif dan siap digunakan langsung.

2. Flash Point

HFO, MDO, dan MGO memiliki flash point yang relatif sama, yaitu ≥60°C, sesuai standar keamanan bahan bakar laut. Sedangkan HSD memiliki flash point sedikit lebih rendah, sekitar ≥52°C, yang masih memenuhi standar baik untuk automotive maupun marine fuel.

3. Kandungan Sulfur

Kandungan sulfur menjadi pembeda penting antar bahan bakar ini. HFO dikenal memiliki kandungan sulfur yang tinggi, hingga 3,5% sebelum regulasi IMO 2020 diberlakukan. Saat ini, batas maksimal sulfur untuk HFO jenis VLSFO hanya 0,5%. MDO berada di level menengah dengan kandungan sulfur antara 1,0 hingga 2,0%. 

MGO jauh lebih bersih dengan kadar sulfur ≤0,10%, sesuai dengan regulasi IMO dan area Emission Control Area (ECA). HSD menjadi yang terendah, dengan kadar sulfur ≤0,05%, sehingga sangat mendukung operasi ramah lingkungan.

4. Water Content

Kadar air dalam HFO dapat mencapai 0,5%, meski umumnya berada di kisaran 0,1 hingga 0,3%. Pada MDO dan MGO, kandungan air dibatasi ≤0,3%, sedangkan HSD memiliki kadar air paling rendah yaitu ≤0,05%, sehingga tergolong lebih bersih dan aman untuk mesin berkecepatan tinggi.

5. Carbon Residue

HFO memiliki kandungan residu karbon paling tinggi, antara 10 hingga 18%, yang berpotensi menimbulkan deposit karbon di dalam mesin. MDO lebih rendah, ≤2,5%, dan MGO lebih bersih lagi dengan residu karbon ≤1,5%. HSD unggul sebagai bahan bakar dengan carbon residue sangat rendah, ≤0,1%, sehingga lebih ramah terhadap mesin dan menghasilkan pembakaran lebih sempurna.

6. Ash Content

HFO memiliki kadar abu sekitar ≤0,1 hingga 0,2%, cukup tinggi dibanding bahan bakar lainnya. MDO, MGO, dan HSD lebih bersih dengan kadar abu sangat rendah yaitu ≤0,01%.

7. Density

Dari sisi densitas, HFO memiliki nilai tertinggi yaitu 950 hingga 1010 kg/m³, mencerminkan sifatnya yang berat dan kental. MDO memiliki densitas sedang di kisaran 890 hingga 920 kg/m³, MGO lebih ringan dengan 860 hingga 900 kg/m³, dan HSD paling ringan, yaitu 830 hingga 860 kg/m³.

8. Cetane Index

Indeks cetane pada HFO sangat rendah, hanya sekitar 10 hingga 25, sehingga kualitas ignition atau kemampuannya menyala relatif buruk. MDO memiliki nilai cetane 35 hingga 40, sedangkan MGO lebih baik dengan ≥40. HSD menjadi yang paling tinggi dengan cetane index ≥50, sehingga sangat cocok untuk mesin berkecepatan tinggi yang membutuhkan ignition cepat dan efisien.

9. Penggunaan

HFO paling banyak digunakan pada mesin besar dengan putaran lambat, khususnya mesin 2-stroke di kapal tanker, bulk carrier, dan container ship. MDO lebih cocok untuk mesin medium speed (4-stroke) seperti pada kapal kargo, ferry, dan kapal offshore. 

MGO banyak digunakan pada mesin medium-fast speed yang terdapat di kapal pesiar, kapal penumpang, serta supply vessel. Sedangkan HSD paling sesuai untuk mesin high speed, seperti fast ferry, kapal patroli, kapal nelayan, speed boat, serta genset darurat.

10. Harga dan Pertimbangan

Dari sisi biaya, HFO adalah yang paling murah namun memiliki kelemahan berupa polusi tinggi, boros, dan memerlukan sistem heating. MDO berada di posisi menengah sebagai kompromi antara biaya dan kualitas. MGO jauh lebih mahal, tetapi lebih bersih dan sesuai dengan regulasi IMO. HSD menjadi bahan bakar paling mahal, tetapi juga paling bersih, efisien, dan ideal untuk mesin berkecepatan tinggi.


Pemahaman mengenai jenis bahan bakar kapal sangat penting untuk memastikan operasi kapal berjalan efisien, aman, dan sesuai regulasi. HFO adalah bahan bakar yang murah namun polutif, MDO adalah alternatif transisi dengan sifat menengah, MGO adalah bahan bakar bersih dengan standar sulfur rendah, sementara HSD adalah bahan bakar untuk mesin berkecepatan tinggi.

Setiap pilihan bahan bakar memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga operator kapal perlu menyesuaikan dengan jenis mesin, rute pelayaran, serta aturan lingkungan internasional. Dengan mengetahui properties bahan bakar kapal, Anda dapat mengoptimalkan kinerja mesin sekaligus mendukung praktik pelayaran yang lebih ramah lingkungan.

Post a Comment for "Ketahui Jenis Bahan Bakar Kapal dan Propertiesnya (HFO, MDO, MGO, HSD)"

Random Posts