Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Kompresor di Kapal
Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Kompresor di Kapal - Dalam sistem kelistrikan dan mesin di kapal, keberadaan kompresor memiliki peran vital yang tidak bisa diabaikan. Kompresor adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk menekan udara atau gas ke dalam tekanan yang lebih tinggi, kemudian digunakan untuk berbagai keperluan operasional. Dalam dunia pelayaran, kompresor bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian dari sistem utama yang menunjang keselamatan, efisiensi, dan produktivitas kapal.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai fungsi kompresor di kapal, jenis-jenis kompresor di atas kapal, cara kerja kompresor di kapal, serta pentingnya perawatan kompresor udara di kapal. Dengan memahami sistem kompresor di kapal, para profesional maritim dan teknisi akan mampu mengoptimalkan performa kapal secara keseluruhan.
Fungsi Kompresor di Kapal
Kompresor di kapal berfungsi untuk menyuplai udara bertekanan tinggi yang digunakan dalam berbagai aplikasi penting, seperti:
- Menyalakan Mesin Utama (Main Engine Starting): Kompresor menyediakan udara bertekanan tinggi untuk memutar mesin utama saat proses starting.
- Pneumatik Kontrol dan Sistem Otomasi: Banyak sistem kontrol di kapal yang menggunakan udara tekan untuk mengoperasikan valve dan aktuator.
- Pengoperasian Mesin Bantu: Termasuk untuk menjalankan sistem winch, pompa, dan crane di dek.
- Penggunaan Umum di Dek dan Ruang Mesin: Seperti membersihkan filter, jalur pipa, dan peralatan.
Dengan kata lain, kegunaan kompresor di kapal sangat luas dan menjadi elemen krusial dalam kelancaran operasi kapal.
Jenis-Jenis Kompresor di Kapal
Secara umum, jenis-jenis kompresor di atas kapal dapat dibedakan berdasarkan metode kompresi, tekanan, dan penggunaannya. Berikut adalah jenis kompresor yang umum digunakan:
1. Reciprocating Compressor (Kompresor Torak)
Kompresor ini bekerja dengan menggunakan piston yang bergerak naik turun di dalam silinder. Cocok untuk menghasilkan tekanan tinggi. Umumnya digunakan untuk start mesin utama karena kemampuannya menghasilkan tekanan hingga 30 bar.
2. Screw Compressor (Kompresor Sekrup)
Menggunakan dua rotor yang berputar berlawanan untuk menekan udara. Lebih efisien dan cocok untuk penggunaan terus-menerus seperti sistem kontrol dan pembersihan.
3. Centrifugal Compressor
Kompresor ini menggunakan impeller berputar untuk mempercepat aliran udara dan menaikkan tekanannya melalui gaya sentrifugal. Biasanya digunakan pada kapal besar dengan kebutuhan udara tinggi.
4. Rotary Vane Compressor
Memiliki rotor yang berputar dengan vane yang bisa bergerak keluar-masuk dalam rumah silinder. Mampu menghasilkan tekanan sedang dan digunakan dalam sistem pembersih atau auxiliary.
Syarat dan Regulasi Mengenai Kompresor Udara di Kapal
1. Jumlah Kompresor Udara
Kapal diwajibkan memiliki minimal 2 kompresor udara independen (air compressor) untuk sistem utama. Hal ini bertujuan agar jika satu unit gagal, unit lain masih dapat digunakan untuk start mesin induk dan keperluan lainnya. Ketentuan ini sesuai dengan standar SOLAS Chapter II-1 Regulation 26 dan diadopsi oleh badan klasifikasi.
2. Tekanan Minimal Kompresor Udara
Kompresor udara harus mampu menghasilkan tekanan udara hingga minimal 30 bar (3.000 kPa) atau sesuai kebutuhan sistem start udara mesin induk.
Tekanan ini cukup untuk mengisi receiver tank dan memutar mesin induk beberapa kali sesuai spesifikasi pabrikan.
3. Kapasitas Receiver Tank
Receiver tank harus memiliki kapasitas udara yang cukup untuk melakukan setidaknya 12 kali start berturut-turut terhadap mesin induk tanpa pengisian ulang, atau sesuai ketentuan pabrikan.
Umumnya kapasitas ini ditentukan oleh rule dari badan klasifikasi, seperti:
- DNV: mampu melakukan 12 start pada sistem start langsung.
- BKI: minimum mampu memberikan tekanan start untuk 6–12 kali putaran penuh mesin utama.
4. Kompresor Cadangan dan Backup
Selain 2 kompresor utama, disarankan ada sistem backup seperti emergency compressor atau portable compressor untuk keadaan darurat, walau tidak selalu diwajibkan. Dalam kapal yang menggunakan emergency generator, sistem udara darurat juga harus disiapkan.
5. Safety Valve dan Drain System
Receiver tank wajib dilengkapi dengan:
- Safety valve: untuk mencegah tekanan berlebih (overpressure).
- Manual dan automatic drain valve: untuk mengeluarkan kondensat (air atau oli) yang terakumulasi.
6. Sertifikasi dan Pemeriksaan
Kompresor dan receiver tank termasuk ke dalam peralatan tekanan tinggi, sehingga wajib memiliki:
- Sertifikat uji tekanan (hydrostatic test).
- Sertifikasi dari badan klasifikasi atau otoritas pelabuhan.
Inspeksi berkala wajib dilakukan (biasanya tahunan dan lima tahunan) untuk memeriksa keausan, katup pengaman, dan struktur tangki.
7. Lokasi Instalasi
Kompresor harus dipasang di ruang mesin atau ruang terpisah yang berventilasi baik, mudah diakses untuk perawatan, dan bebas dari bahaya kebakaran. Selain itu harus ada pelabelan dan instruksi operasional yang jelas di sekitar unit kompresor.
8. Perawatan dan Dokumentasi
Jadwal perawatan harus mengikuti Planned Maintenance System (PMS) kapal dan disertai dengan record logbook. Suku cadang penting seperti filter, seal, valve kit harus tersedia di atas kapal.
Sistem dan Cara Kerja Kompresor di Kapal
Sistem kompresor di kapal umumnya terdiri dari beberapa komponen utama seperti:
- Suction Filter
- Intercooler dan Aftercooler
- Receiver Tank (Tangki Penampung Udara)
- Safety Valve
- Drain Valve
- Control Panel
Cara kerja kompresor di kapal secara umum dimulai dari proses penarikan udara bebas dari atmosfer melalui suction filter. Udara ini kemudian dikompresi oleh piston atau rotor (tergantung jenis kompresornya), dan suhunya akan naik seiring dengan peningkatan tekanan. Untuk itu digunakan intercooler untuk mendinginkan udara di antaranya. Setelah mencapai tekanan yang diinginkan, udara akan disimpan di receiver tank dan siap digunakan untuk keperluan operasional.
Proses ini dikendalikan melalui kontrol panel yang memastikan tekanan tetap stabil dan mencegah overpressure dengan bantuan safety valve. Selain itu, air trap atau drain valve juga penting untuk membuang kondensat yang terkumpul selama proses kompresi.
Pemahaman mendalam tentang fungsi kompresor di kapal, jenis-jenis kompresor di atas kapal, serta cara kerja kompresor di kapal sangat penting bagi teknisi dan operator kapal. Tidak hanya sekadar memahami prinsip dasar, tetapi juga penting untuk menerapkan perawatan kompresor udara di kapal secara berkala guna memastikan keandalan dan umur panjang perangkat.
Dengan sistem kompresor di kapal yang optimal, operasi pelayaran dapat berjalan lebih efisien, aman, dan minim gangguan. Karena itu, investasi pada pemahaman dan pemeliharaan sistem ini menjadi keharusan bagi semua profesional maritim.
Post a Comment for "Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Kompresor di Kapal"