Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemuatan Batubara di Atas Kapal
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemuatan Batubara di Atas Kapal - Batubara adalah produk sumber daya energi yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik hampir diseluruh dunia, maka dari itu kebutuhan akan batu bara ini masih diperlukan hingga saat ini. Sebagai material yang diperlukan, salah satu muatan curah ini yang sering diangkut oleh kapal baik kapal Bulk Carrier ataupun dengan menggunakan kapal tongkang yang dibantu dengan tugboat. Pengangkutan batu bara dengan kapal ini sering kita temui dengan pemuatan di Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan di beberapa daerah di Indonesia.
Batubara memiliki karakteristik dan jenis yang berbeda. Faktor-faktor yang menentukan karakter dari batubara antara lain jenis tumbuhan penyusun dan pengotor yang terdapat pada batubara tersebut, yang nantinya akan memengaruhi kadar abu pada batubara. Selain itu, suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan merupakan faktor penting dalam pembentukan batubara, yang disebut sebagai maturitas organik.
Pemuatan Batu Bara di Atas Kapal
Dalam pengangkutannya diatas kapal, karakteristik batu bara ini harus diketahui agar tidak membahayakan kapal dan crew kapal itu sendiri. Kargo batubara dapat mengalami pemanasan secara spontan, terutama ketika oksigen yang cukup tersedia untuk menghasilkan pembakaran. Jumlah pemanasan yang terjadi akan tergantung pada jenis batubara yang dibawa dan kemampuan untuk menyebarkan panasnya. Ventilasi yang buruk dapat dapat menyebabkan kerugian karena memasok oksigen yang tidak diinginkan, sementara pada saat yang sama terjadi penyebaran konsentrasi panas juga. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemuatan batu bara di atas kapal:
- Batubara yang baru ditambang (fresh coal) memiliki kemampuan dalam menyerap oksigen yang mengandung kelembaban ekstrinsik sehingga membentuk peroksida. Hal ini akan pecah dan membentuk karbon monoksida dan karbon dioksida. Kemudian setelah itu panas akan dihasilkan dan reaksi eksotermis ini menyebabkan oksidasi dan panas lebih lanjut. Jika panas ini tidak hilang, pengapian akan terjadi.
- Partikel batubara yang besar akan memberikan jalur pertukaran udara yang baik bila dibandingkan dengan partikel batubara yang kecil. Karena batubara yang kecil cenderung menahan oksigen dan dapat menyebabkan pengapian.
- Persiapan palka harus mencakup pembersihan palka secara keseluruhan sebelum pemuatan, pengujian hisapan bilga dan penyegelan bilga bay untuk mencegah debu batu bara menyumbat bilga bay.
- Temperatur kritis dalam batubara bervariasi, namun pemanasan akan dipercepat pada beberapa jenis batubara tertentu mulai dari 38°C namun ada yang bisa terjadi pada suhu 50°C. Suhu seperti itu membutuhkan permukaan lambung dan geladak bagian luar sedingin mungkin. Di daerah tropis, mungkin tepat untuk menutupi dek untuk mengurangi pemanasan internal di kompartemen.
- Sebagian besar kebakaran batubara terjadi di sekitar tingkat tween deck yang merupakan area yang membutuhkan lebih banyak perhatian untuk pemantauan suhu dan ventilasi.
- Pemuatan dan Pembongkaran batu bara harus dilakukan secara perlahan pada jarak yang cukup kecil dari permukaan atas muatan agar tidak terjadi penggumpalan dan pemecahan sehingga dapat membuat batubara terbakar dengan sendirinya
- Pembersihan palka yang buruk sebelum pemuatan yang menyisakan kotoran dan beberapa benda lainnya seperti potongan kayu, kain ataupun lainnya dapat menyebabkan terjadinya pengapian dengan cepat
- Jika terjadi kebarakan pada batubara di laut, maka direkomendasikan untuk menutup palka dan menutup ventilasi ke kompartemen sehingga dapat mencegah masuknya oksigen. Penting untuk mencegah kebakaran saat pengangkutan batubara di atas kapal.
- Direkomendasikan bahwa dibuatkan ventilasi permukaan (surface ventilation) pada ruangan diatas muatan sehingga memberikan peranginan yang baik. Hal ini dapat diterapkan dengan menaikkan bagian atas palka (jika cuaca memungkinkan) untuk memungkinkan udara permukaan dan gas untuk dilepaskan ke atmosfer dan tidak dibiarkan menumpuk di dalam kompartemen kargo.
- Ruang palka kargo ini harus diberi pipa pengukur suhu (termometer) dan Gas detector untuk monitoring suhu didalamnya
- Kebijakan dan peringatan agar tidak merokok, melakukan kegiatan welding dan kegiatan menimbulkan panas lainnya di sekitar palka menjadi keharusan pada setiap kapal
Post a Comment for "Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemuatan Batubara di Atas Kapal"