Jenis Hambatan dan Pengaturan Perdagangan Internasional Oleh Suatu Negara
Jenis Hambatan dan Pengaturan Perdagangan Internasional Oleh Suatu Negara - Pernahkah anda mengirimkan paket ke negara lain melalui kantor pos? Jika pernah, Anda mungkin harus mengisi formulir bea cukai. Hal ini dilakukan dengan membuat daftar barang yang Anda kirim dan untuk menunjukkan apakah itu hadiah atau barang yang akan dijual. Informasi ini diperlukan oleh bea cukai yang bertanggung jawab untuk memeriksa barang yang dan memberlakukan pembatasan perdagangan apa pun masuk ke suatu negara. Inilah salah satu cara melakukan pengaturan dari perdagangan bebas (International Trading) yang dilakukan saat ini.
Perdagangan Internasional atau International Trading ini sudah terjadi sejak dahulu. Transaksi jual beli barang antar negara memang dibutuhkan, karena sebuah negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan membutuhkan barang dari negara lain, baik itu berupa bahan baku ataupun barang jadi. Namun dalam prakteknya, terdapat beberapa hambatan yang terjadi pada aktivitas perdagangan internasional saat ini. Untuk mengatasi terjadinya perdagangan bebas secara global maka sebuah negara membuat aturan yang membatasi dan mengatur perdagangan bebas. Perdagangan bebas ini merupakan pergerakan barang dan jasa yang tidak terbatas melintasi perbatasan. Selama bertahun-tahun, negara-negara telah menemukan banyak alasan untuk mengatur dan membatasi perdagangan luar negerinya.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai Jenis Hambatan dan Pengaturan Perdagangan Internasional Oleh Suatu Negara.
Jenis Hambatan dan Pengaturan Perdagangan Internasional
Banyak negara membatasi impor untuk melindungi pasar domestik dari persaingan asing. Perilaku seperti ini dikenal sebagai proteksionisme. Negara-negara melakukan ini terutama untuk memenuhi tuntutan politik di dalam negeri. Ada banyak jenis hambatan dan pengaturan perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara. 4 jenis utama hambatan pengaturan perdagangan internasional adalah:
- Tarif protektif
- Kuota impor
- Embargo Perdagangan
- Pembatasan Ekspor
1. Pengaturan Tarif Protektif
Jenis hambatan dan pengaturan perdagangan yang paling umum adalah tarif protektif. Tarif Protektif merupakan pajak atas barang impor. Negara-negara menggunakan tarif untuk meningkatkan pendapatan dan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan dari barang-barang asing yang lebih murah. Tarif yang dimaksud disini adalah pajak yang dikenakan pada barang sebelum barang tersebut masuk ke negara tersebut.
Meskipun tarif protektif dapat membantu produsen domestik, namun tarif tersebut tidak menguntungkan konsumen. Hal ini dikarenakan produsen dalam negeri bisa menaikkan harga ke tingkat harga impor sehingga tarif membuat semua barang menjadi lebih mahal bagi konsumen.
Selain itu jika tarif ditetapkan cukup tinggi oleh suatu negara, tarif protektif juga dapat memiliki dampak negatif pada seluruh perekonomian dunia. Hal ini disebabkan adanya respon dari negara-negara lain yang juga menaikkan tarif mereka. Sehingga mengakibatkan perdagangan luar negeri terhenti dan membantu mengubah resesi menjadi depresi dunia. Terlepas dari kelemahan apapun, sebagian besar pemerintah masih yakin bahwa tarif proteksi masih diperlukan untuk melindungi pekerja dan industri negara mereka.
2. Pengaturan Kuota Impor
Pengaturan kuota impor dilakukan dengan cara membatasi jumlah barang yang dapat diimpor selama periode waktu tertentu. Seperti halnya tarif, kuota dirancang untuk melindungi industri dalam negeri. Tapi pengaturan perdagangan ini tidak meningkatkan pendapatan bagi pemerintah. Kuota impor juga dapat memiliki dampak negatif yakni menyebabkan korupsi dan penyelundupan karena produsen mencari cara apapun untuk melampaui batas kuota. Selain itu kuota impor juga dapat menaikkan harga bagi konsumen karena barang-barang domestik yang lebih mahal menggantikan impor yang lebih murah begitu batas kuota tercapai.
Contoh dari pengaturan kuota impor adalah kuota impor tekstil dengan membatasi impor tekstil dari negara tertentu hingga 10 juta garmen per tahun. Setelah batas itu tercapai, impor tekstil dari negara itu harus dihentikan untuk tahun itu. Mulai tahun 1960-an, kuota tekstil digunakan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk melindungi industri pakaian dalam negeri mereka dari persaingan dari negara-negara berupah rendah. Penghapusan kuota ini secara bertahap pada 1990-an menyebabkan peningkatan impor pakaian murah. Akibatnya, banyak perusahaan pakaian jadi AS gulung tikar.
3. Embargo Perdagangan
Embargo perdagangan diterapkan oleh suatu negara dengan memberlakukan larangan perdagangan dengan suatu negara atau sekelompok negara. Embargo perdagangan ini biasanya terjadi karena alasan politik dan hubungan internasional dengan negara lain. Misalnya, pada tahun 1960 Amerika Serikat memberlakukan embargo perdagangan terhadap Kuba untuk memprotes penyitaan pemerintah revolusionernya atas properti milik Amerika. Pada tahun 1986 Kongres AS memberlakukan embargo terhadap Afrika Selatan untuk menentang kebijakan apartheid tentang segregasi rasial.
Embargo perdagangan memiliki catatan yang beragam. Ketika berhasil, mereka dapat menekan negara-negara untuk mengubah kebijakan mereka. Seperti Afrika Selatan misalnya, dimana mereka meninggalkan kebijakan segregasi rasialnya ketika menghadapi embargo perdagangan dari banyak negara. Sebaliknya pada tahun 2008, embargo perdagangan AS selama beberapa dekade terhadap Kuba telah gagal membawa perubahan dalam pemerintahan atau kebijakan negara tersebut.
4. Pembatasan Ekspor
Jenis pengaturan perdagangan keempat adalah pembatasan ekspor sukarela (VER). Pengaturan perdagangan oleh suatu negara ini dilakukan dengan cara membatasi jumlah barang yang dapat diekspor dari suatu negara selama periode waktu tertentu. Ini adalah kuota ekspor yang diberlakukan sendiri oleh negara pengekspor.
Dalam kebanyakan kasus, VER tidak benar-benar sukarela. Biasanya disebabkan atas desakan negara pengimpor. Hal ini dibuat untuk menghindari pembatasan yang lebih keras, seperti tarif atau kuota impor. Seperti contoh adalah Jepang yang memberlakukan VER pada pengiriman mobilnya ke Amerika Serikat pada 1980-an ketika menghadapi ancaman AS untuk membatasi impor mobil Jepang.
Alasan Perlunya Mengatur Perdagangan di Suatu Negara
Banyak orang yang memperdebatkan tentang manfaat perdagangan bebas dengan proteksionisme oleh suatu negara. Para ekonom umumnya setuju bahwa perdagangan bebas mendorong pertumbuhan ekonomi dan baik bagi konsumen. Namun produsen dalam negeri, serikat pekerja, dan pemimpin politik terus mengajukan pembatasan perdagangan untuk kepentingan tertentu. Terdapat beberapa alasan suatu negara perlu mengatur perdagangan di negaranya. Berikut adalah penjelasannya.
1. Alasan Pekerjaan
Alasan ini menganggap bahwa dengan mengizinkan impor murah ke suatu negara maka akan menghancurkan pekerjaan dengan memaksa perusahaan domestik untuk memotong biaya, memberhentikan pekerja, atau bahkan gulung tikar. Pekerja bergaji tinggi di negara kaya seperti Amerika Serikat tidak dapat bersaing dengan pekerja berupah rendah di negara miskin. Satu-satunya cara untuk melindungi pekerjaan Amerika adalah membuat impor murah menjadi lebih mahal dengan mengenakan tarif atau membatasinya dengan kuota impor.
Namun beberapa ekonom menjawab bahwa tarif dan kuota akan memberikan bumerang kepada mereka. Misalnya, pada tahun 1980-an Amerika Serikat memberlakukan tarif pada baja impor untuk melindungi industri baja dalam negeri. Tarif ini akan menyebabkan harga baja lebih tinggi. Harga baja yang lebih tinggi menaikkan biaya produksi barang-barang yang dibuat dengan baja seperti panci, wajan hingga mobil. Hal ini merugikan produsen dalam negeri barang tersebut, yang harus bersaing dengan produsen asing menggunakan baja lebih murah. Menurut satu perkiraan, tarif baja menghasilkan keuntungan sekitar $240 juta untuk perusahaan baja AS dan menyelamatkan 5.000 pekerjaan. Namun hal ini dapat merugikan industri dalam negeri yang menggunakan baja sehingga berdampak juga pada pengurangan pekerjaan.
2. Alasan Keamanan Nasional
Alasan ini menyatakan bahwa industri yang vital bagi keamanan nasional harus dilindungi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah industri pertahanan, minyak, sumber daya kelistrikan, makanan pokok dan lain-lain. Alasan keamanan nasional dilakukan karena untuk menjamin kehidupan negara dan masyarakatnya serta menghindari ketergantungan pada pemasok asing ketika terjadi konflik sewaktu-waktu.
3. Alasan Karena Terdapat Industri Yang Sedang Berkembang di Negaranya
Terkadang industri yang baru terbentuk membutuhkan waktu untuk menjadi kompetitif. Sebuah Industri baru perlu dilindungi dari dampak serangan negara lain jika tidak diantisipasi oleh negaranya. Namun Pemerintah juga harus mengidentifikasi industri baru mana yang pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan dan layak dilindungi untuk kepentingan negaranya. Sebuah industri yang tidak dapat berkembang terkadang akan menyebabkan dampak negatif dan pada akhirnya negara akan ketertinggalan serta akan membuka kran impor bagi negaranya.
4. Alasan Persaingan Yang Tidak Sehat
Dumping adalah menjual produk kurang dari biaya untuk memproduksinya. Dumping dianggap sebagai praktik perdagangan yang tidak adil oleh sebagian besar organisasi perdagangan dan sebagian besar negara menolaknya. Hal ini dilakukan oleh beberapa negara dengan memberikan subsidi kepada industri domestik untuk membantu mereka bersaing dengan perusahaan asing. Tujuan dari dumping ini adalah untuk memaksa produsen domestik suatu negeri tidak dapat bersaing dan pada akhirnya negara tersebut memakai produk dari luar negeri. Berdasarkan hal itu maka perlu dilakukan pengaturan perdagangan oleh suatu negara terhadap barang-barang tersebut, akan tidak berdampak negatif terhadap negaranya dan industri domestik.
5. Alasan sebagai Alat Tawar Menawar Dengan Suatu Negara
Alasan ini menyatakan bahwa pembatasan perdagangan dapat menjadi alat tawar yang berguna dalam negosiasi perdagangan dengan negara lain. Ancaman tarif atau kuota impor dapat digunakan untuk membujuk negara lain untuk menghapus atau mengurangi hambatan perdagangan yang dilakukan oleh negara tersebut.
Namun hal ini terkadang bisa menjadi bumerang jika negara tersebut tidak mempunyai posisi yang kuat. Ketika itu terjadi dan ancaman pembatasan perdagangan baru tidak membuahkan hasil yang diinginkan, negara akan mendapat bahaya akan kesejahteraan ekonominya. Sehingga dapat membuat negara menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
6. Alasan Standar Lingkungan
Standar Lingkungan merupakan regulasi atas barang-barang yang ada disebuah barang sehingga tidak menyebabkan dampak negatif bagi negaranya. Sebuah negara harus menjamin terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya telah memenuhi standar yang sesuai sehingga tidak merusak lingkungan negaranya.
Demikian penjelasan mengenai jenis hambatan dan pengaturan perdagangan internasional yang terjadi di dunia. Pengaturan transaksi di dunia saat ini perlu diatur dan dibatasi dengan adanya jenis hambatan yang diberlakukan oleh suatu negara. Salah satunya adalah dengan menerapkan jenis hambatan perdagangan internasional seperti kuota impor, tarif protektif, Embargo perdagangan, dan pembatasan ekspor. Hal ini dilakukan karena terdapat beberapa alasan dari suatu negara untuk mengatur demand dan supply dari negaranya.
Post a Comment for "Jenis Hambatan dan Pengaturan Perdagangan Internasional Oleh Suatu Negara"