Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran Kapal LNG & LPG Dalam Pengangkutan Muatannya

Peran Kapal LNG & LPG Dalam Pengangkutan Muatannya

(www.kapaldanlogistik.com) Peran Kapal LNG & LPG Dalam Pengangkutan Muatannya LNG atau yang dikenal sebagai gas alam cair adalah produk gas alam yang sebagian besar terbuat dari metana dimana produk ini didinginkan hingga keadaan cair. Dengan perubahan produk ke dalam bentuk cair ini, akan memungkinkan kemudahan dan keamanan terutama dalam hal masalah dalam hal transportasi tanpa tekanan. Selama proses pencairan, unsur-unsur seperti debu, gas yang mengandung asam, helium, H2O, dan hidrokarbon lainnya dipisahkan dari gas alam. Setelah itu, gas dikondensasikan menjadi bentuk cair dengan tekanan atmosfer dengan mendinginkannya menjadi sekitar -162C.

Lihat >>> Perbedaan LPG, LNG dan CNG

Bagaimana Pengangkutan LNG dilakukan?

LPG disimpan, dikirim dan diangkut dalam tangki atau silinder, sedangkan LNG disimpan dan dikirim dalam tangki kriogenik yang dibuat khusus. Selain itu, Pipa biasanya juga digunakan untuk mengangkut LNG.

Rantai pasokan (Supply Chain) dari pengangkutan LNG adalah sebagai berikut:

  1. Produksi Gas Bumi (NG) (dari Gas Field)
  2. Transportasi Natural Gas dari production field ke Liquefying Plants melalui pipa
  3. Konversi Natural Gas ke LNG (Liquefaction/ Pencairan)
  4. Penyimpanan LNG di tangki LNG
  5. Transfer LNG dari Tangki LNG ke Kapal LNG untuk pengangkutan ke tempat lain
  6. Pembongkaran LNG di Kilang Penerima LNG (LNG Regasification Plants/ Terminal Regasifikasi LNG)
  7. Regasifikasi LNG menjadi Natural Gas.

Terdapat banyak cara untuk dalam hal pengangkutan gas cair yang diantaranya adalah melalui pipa, kereta dengan tangki insulasi, truk pengangkut serta LNG tanker. Salah satu sarana pengangkutan yang sering digunakan adalah dengan menggunakan LNG tanker ini, karena dalam mengangkut muatan dalam jumlah besar. 

Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara pengangkutan LNG dilakukan:

1. Transportasi LNG menggunakan Pipeline

Transportasi LNG menggunakan Pipeline

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan memerlukan investasi sangat besar untuk membangun jaringan pipa gas ke seluruh Indonesia. Jaringan pipa ini termasuk pipa bawah laut. Sebagian wilayah Indonesia adalah laut dalam dan memerlukan pipa khusus untuk membuat jaringan pipa bawah laut. Disamping itu, penggunaan pipeline ini merupakan metode paling aman untuk mengirimkan gas alam. Pengangkutan gas alam membutuhkan sistem perpipaan canggih yang memungkinkannya bergerak cepat dari satu sumber ke sumber berikutnya. 

Ada tiga metode pengangkutan gas alam ini diantaranya adalah gathering pipelines, interstate pipelines, and distribution pipelines. Gathering pipelines terbuat dari pipa berdiameter kecil bertekanan rendah yang membawa gas. Di sisi lain, interstate pipelines digunakan untuk mengangkut gas alam dari satu negara bagian dan area ke negara bagian lainnya. Terakhir, distribution pipelines adalah tipe dasar yang tidak jauh berbeda dari yang lain.

Metode pengiriman gas alam cair menggunakan Infrastruktur pipeline. Pipa LNG dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengambil gas alam cair antara fasilitas liquefaction dan tangki penyimpanan. Penggunaan piple juga membawa gas cair dari fasilitas penyimpanan ke kapal tanker dan dari kapal tanker ke fasilitas re-gasifikasi. Biasanya, LNG jauh lebih padat daripada gas alam dalam bentuk terkompresi (CNG). Ini berarti bahwa pengangkutan LNG melalui pipa lebih mudah karena lebih banyak jumlah gas yang dapat diangkut pada aliran volume yang sama daripada yang lebih lambat.

Kelemahannya transportasi dengan pipeline ini adalah untuk mengangkut LNG lebih sulit dan lebih mahal untuk dibangun. Salah satu kesulitannya adalah dalam mempertahankan suhu pada -160 derajat Celcius untuk membantu mempertahankan bentuk cair gas alam ini. Dengan demikian berarti bahwa pipa harus memiliki insulasi yang baik untuk mempertahankan suhu rendah dan menjaga gas cair agar tidak mengalami gasifikasi ulang. Jenis isolasi yang dibutuhkan adalah isolasi mekanis seperti glass foam atau vacuum layer, yang memiliki harga cukup mahal.

2. Transportasi LNG menggunakan Kapal

Transportasi LNG menggunakan Kapal

LNG dan LPG didistribusikan ke lain pulau atau negara dapat menggunakan kapal tanker dan fasilitas regasifikasi. LNG memiliki bentuk cair karena telah didinginkan ke titik cairnya. Oleh karena itu dalam mengangkutnya, harus dilakukan penjagaan lingkungan yang diperlukan untuk gas tersebut. Salah satu kunci dalam pengangkutan LNG ini adalah insulasi yang baik. LNG di maintain sekitar -264F / -162C.

LNG yang terbentuk disimpan sementara di tangki LNG sebelum dimuat ke kapal LNG. LNG/LPG dimuat di kapal dengan special cryogenic tanks. LNG dipompa dari tangki LNG darat dengan submerged centrifugal pumps melalui insulated cryogenic pipelines dan katup ke Manifold di mana shore hard arm atau flexible arm di jetty dihubungkan dengan loading arm kapal oleh QCDC (Quick Connect Disconnect Coupling). 

Dari manifold, LNG/LPG dialihkan untuk mengisi tangki dengan jalur katup yang tepat. Selama pemuatan, karena banyak gas mendidih (boil off gas) yang dihasilkan di dalam tangki kapal saat pengisian, kelebihan uap ini disalurkan ke shore tanks melalui vapour arm connection. Seluruh operasi berlangsung dengan koordinasi dari kapal dan darat. Sistem pemutusan darurat juga harus sesuai selama seluruh operasi untuk penghentian segera pompa dan penutupan katup karena keadaan darurat akibat kebocoran.

Dengan demikian gas alam dapat diangkut ke jarak yang jauh dengan kapal. Misalnya, Jepang adalah salah satu konsumen Gas Alam terbesar, namun mereka tidak memproduksi gas alam di negara mereka. Natural Gas dalam bentuk LNG diangkut dari negara-negara seperti Qatar dan Australia ke negara-negara konsumen seperti Jepang, Korea dan lain-lain.

Post a Comment for "Peran Kapal LNG & LPG Dalam Pengangkutan Muatannya"

Random Posts