Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi dan Jenis Potongan Gambar

Fungsi dan Jenis Potongan Gambar

(www.kapaldanlogistik.com) Fungsi dan Jenis Potongan Gambar - Ketika kita melihat sebuah benda, maka terdapat bagian-bagian benda yang tidak dapat dilihat dari luar. Untuk menggambarkan bagian yang tidak dapat dilihat ini, maka kita harus mengiris bagian tersebut, sehingga gambaran benda hasil irisan tersebut dapat dilihat. Oleh karena itu, pada ilmu gambar teknik terdapat istilah potongan gambar (section view) yang berfungsi untuk memperlihatkan bagian dalam dari sebuah objek, ketika seorang engineering membutuhkan gambar tersebut. 

Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat mengenai definisi potongan gambar, fungsi potongan gambar, jenis-jenis potongan gambar, cara membuat potongan gambar dan bagian sebuah objek yang tidak boleh di potong.

Definisi dan Fungsi Potongan Gambar

Menurut ilmu teknik, potongan adalah suatu metode penggambaran suatu objek gambar sedemikian rupa sehingga bagian dalam yang tidak jelas akan mudah dipahami dalam bentuk maupun ukurannya. Potongan/ irisan ini dalam bahasa inggris teknik dapat disebut dengan Intersection.

Fungsi dari potongan (irisan) yang dilakukan adalah untuk memperlihatkan bagian-bagian dalam gambar, untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang sulit kita lihat dapat terlihat dengan jelas. Dengan potongan (irisan) gambar, maka bagian-bagian yang sulit dan tidak terlihat dari luar dapat ditampilkan. Sebuah potongan gambar diambil dari sebuah objek benda yang ditampilkan secara full, yang kemudian diberi sebuah bidang potong pada salah satu bagian yang ingin diperlihatkan gambarnya. Lalu setelah itu, hasil dari potongan gambar tersebut, digambar menjadi tampak 2 dimensi gambar.

6 Jenis Potongan Gambar

Dalam gambar teknik, terdapat macam-macam potongan gambar yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Potongan Penuh (Full Section)

Contoh gambar potongan penuh (Full Section)

Potongan Penuh dilakukan dengan membuat cutting plane lurus melalui sebuah bagian secara menyeluruh. Full section in drawing ini dilakukan baik secara vertikal ataupun horizontal dengan potongan garis lurus ketika kita ingin menghasilkan potongan gambar benda secara utuh.

2. Potongan Separuh (Half Section)

Contoh Gambar Potongan Separuh (Half Section)

Potongan separuh atau half section dibuat dengan melewatkan setengah cutting plane melalui suatu objek dan membuang seperempatnya. Potongan separuh ini dilakukan ketika kita ingin melihat sebagian isi suatu benda. Syarat dari potongan separuhhalf section hanya dilakukan pada sebuah objek yang memiliki bidang-bidang simetris (sama bagian yang satu dengan bagian lainnya).

3. Potongan Meloncat (Offset Section)

Contoh Gambar Potongan Meloncat (Offset Section)

Potongan melompat dikenal juga dengan offset section atau jumping section dilakukan dengan cara membuat cutting plan dengan melewatkan bidang pemotongan yang ditekuk sepenuhnya melalui bagian benda. Potongan melompat mirip hampir mirip dengan potongan penuh, namun cutting plane tidak ambil secara garis lurus melainkan dengan mengambil bagian-bagian penting saja yang ingin kita lihat bagiannya.

4. Potongan Yang Diputar (Rotated/ Revolved Section)

Contoh Gambar Potongan Yang Diputar (Rotated/ Revolved Section)

Rotated atau Revolved Section merupakan jenis potongan gambar dimana tampilan penampang dibuat dengan memutar tampilan penampang 90° terhadap garis potong bidang dan digambar pada tampilan ortografis. Penggambaran pada potongan ini dapat di tempat potongan atau di tempat lain. Biasanya jenis potongan yang diputar ini digunakan untuk menampilkan bagian-bagian benda tertentu seperti tuas, ruji-ruji roda, kait, rusuk penguat, dan sebagainya yang dapat ditampilkan hasil potongannya setelah diputar 90° terlebih dahulu. 

5. Potongan Berurutan (Removed Section)

Contoh Gambar Potongan Berurutan (Removed Section)

Removed Section dibuat dengan konsep yang sama dengan Revolved Section, namun tampilan penampang ditampilkan di luar tampilan. Hasil dari potongan yang dilakukan ini, dilakukan penyusunan secara berurutan sesuai dengan posisi benda dan bidang potongnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberi ukuran atau hal lainnya. Dengan jenis potongan gambar ini, diharapkan akan meningkatkan pembacaan dari orthographic view. Ketika terdapat multiple cross section view, maka hal hasil potongan tersebut dapat disusun dengan pemberian nama label dari CPL yang dimaksud. 

6. Potongan Sobekan (Broken-Out Section)

Contoh Gambar Potongan Sobekan (Broken-Out Section)

Broken Out Section dibuat dengan melewatkan bidang potong yang normal ke arah tampilan dan menghilangkan sebagian objek di depannya. Jenis potongan gambar ini hanya pada beberapa bagian saja yang dilakukan pemotongan. Potongan sobekan bertujuan untuk melihat bagian tertentu pada objek benda dengan cara memotong secara tidak beraturan pada bagian benda tersebut, sehingga dapat menujukkan detail bagian dalam area yang dimaksud. Dalam potongan sobekan digunakan garis tak beraturan, yang digunakan untuk menunjukan robekan pada sebuah gambar. 

Bagian Benda Yang Tidak Boleh Dipotong

Bagian Benda Yang Tidak Boleh Dipotong

Dalam membuat gambar potongan, tidak semua bagian dapat dilakukan potongan gambar. Beberapa part/ bagian dari sebuah objek benda yang tidak dilakukan pemotongan adalah shafts, bolts, screws, nuts, rivets, keys, pins, bearings, and gear teeth. Beberapa bagian tersebut tidak dipotong meskipun dipotong oleh bidang potong (cutting plane).

Membuat Bidang Potongan Gambar

Bidang Potong dalam bahasa inggris sering kita sebut dengan cutting plan. Cutting Plane adalah sebuah bidang imajiner yang memotong melewati sebuah objek. Ketika Cutting plane memotong sebuah objek/benda, maka hal tersebut akan menghasilkan gambar potongan (section view). Section View ini merupakan pandangan gambar yang diperoleh dengan melihat sebuah objek setelah mengeluarkan sebagian part ke arah normal ke bidang pemotongan. Lokasi dan arah dari cutting plane tergantung pada kebutuhan terhadap bagian yang ingin diketahui tampaknya oleh drafter.

Pada Orthographic view, cutting plane direpresentasikan dengan CPL (Cutting Plane Line yang digambarkan di salah satu tampilan yang berdekatan dari Section View. Cutting Plane Line digambarkan dengan garis putuh-putus, dimana awal dan akhir garis dengan short visible line serta penggunaan panah, dan garis tengahnya digambarkan dengan garis putus-putus.

Aturan Membuat Bidang Potong Gambar

Untuk membuat bidang potong ada beberapa aturan yang harus diikuti yaitu:

a. Bidang potong pada gambar hasil proyeksi dinyatakan dengan garis gores tipis (seperti garis sumbu) tetapi dipertebal pada ujung-ujungnya (dan pada perubahan arah bidang potong), dan diberi anak panah sebagai penunjuk arah pandang. Selain itu pada bidang potongan gambar diberikan nama potongan seperti A - A, B - B, C - C dan seterusnya tergantung kepada berapa banyak bidang potongan.

b. Jika bidang potong tepat melalui garis sumbu sebuah objek gambar, maka tidak perlu dibuat garis potongnya lagi. Namun langsung saja menggunakan garis sumbu tersebut yang dilengkapi garis tebal pada kedua ujungnya.

c. Membuat garis arsiran. Garis arsir digunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan. Beberapa ketentuan dalam membuat arsiran sebagai berikut:

  1. Garis arsir berupa garis-garis tipis miring dengan sudut 45° terhadap suatu sumbu atau terhadap garis gambar.
  2. Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya, sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas.
  3. Jika terdapat penampang area yang cukup luas, maka dapat diarsir secara terbatas pada bagian kelilingnya saja.
  4. Potongan-potongan sejajar dari benda yang sama yang terdapat pada offset section diarsir serupa, namun dapat juga digeser jika diperlukan.
  5. Garis arsir dapat dihilangkan ketika terdapat huruf atau angka, jika penulisan angka/huruf tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.

Keterangan:

Aturan Garis Arsir Pada Potongan Gambar

Gambar (a), benda kerjanya miring 450, maka garis arsiran dibuat horizontal. Pada gambar (b), benda kerjanya berbentuk bulat oval, maka arsirannya dibuat vertikal, sedangkan gambar (c), gambar kerja tegak lurus, maka arsirannya\ membentuk sudut 450 dengan benda.

d. Untuk half section view, gunakan garis dimensi dengan hanya 1 arrowhead (panah) yang menunjuk kepada posisi di dalam bagian yang terpotong

e. Dalam menghindari penempatan atau memberikan keterangan dengan section lined area : jika terjadi keadaan yang tidak dapat dihindari, maka hilangkan section line pada area dari keterangan.

Macam–Macam Garis Arsiran Berdasarkan Material

Untuk gambar penampang/ hasil potongan dari objek gambar harus dilengkapi dengan garis arsir yang berupa garis tipis kontinyu. Dimana garis arsiran ini, cara dan arah penggambarannya telah distandarkan sesuai jenis material/ bahan yang digunakan. Berikut ini adalah macam-macam arsiran berdasarkan material yang digunakan.

Macam–Macam Garis Arsiran Berdasarkan Material

Seperti itu penjelasan singkat mengenai Fungsi dan Jenis Potongan Gambar (Drawing Section) pada gambar teknik. Sebuah objek benda, terkadang membutuhkan gambar dengan potongan, dengan tujuan untuk melihat secara detail, bagian dalam dari benda tersebut, sehingga pembuat di lapangan mengerti tentang cara proses pembuatannya. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses manufacturer tidak salah kaprah dalam membaca gambar yang dimaksud. Ketika membuat potongan gambar, drafter dalam membuatnya ke dalam beberapa macam tipe potongan gambar, sesuai dengan kebutuhannya seperti full section, half section, revolved section, remove section, dan lain-lain. 

Post a Comment for "Fungsi dan Jenis Potongan Gambar"

Random Posts