Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penggabungan Pelabuhan Pelindo di Indonesia dan Dampaknya

Penggabungan Pelabuhan Pelindo di Indonesia dan Dampaknya

Tantangan Logistik Maritim Indonesia

(www.kapaldanlogistik.com) Seperti yang diketahui bahwa nilai harga suatu barang salah satunya ditentukan oleh biaya logistik pengirimannya. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beberapa permasalahan yang terdapat pada sistem logistiknya, dimana terdapat arus distribusi kargo yang berpusat ke pulau jawa (Java Centric). Hal ini menyebabkan adanya imbalance trade atau ketidakseimbangan antara beberapa pulau lain di Indonesia. (100% Laden ex-Jawa and Only 30% laden return). Selain itu untuk pelaksanaan ekspor dan impor, Jakarta juga merupakan tempat impor terbanyak di Indonesia dengan mendominasi sebanyak 91% dari daerah pelabuhan lain di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, secara umum tantangan logistik maritim di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Biaya Logistik Nasional yang masih tinggi bila dibandingkan dengan negara lain
  2. Rantai Logistik yang tidak Efisien
  3. Rute Tol Laut dan Rute Komersil belum sepenuhnya terintegrasi

Penyebab Permasalahan Logistik di Indonesia

Penyebab Permasalahan Logistik di Indonesia
  1. Peraturan Pemerintah yang kurang memadai (seperti masih lamanya custom clearance di pelabuhan)
  2. Masih minimnya infrastruktur penghubung di Indonesia (akses jalan dan kereta masih kurang baik)
  3. Masih minimnya efisiensi pada supply chain (masih terdapat ketidakharmonisan shipping liner dan kapal kecil pendukungnya)
  4. Suply-Demand yang tidak seimbang (Permintaan terhadap barang masih Java Centric)
  5. Rendahnya performa pelabuhan (Infrastruktur di pelabuhan yang masih kurang)
  6. Rute Shipping yang kurang optimal
  7. Besar Kapal yang kurang efisien
  8. Cargo load yang kurang optimal
  9. Tidak efisiennya transportasi darat dengan cargo (rendahnya konektivitas antara pelabuhan dengan industri.

Integrasi Pelabuhan Pelindo di Indonesia

Pelabuhan merupakan tempat terjadinya arus pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pelabuhan telah berkembang menjadi fasilitator penting perdagangan internasional di mana 80% dari perdagangan internasional saat ini melalui pelabuhan. Khususnya, kargo internasional sebagian besar diangkut melalui laut sehingga pelabuhan utama memainkan peran sentral dalam rantai logistik & rantai logistik operasional yang tepat membutuhkan integrasi pelabuhan tingkat tinggi.

Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Pelabuhan Indonesia yaitu Pelindo I sampai dengan Pelindo IV telah resmi melakukan merger menjadi Pelindo dengan Pelindo II yang menjadi surviving entity. Penggabungan Operator Pelabuhan ini merupakan integrasi pelabuhan di Indonesia dengan tujuan untuk mengurangi biaya logistik di Indonesia. Integrasi pelabuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Horizontal Integration dan Vertical Integration.

1. Horizontal Integration

Integrasi Pelabuhan dengan pengkonsolidasian pelabuhan yang berbeda, operator yang berbeda, dan regional yang berbeda menjadi satu struktur yang sama dengan maksud untuk menghasilkan efisiensi dan market share. 

2. Vertical Integration

Integrasi Pelabuhan dengan cara mengintegrasikan operasi pelabuhan dengan fungsi logistik lainnya dalam rantai pasokan. Hal ini ditujukkan untuk mencapai kontrol yang lebih baik dan koordinasi jaringan lintas sektor sehingga dapat merampingkan proses dalam rantai pasokan.

Perbandingan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV

Setelah merger yang telah dilakukan maka terdapat peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan di Indonesia yang dibawah kendali Pelindo. Peningkatan kinerja ini diukur dengan parameter petikemas (kontainer) per kapal per jam atau Box Per Ship Per Hour (BSH). Kemudian selain itu juga terdapat pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di Pelabuhan. Berikut ini adalah dampak pada beberapa pelabuhan hasil merger Pelindo:

  • Terminal Petikemas Belawan: Sebelum Merger BSH 20 box/kapal/jam dan Portstay 2 hari. Setelah Merger BSH 45 box/kapal/jam dan Port Stay 1 hari.
  • Terminal Petikemas Makassar: Sebelum Merger BSH 20 box/kapal/jam dan Portstay 2 hari. Setelah Merger BSH 42 box/kapal/jam dan Port Stay 1 hari.
  • Makassar New Port: Sebelum Merger BSH 20 box/kapal/jam dan Portstay 2 hari. Setelah Merger BSH 39 box/kapal/jam dan Port Stay 1 hari.
  • Terminal Petikemas Ambon: Sebelum Merger BSH 12 box/kapal/jam dan Portstay 3 hari. Setelah Merger BSH 35 box/kapal/jam dan Port Stay 1 hari

Kinerja Pelindo pada Tahun 2021 Setelah Merger

Keuntungan Penggabungan Pelindo

  1. Menggabungkan sumber daya dalam mencapai efisiensi operasional
  2. Penyebaran kekayaan antar wilayah
  3. Meningkatnya sistem standar dan tingkat layanan operasional
  4. Peningkatan konektivitas antar pelabuhan domestik
  5. Meningkatkan nilai Perusahaan & menarik FDI
  6. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan pengembangan jaringan transportasi

Tantangan Penggabungan Pelindo

  1. Ketidakseimbangan perdagangan/ shipment kargo antar wilayah
  2. Daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara lain
  3. Efisiensi dalam praktik di lapangan
  4. Pembangunan pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri, juga membutuhkan hinterland dan ekosistem yang sehat
  5. Kekuatan Monopoli di Pasar Indonesia (kurang kompetitif)
  6. Kontribusi & keterlibatan sektor swasta kemungkinan akan lebih sedikit

Jika dijalankan dengan baik, dampak integrasi pelabuhan di Indonesia dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa lebih lanjut. Pelindo yang terkonsolidasi dan terstandarisasi di seluruh wilayah akan membantu meningkatkan ekonomi di Indonesia. Konsolidasi akan membantu menarik FDI dan menyebarkan pembangunan pelabuhan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjadi lebih setara. Namun, pembangunan infrastruktur pelabuhan saja tidak pernah cukup atau satu-satunya solusi bagi pertumbuhan ekonomi maka perlu didukung dengan integrasi dengan aspek lain dari rantai pasokan. Tantangan terbesar di kepulauan Indonesia adalah meminimalkan ketidakseimbangan perdagangan antar wilayah, yang kemudian akan menciptakan model logistik yang efisien.

Post a Comment for "Penggabungan Pelabuhan Pelindo di Indonesia dan Dampaknya"

Random Posts