Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Stabilitas Kapal

Penjelasan Stabilitas Kapal

STABILITAS KAPAL

(www.kapaldanlogistik.com) Penjelasan Stabilitas Kapal - Stabilitas Kapal adalah kemampuan sebuah kapal untuk tetap dapat seimbang sehingga tetap tegak dan kembali pada posisi normalnya ketika mendapat hentakan atau gaya dari luar. Gaya dari luar kepada kapal ini dapat disebabkan oleh karena adanya gelombang yang bekerja padanya sehingga kapal menjadi oleng. Kapal yang oleh atau tidak stabil tersebut dapat menyebabkan kecelakaan terhadap kapal seperti terbaliknya kapal, tenggelam, atau kerusakan yang terjadi pada peralatan kapal. Ketika kecelakaan tersebut terjadi maka akan dapat menimbulkan kerugian secara finansial, permasalahan lingkungan seperti tumpahan minyak sampai yang terberat adalah kehilangan nyawa awak kapal. Maka dari itu diperlukan suatu kemampuan keseimbangan pada kapal dengan menjaga stabilitasnya.

Secara umum, kondisi stabilitas kapal terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

  • Intact Stability adalah stabilitas kapal dalam kondisi utuh atau tidak mengalami kebocoran dengan menghitung beberapa derajat kemiringan kapal. Perhitungan Intact Stability dilakukan untuk mengetahui kemampuan kapal dalam menegakkan kembali dirinya ke posisi awal setelah adanya gaya yang membuat kapal miring.
  • Damage Stability adalah stabilitas kapal yang diukur pada saat kapal mengalami kebocoran dengan masuknya air laut ke dalam kompartemen. Perhitungan Damage Stability dilakukan untuk mengetahui kemampuan kapal pada saat mengalami kebocoran dalam menahan dirinya tersebut agar dapat tetap stabil.

Titik - Titik Pada Stabilitas Kapal

Pada stabilitas kapal melintang terdapat titik-titik penting yang mempengaruhi apakah kapal tersebut dapat balik ke posisi awal atau tidak. Berikut ini adalah Titik-titik pada Stabilitas kapal adalah :

1. Titik Berat [G]

Titik Berat (Centre of Gravity) pada stabilitas kapal ini disimbolkan dengan huruf G. Titik Berat adalah titik pusat dari semua gaya berat seperti muatan dan peralatan kapal yang bekerja ke bawah. Letak titik berat ini berubah-berubah ketika adanya penambahan, pengurangan atau pergesar muatan yang ada di atas kapal. Sehingga pada saat loading/ unloading muatan diatas kapal, perlu memperhatikan peletakannya karena akan mempengaruhi titik stabilitas kapal. 

2. Titik Apung [B]

Titik Apung (Centre of Bouyancy) pada stabilitas kapal ini disimbolkan dengan huruf B. Titik Apung adalah titik tangkap dari resultan gaya yang bekerja keatas dari semua gaya yang berada dibagian kapal yang tercelup di air. Letak titik apung ini berubah-ubah seperti titik berat, namun pergerakan dari titik apung ini dipengaruhi oleh draught/ sarat air dari kapal serta bentuk dari lambung kapal itu sendiri. Selain itu juga ketika kapal oleng ke kanan atau ke kiri, nilai titik B ini juga akan berubah. Pergeseran titik B ini akan memberikan gaya tekan keatas sehingga dapat menyebabkan kapal dapat tegak kembali.

3. Titik Metasentris [M]

Titik Metasentris (Metacentric) pada stabilitas kapal ini disimbolkan dengan huruf M. Titik Metasentris adalah titik maya yang merupakan titik perpotongan antara titik Apung dengan keel yang menjadi sudut oleng ketika kapal miring. Titik Metasentris ini merupakan batas untuk titik berat agar tidak melewatinya, karena jika titik B melewati titik G ini akan terjadi stabilitas negatif dan kapal tidak akan kembali ke posisi semula.

Jenis Stabilitas Kapal

Secara umum terdapat 3 jenis stabilitas yang dapat dialami oleh kapal. Jenis stabilitas ini dipengaruhi oleh perpindahan titik gravity dan titik bouyancy dari kapal itu sendiri. Berikut adalah jenis stabilitas kapal:

1. Stabilitas Positif (Stable) [GM > 0]

Jenis stabilitas ini terjadi ketika Titik Berat (G) kapal berada di bawah Titik Metacentre (M). Ketika kapal oleng beberapa derajat, maka kapal dapat kembali ke posisi awalnya atau dapat tegak kembali ke posisi normal. Hal ini disebabkan karena adanya momen penegak atau yang biasa disebut dengan righting moment (GZ). Lengan Penegak pada stabilitas ini bernilai positif.

2. Stabilitas Netral (Neutral) [GM = 0]

Jenis stabilitas ini terjadi ketika Titik Berat (G) kapal berada dalam satu titik dengan Titik Metacentre (M) sehingga titik ini saling berhimpit. Pada kondisi ini, kapal tidak mempunyai momen penegak sehingga kapal berada diambang antara gagal tegak kembali atau dapat tegak kembali ke posisi awal. Maka jika terjadi sedikit pergeseran pada muatan yang ada di atas kapal akan menyebabkan kapal gagal tegak kembali atau dalam kondisi tidak seimbang.

3. Stabilitas Negatif (Negatif) [GM < 0]

Jenis stabilitas ini terjadi ketika Titik Berat (G) kapal berada di atas Titik Metacentre (M). Ketika kapal oleng beberapa derajat, maka kapal tidak dapat kembali ke posisi awalnya. Momen penegak atau righting moment pada stabilitas ini tidak dapat menegakkan kapal kembali. Lengan Penegak pada stabilitas ini bernilai negatif.

Post a Comment for "Penjelasan Stabilitas Kapal "

Random Posts