Jenis Pasir Yang Digunakan Dalam Sandblasting dan Ukurannya
Jenis Pasir Yang Digunakan Dalam Sandblasting dan Ukurannya - Sandblasting yang juga biasa disebut dengan abrasive blasting adalah suatu proses untuk membersihkan dan membuat profil permukaan yang kasar dengan media abrasive sehingga siap untuk dilakukan pengecatan. Pada dasarnya tujuan dari sandblasting ini adalah sebagai surface treatment atau persiapan permukaan dan pembersihan dari karat/korosi.
Istilah sandblasting biasanya digunakan di masa lalu karena pasir adalah satu-satunya grit/medium yang digunakan. Namun, seiring dengan tren dalam industri fabrikasi logam terus meningkat, jenis grit lain mulai digunakan. Jenis media yang digunakan dalam proses sandblasting akan menentukan hasil dan kualitasnya. Begitupula dengan tekanan yang digunakan biasanya menentukan seberapa cepat proses dan kualitas hasil permukaan plat. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi hasil dan kualitas dari sandblasting, bentuk dan ukuran dari pasir sandblasting, jenis pasir yang digunakan dalam sandblasting serta tips dalam memilih jenis pasir yang digunakan dalam sandblasting.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Sandblasting
- Ukuran Pasir Sandblasting yang digunakan (mesh)
- Bentuk dan Permukaan pasir sandblasting
- Kepadatan/ Density pasir sandblasting
- Jenis Media Abrasive/ Pasir yang digunakan
- Sudut Penyemprotan saat blasting
- Tekanan yang digunakan saat blasting
- Waktu penyemprotan saat blasting
- Teknik penyemprotan saat blasting
Pelapisan pengecatan yang diterapkan harus benar-benar dapat mengisi lembah dan menutupi puncak dari profil permukaan material. Semakin dalam profil, semakin banyak penahan terjadi. Namun jika profil terlalu dalam, maka puncak dapat menonjol di luar permukaan lapisan sehingga menyebabkan karat dan kegagalan dalam pengecatan. Umumnya kedalaman profil yang benar adalah 25-30% dari ketebalan dry film dari sistem pelapisan total. Untuk sebagian besar pelapis industri, profil baja adalah antara 2-3 mil, biasanya tidak melebihi 5 mil. (1 mil = 25.4 microns)
Bentuk dan Permukaan dari Pasir Sandblasting
Beberapa orang lebih menyukai profil mendalam dan sementara yang lain menginginkan permukaan yang lebih halus. Profil permukaan material yang mendalam biasanya digunakan untuk dilakukan pengecatan baru agar cat yang dilapisinya menempel dengan baik. Pada umumnya terdapat 2 jenis bentuk dan permukaan dari media abrasive yang digunakan pada kegiatan sandblasting yaitu bentuk bulat dan kotak/ tajam.
1. Bentuk Kotak/Tajam Abrasive
2. Bentuk Bulat Abrasive
Media bundar digunakan terutama untuk pembersihan atau pengelupasan sambil membiarkan permukaannya halus. Media abrasive berbentuk bulat ini tidak akan membuat permukaan kasar atau meninggalkan profil yang mendalam.
Ukuran Pasir Sandblasting
Pasir sandblasting diukur dengan ukuran mesh. Selama produksi pasir ini, proses penyaringan dilakukan melalui berbagai layer. Ukuran mata jaring layer 10 memiliki 10 lubang per inci persegi, yang akan cocok dengan partikel yang relatif besar, sedangkan ukuran mata jaring 300 akan menunjukkan partikel yang jauh lebih kecil. Jika ukuran diberikan dalam format terpisah seperti 20/40, hal ini berarti bahwa ukuran 30 mesh akan menampung 95 persen partikel, tetapi bukan ukuran 40. jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran 20/40 lebih kasar dari 40/70, dan kaca 60/100 lebih halus.
Memilih ukuran pasir sandblasting akan menentukan pada hasil dan lamanya pengerjaan yang dilakukan. Mesh pasir sandblasting yang lebih kasar seperti grit 60 atau grit 100 akan lebih cepat mengelupaskan permukaan dan permukaannya lebih kasar, sedangkan ukuran pasir yang lebih halus seperti grit 400 atau 1000 akan lebih lambat dan memiliki hasil akhir yang lebih halus. Abrasive mesh yang lebih halus sangat bagus untuk substrat yang lebih lembut seperti fiberglass, beton, dan kayu, sementara abrasive mesh yang lebih besar paling cocok untuk plat baja.
Kekerasan Pasir Sandblasting
Seberapa keras suatu medium juga berperan dalam seberapa dalam partikel akan menembus ke dalam suatu permukaan. Menggunakan media yang lebih lembut akan meninggalkan profil kedalam yang sangat tipis, atau tidak ada sama sekali, tergantung pada seberapa lembut media pasirnya. Hal Ini berguna untuk menghilangkan kotoran, cat, dan minyak.
Meskipun mungkin tampak logis untuk menggunakan bahan yang paling keras untuk sandblasting yang efisien, namun terdapat kendala pada abrasive yang sangat keras. Abrasives yang terlalu keras juga bisa rapuh, yang menyebabkan mereka patah pada benturan. Ketika sebuah partikel pecah selama tumbukan, sebagian energi kinetiknya menjadi pecah. Ini berarti lebih sedikit energi yang tersedia untuk permukaan.
Kepadatan/ Density Pasir Sandblasting
Alasan kepadatan partikel lebih penting daripada massanya adalah karena kepadatan memberi tahu kita lebih banyak tentang bagaimana partikel akan bereaksi terhadap benturan. Sebuah partikel padat memiliki lebih banyak massa per satuan volume. Hal ini berarti lebih banyak tekanan pada tumbukan, yang berarti ia akan menggali lebih dalam pada permukaan material daripada partikel yang lebih besar dengan massa yang sama.
Selain itu, partikel yang lebih padat mentransfer lebih banyak energi kinetiknya ke dalam tumbukan. Partikel yang lebih lembut dan kurang rapat akan terkompresi ketika mereka bertabrakan dengan objek, yang berarti mereka menyerap tumbukan dan mentransfer momentumnya dengan kurang efisien. Partikel yang lebih lembut ini memiliki kegunaannya sendiri, seperti menghilangkan cat dan membersihkan permukaan secara ringan.
Jenis Pasir yang biasa digunakan pada Sandblasting
1. Pasir Silika
Pasir Silika merupakan bahan abrasive yang digunakan untuk sandblasting yang mempunyai partikel yang agak tajam. Keuntungan dari pemakaian pasir silika adalah dapat membersihkan permukaan material dengan cukup baik, namun terdapat kekurangan karena penggunaanya hanya dapat dipakai sekali, rapuh dan menghasilkan banyak debu. Sehingga akibat debu yang dihasilkannya tersebut, pasir silika ini tidak baik untuk kesehatan manusia yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan sistem pernafasan.
2. Garnet
Garnet adalah media abrasive yang juga sering ditemui di pasaran untuk digunakan dalam proses sandblasting kapal. Harga dari Garnet ini juga dibilang cukup murah bilang dibandingkan dengan media abrasive lainnya. Bentuk dari partikel garnet ini cukup runcing dan memiliki sifat kekerasan yang baik sehingga tidak rapuh. Selain itu, penggunaan garnet dalam sandblasting juga dapat membuat profil kekasaran pada material dan dapat digunakan berulang kali, sehingga cukup efektif dalam proses pembersihan lambung kapal. (Garnet memiliki kandungan silica bebas < 0,1%)
3. Steel Shot
Steel hot adalah salah satu media abrasive lainnya yang diproduksi dari baja. Bentuk partikel dari steel shot ini adalah bundar. Keuntungan dari steel shot adalah baik dalam membersihkan permukaan material secara efisien namun memiliki kekurangan dalam membuat kedalaman profil permukaan material. Steel shot ini juga dapat digunakan beberapa kali dalam penggunaannya namun hanya dipakai untuk shop blasting/ ruang tertutup saja. (Steel shot memiliki kandungan silica bebas < 1%)
4. Steel Grit
Media abrasive selanjutnya adalah steel grit yang juga diproduksi dari baja. Namun perbedaan dari steel shot adalah bentuk dari steel grit ini yang memiliki partikel agak runcing sehingga lebih baik dalam membuat profil kekasaran dibanding steel shot. Kekurangan dari steel grit ini adalah bahwa steel grit ini dapat berkarat sehingga dapat menimbulkan kontaminasi pada permukaan yang dilakukan pembersihan. Maka sebelum dilakukan sandblasting, perlu dicek kembali kualitas dari steel grit yang ingin dipakai. Sama halnya dengan steel shot, steel grit ini juga dapat digunakan berkali-kali namun hanya dipakai untuk shop blasting/ ruang tertutup saja. (Steel grit memiliki kandungan silica bebas < 1%)
5. Coal Slag
Coal slag adalah jenis media abrasive yang dihasilkan dari residu pembakaran industri. Bentuk partikel dari coal slag ini adalah berbentuk kotak atau agak sedikit lonjong. Selain itu Coal slag juga memiliki memiliki berat lebih baik jika dibandingkan dengan pasir silika. Coal slag baik dalam melakukan pembersihan material dan membuat profil pada permukaan, namun coal slag ini tidak dapat digunakan berkali-kali, karena sifatnya yang cukup rapuh. (Coal slag memiliki kandungan silica bebas < 1%)
6. Copper Slag
Copper slag ini merupakan residu dari hasil peleburan tembaga. Bentuk partikel dari copper slag adalah kotak dan memiliki berat yang lebih bila dibandingkan dengan pasir silika. Copper slag ini baik untuk digunakan dalam melakukan pembersihan, namun memiliki kekurangan yaitu sering menempelnya partikel di celah-celah dari profil yang dibentuknya, sehingga diperlukan pembersihan lebih lanjut setelah proses sandblasting.
7. Aluminium Oxide
Aluminium Oxide adalah salah satu jenis sintetik abrasive yang digunakan dalam sandblasting. Karakteristik dari aluminium oxide ini adalah mempunyai berat dan kekerasan yang cukup baik sehingga cukup efektif dalam membersihkan dan membuat kekasaran pada permukaan material. Aluminium oxide ini memeliki partikel yang cukup runcing dan dapat digunakan berkali-kali.
8. Silicon Carbide
Sama halnya dengan aluminium oxide, silicon carbide ini adalah jenis sintetik abrasive yang memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Silicon carbide cukup efektif digunakan dalam proses sandblasting karena dapat menghasilkan profil permukaan yang baik dan dapat digunakan berkali-kali. Namun harga dari silicon carbide ini cukup mahal bilang dibandingkan dengan bahan lain karena kualitasnya yang cukup bagus.
Demikian penjelasan mengenai Jenis Pasir Yang Digunakan Dalam Sandblasting dan Ukurannya. Terdapat beberapa hal yang diperlukan untuk memilih jenis pasir yang digunakan untuk sandblasting kapal, beberapa diantaranya adalah jenis pasir, ukuran pasir sandblasting, kekerasan pasir sandblasting, density pasir sandblasting, dan juga bentuk dari pasir sandblasting yang digunakan.

Post a Comment for "Jenis Pasir Yang Digunakan Dalam Sandblasting dan Ukurannya"