Fungsi, Cara Kerja dan Perawatan Oil Water Separator (OWS) Kapal
Fungsi, Cara Kerja dan Perawatan Oil Water Separator (OWS) Kapal - Dalam dunia pelayaran, menjaga kebersihan laut bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga tuntutan regulasi internasional. Salah satu perangkat penting yang berperan dalam hal ini adalah Oil Water Separator (OWS) kapal. Peralatan ini berfungsi memisahkan campuran minyak dan air hasil operasi mesin sebelum dibuang ke laut.
Dengan memahami fungsi OWS di kapal, cara kerja OWS di kapal, hingga cara mengoperasikan Oil Water Separator dengan benar, awak kapal dapat mencegah pencemaran laut sekaligus memastikan kapal tetap memenuhi aturan internasional, khususnya MARPOL Annex I. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai fungsi, komponen, cara kerja, hingga perawatan OWS di kapal agar tetap optimal.
Fungsi OWS (Oil Water Separator) di Kapal
Definisi dan Fungsi
Secara sederhana, oil water separator adalah peralatan yang digunakan untuk memisahkan minyak dari air bilge sebelum dibuang ke laut. Kandungan minyak dalam air buangan harus berada di bawah ambang batas yang diizinkan, yaitu maksimal 15 ppm pada OWS adalah standar internasional yang ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization).
Fungsi utama Oil Water Separator (OWS) adalah untuk memisahkan kandungan minyak dari air bilge sehingga kadar minyak yang terbuang ke laut dapat ditekan hingga di bawah 15 ppm. Dengan demikian, pembuangan limbah kapal tetap sesuai dengan regulasi internasional, khususnya MARPOL Annex I, yang mengatur tentang pencegahan pencemaran minyak di laut.
Selain itu, keberadaan OWS juga berperan penting dalam melindungi ekosistem laut dari bahaya pencemaran minyak yang dapat merusak biota, mencemari perairan, dan menimbulkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan maritim.
Efektivitas Proses Separasi di OWS
Efektivitas proses separasi pada Oil Water Separator (OWS) sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Pertama, viskositas dan densitas minyak dalam campuran berperan besar karena semakin tinggi viskositas, semakin sulit minyak terpisah dari air.
Kedua, ukuran droplet minyak juga menentukan, di mana droplet yang lebih kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk naik ke permukaan dan disaring oleh sistem. Selain itu, suhu cairan yang masuk ke OWS berpengaruh pada kinerja pemisahan, karena suhu yang lebih tinggi biasanya dapat menurunkan viskositas minyak sehingga proses separasi menjadi lebih efektif.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah kondisi filter dan coalescer, jika komponen ini kotor atau tersumbat, maka kemampuan OWS dalam memisahkan minyak dari air akan menurun. Dengan demikian, menjaga kondisi komponen serta memperhatikan faktor-faktor tersebut menjadi kunci agar OWS bekerja secara optimal.
Regulasi dan Requirement Penggunaan OWS Kapal
IMO melalui MARPOL mewajibkan semua kapal dengan tonase tertentu memiliki OWS. Berikut ini adalah aturan dan persyaratan terkait penggunaan Oil Water Separator Kapal:
1. MARPOL Annex I – Regulation 14 & 15 (Discharge of Oil)
- Kapal dengan tonase bruto ≥400 GT wajib dilengkapi dengan OWS + 15 ppm Bilge Alarm/Monitor.
- Sistem harus otomatis menghentikan pembuangan bila kandungan minyak >15 ppm.
- Semua pembuangan melalui OWS harus tercatat di Oil Record Book (ORB) Part I).
2. MEPC (Marine Environment Protection Committee) Guidelines
- IMO melalui resolusi MEPC.107(49) menetapkan standar teknis minimum OWS dan 15 ppm bilge alarm.
- OWS harus lulus uji type-approval sesuai panduan ini sebelum dipasang di kapal.
3. SOLAS (Safety of Life at Sea) Convention
- Tidak mengatur detail teknis OWS, tetapi menekankan keandalan peralatan mesin dan sistem pembuangan agar tidak membahayakan kapal serta lingkungan.
- Menyiratkan bahwa perawatan OWS termasuk bagian dari Planned Maintenance System (PMS).
4. Flag State & Class Requirement
- Setiap bendera kapal (flag state) biasanya mengadopsi regulasi IMO dan mewajibkan verifikasi OWS saat survey tahunan dan intermediate.
- Klasifikasi kapal (Class) seperti BKI, ABS, DNV, LR juga mewajibkan OWS dalam kondisi operasional sebagai bagian dari International Oil Pollution Prevention (IOPP) Certificate.
5. Port State Control (PSC) Inspections
- Petugas PSC (misalnya di bawah Tokyo MOU atau Paris MOU) sering melakukan inspeksi mendadak terhadap OWS.
- Jika ditemukan bypass ilegal atau pembuangan tanpa 15 ppm alarm, kapal bisa ditahan dan dikenakan denda berat.
6. ISM Code (International Safety Management Code)
- Mengharuskan perusahaan dan awak kapal memiliki prosedur operasi standar (SOP) untuk mengoperasikan dan merawat OWS.
- Termasuk pelatihan awak kapal dalam familiarisasi peralatan lingkungan.
Komponen Pada Oil Water Separator Kapal
Sebuah OWS modern biasanya terdiri dari beberapa komponen utama:
- Tangki pemisah (separator chamber): tempat awal pemisahan minyak dan air.
- Coalescer: media penyaring yang membantu memperbesar droplet minyak agar mudah terpisah.
- Filter: menyaring partikel padat sebelum air dipisahkan.
- Pompa OWS kapal: memompa cairan bilge ke unit pemisah.
- 15 ppm monitor: alat pendeteksi kadar minyak dalam air buangan.
- Overboard valve: katup pembuangan yang hanya terbuka bila kadar minyak sesuai standar.
- Control panel: pusat kendali operasi OWS.
Cara Kerja dan Cara Mengoperasikan Oil Water Separator
Cara kerja OWS di kapal mengandalkan perbedaan densitas antara minyak dan air. Air yang lebih berat akan turun ke bawah, sementara minyak dengan densitas lebih ringan akan mengapung di atas. Proses ini dibantu oleh coalescer dan filter hingga kadar minyak berkurang drastis.
Alur kerjanya:
- Campuran bilge water dipompa masuk menggunakan pompa OWS kapal.
- Minyak dengan ukuran droplet besar langsung terpisah secara gravitasi.
- Coalescer membantu memperbesar droplet minyak agar lebih mudah dipisahkan.
- Air yang sudah dipisahkan melewati filter dan diteruskan ke 15 ppm monitor.
- Bila kadar minyak < 15 ppm, air dapat dibuang ke laut. Jika melebihi, aliran otomatis dihentikan.
Cara Mengoperasikan Oil Water Separator
- Pastikan semua katup dalam posisi benar.
- Aktifkan pompa OWS dan biarkan cairan masuk ke sistem.
- Monitor kadar minyak melalui panel kontrol.
- Jangan pernah membuang secara manual tanpa melalui 15 ppm monitor karena melanggar regulasi.
Cara Perawatan (Maintenance) OWS Kapal
Perawatan OWS sangat penting untuk menjaga kinerja optimal sekaligus mencegah kerusakan. Beberapa langkah perawatan OWS di kapal antara lain:
- Membersihkan filter dan coalescer secara berkala.
- Memeriksa fungsi 15 ppm alarm monitor secara rutin.
- Mengkalibrasi sensor deteksi minyak sesuai jadwal.
- Mengecek kondisi pompa OWS kapal agar tidak terjadi kebocoran atau penurunan kapasitas.
- Mengikuti panduan perawatan dari pabrikan OWS.
Sebuah studi menunjukkan bahwa OWS yang dirawat dengan baik mampu menurunkan kadar minyak hingga < 15 ppm, sesuai regulasi internasional.
Oil Water Separator kapal adalah perangkat vital untuk mencegah pencemaran laut sekaligus memenuhi regulasi internasional. Dengan memahami fungsi OWS di kapal, cara kerja OWS di kapal, hingga langkah-langkah perawatan OWS di kapal, awak kapal dapat mengoperasikan alat ini dengan benar dan memastikan lingkungan laut tetap terjaga.
Ingat, fungsi oil water separator OWS adalah untuk melindungi laut dari limbah minyak. Maka, pemahaman dan kepatuhan terhadap aturan tidak hanya menjaga kapal Anda tetap aman dari sanksi, tetapi juga mendukung pelayaran yang berkelanjutan.
Post a Comment for "Fungsi, Cara Kerja dan Perawatan Oil Water Separator (OWS) Kapal"