Penjelasan Siklus Hidup Kapal (Ship Life Cycle)
Siklus Hidup Kapal (Ship Life Cycle) - Untuk mempertahankan kapasitas pelayaran untuk melayani perdagangan lintas laut, kapal-kapal baru harus dibangun untuk menggantikan kapal-kapal yang telah di scrapped. Umur kapal modern adalah sekitar 25 – 30 tahun. Selama masa pakai ini, kapal melewati banyak tahapan yaitu Ship Life Cycle. Tahapan - tahapan ini dimulai dari proses perencanaan awal melalui pemesanan kapal, desain kapal, pengoperasian kapal, dan akhir siklusnya yaitu daur ulang atau scrapping kapal. Berikut ini adalah Ship Life Cycle Stage atau tahapan dalam siklus hidup sebuah kapal.
Mengapa Kapal Memiliki Batas Umur Penggunaan?
Semua jenis kapal termasuk kapal pesiar, kapal curah, kapal dagang, kapal tanker minyak memiliki umur penggunaan. Ada banyak alasan mengapa sebuah kapal akan mencapai batas umur maksimalnya. Beberapa alasannya bisa jadi karena biaya perawatan yang terus meningkat atau kapal terbukti tidak lagi layak berlayar lagi (seaworthy). Alih-alih membiarkannya berlabuh dan mendiamkannya berkarat dengan membuang ribuan dolar setahun untuk perawatan dan biaya, maka pemilik kapal (shipowner) lebih memilih untuk mendapat untung dengan menscrapping-nya atau dalam kata lain disebut dengan shipbreaking.
Tahapan Siklus Hidup Kapal (Ship Life Cycle)
1. Tahap Perencanaan Awal Kapal
Perencanaan awal kapal adalah landasan dari setiap aktivitas proyek besar pembangunan kapal baru. Dimulai dari perencanaan strategis melalui analisis internal (dari pihak pemilik kapal) dan lingkungan eksternal (daerah operasi kapal, di mana kapal akan beroperasi).
Analisis internal mencakup penilaian sumber daya teknis seperti teknik, sumber daya keuangan seperti aset, sumber daya manusia misalnya jumlah dan jenis personel yang dipekerjakan, dan akhirnya, sumber daya manajemen seperti pengendalian proyek pembangunan kapal dan komunikasinya.
Lingkungan eksternal biasanya mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait dengan pasar kapal dan logistik dan itu mencakup analisis:
- Ukuran pasar seperti pertumbuhan pasar dan tren pasar,
- Pesaing-pesaing seperti pangsa pasar dan penguatan dan sumber daya,
- Ekonomi seperti tren harga dan freight rate,
- Lingkungan fisik misalnya jarak dan kondisi cuaca dan kedalaman perairan yang akan dilalui kapal dan pelabuhan,
- Kondisi pelabuhan misalnya fasilitas bongkar/muat kargo,
- Hambatan masuk misalnya pembatasan pemerintah, dan lain-lain.
Setelah selesai melakukan kajian mendalam terhadap aspek lingkungan, dilakukan pengembangan strategi yang terdiri dari : profitabilitas, laba atas investasi, pangsa pasar, pertumbuhan, stabilitas, stabilitas produk atau layanan, kepuasan pelanggan, pemenuhan kebutuhan pasar, dan persaingan. Analisis lingkungan dan perencanaan strategis kemudian diubah untuk mengimplementasikan rencana bisnis seperti pemasaran, pesaing, operasi, keuangan, teknologi, organisasi, dan rencana pengembangan perusahaan.
Semua informasi akan dikemas ke dalam spesifikasi yang digunakan sebagai dasar untuk penawaran.
2. Tahap Memesan Kapal
Pada tahap ini terjadi negosiasi antara pemilik kapal dan galangan kapal. Setelah kontrak ditandatangani, maka produsen mesin dan produsen peralatan akan terlibat. Badan klasifikasi untuk mensertifikasi kapal juga akan dipilih pada tahap ini.
3. Tahap Proses Desain Kapal
Proses desain kapal adalah spesialisasi dari proses desain rekayasa, yang merupakan perumusan gambar untuk membangun produk dengan tujuan kinerja tertentu, dan bertujuan untuk memodelkan kapal dan mendefinisikan dan menentukan semua sistem yang akan digunakan. Selain itu, tahap desain kapal mendefinisikan strategi perakitan sub-sistem dan komponennya untuk membangun seluruh kapal.
Proses ini dicirikan melalui pemodelan secara bersamaan dengan kelompok dan tim integratif yang terdistribusi secara internasional, integrasi sistem TI, dan sejumlah besar sistem untuk pandangan tertentu (misalnya produksi, analisis sistem). Perubahan rekayasa berkelanjutan dan penggantian material diharapkan dalam tahap produksi sejak pengadaan material dan produksi kapal dimulai saat tahap desain berlangsung. Desain kapal tidak dapat dibakukan karena kebutuhan yang beragam dan tingkat kerumitan struktur kapal yang tinggi.
Dua metode desain yang diterapkan saat ini dalam pembuatan kapal yaitu sekuensial dan rekayasa konkuren atau concurrent engineering (CE). Desain kapal tradisional adalah proses berurutan dan berulang karena kompleksitas tugas desain. Dalam setiap tahap desain, maka tugas sintesis atau analisis tertentu dilakukan.
Hasil akhir dari setiap langkah desain dianalisis dan kemudian dimodifikasi. Hasil modifikasi kemudian dianalisa kembali sampai semua persyaratan terpenuhi. Dalam praktek realnya di lapangan, proses desain kapal tidak sepenuhnya berurutan dan desainer kapal dapat berpindah dari satu langkah ke langkah lainnya sesuai kebutuhan.
Pendekatan CE digunakan untuk merancang produk baru dengan melakukan semua proses paralel untuk mengurangi lead time dan biaya. Ini adalah pendekatan holistik untuk proses desain, yang menegaskan pentingnya tim integratif untuk merancang produk dan prosesnya.
Dengan pendekatan sistematis tersebut, maka para desainer kapal harus mempertimbangkan semua elemen siklus hidup produk dari tahap preliminary design hingga pemotongan kapal, penghitungan kualitas, biaya, dan persyaratan pengguna.
Prinsip yang mendasari konkurensi adalah bahwa kegiatan hilir dimulai sebelum kegiatan hulu selesai. Hal ini memungkinkan para desainer untuk mengamati persyaratan galangan kapal, pemilik dan badan klasifikasi melalui siklus hidup produk mulai dari desain konsep hingga daur ulang, termasuk aspek kualitas, biaya dan perencanaan.
Berbeda dengan CE, tPendekatan sekuensial lambat dan memakan waktu. Menerapkan pendekatan konkuren meningkatkan pengetahuan yang tersedia pada tahap preliminary design, dan memungkinkan komunikasi dua arah dari informasi terkait desain.
- Desain konsep
- Preliminary design (Preliminary design)
- Desain kontrak
- Kapasitas
- Perkiraan berat kapal
- Powering
- Struktur (konstruksi kapal)
- General arrangements
- Freeboard dan subdivisi
- Hidrostatik
- Lines plan
- Proporsi
- Tujuan kapal
- Estimasi biaya
- Stabilitas kapal
4. Tahap Produksi dan Fabrikasi Kapal
Pada tahap ini, kapal dibangun dalam satuan atau blok. Bagian baja kecil disatukan untuk membangun sub-rakitan yang kemudian akan dihubungkan untuk membangun rakitan. Biasanya, blok-blok yang dihasilkan akan didirikan blok demi blok untuk membangun keseluruhan kapal.
Ukuran, bentuk, dan berat setiap konstruksi tergantung pada ukuran kapal akhir, sumber daya penanganan dan pengangkatan yang tersedia di galangan kapal, dan tingkat perlengkapan yang diselesaikan di dalam kapal. Membangun kapal sebagai satu set sub produk dikenal dengan konsep Product-Oriented Design and Construction (PODAC).
5. Tahap Sea Trial
Sebelum pengiriman, kontraktor pembuatan kapal harus menguji apakah kapal memenuhi semua persyaratan kontrak. Pengujian kecepatan, stabilitas, kinerja engine, dan kualitas peralatan dan perangkat yang dipasang, misalnya sistem perpipaan, pembangkit uap, radio adalah tujuan utama dari sea trial.Biasanya, sea trial diklasifikasikan dalam tiga kelompok besar: uji coba dan uji standarisasi, ekonomi dan manuver. Hasil tes disimpan sebagai catatan kinerja kapal.
6. Tahap Delivery
Setelah menyelesaikan semua tes kapal akan dikirim ke pemilik. Protokol untuk pengiriman dan penerimaan biasanya dirinci dalam kontrak. Pada saat penyerahan, pemilik memperoleh set lengkap sertifikat dari pihak otoritas.
7. Tahap Pengoperasian Kapal
Pengoperasian kapal mencakup semua proses yang terkait dengan kapal mulai dari pengiriman sampai dengan daur ulang. Semua aspek lingkungan, ekonomi, teknis disertakan. Selama waktu pengoperasian kapal, konvensi dan peraturan internasional memandu masa pakainya dan memainkan peran kunci.
8. Tahap Daur Ulang Kapal (Scrapping)
Setelah bertahun-tahun kapal beroperasi atau ketika perbaikan dan perkuatan tidak dapat masuk akan secara finansial, maka kapal didaur ulang. Untuk masalah keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, IMO telah menetapkan aturan baru untuk proses daur ulang tersebut.
Post a Comment for "Penjelasan Siklus Hidup Kapal (Ship Life Cycle)"