Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Inert Gas System Pada Kapal Tanker

Penjelasan Inert Gas System Pada Kapal Tanker

Penjelasan Inert Gas System Pada Kapal Tanker - Kapal Tanker merupakan jenis kapal yang digunakan untuk mengangkut muatan cair (liquid cargo) salah satunya adalah minyak. Dengan pengangkutan minyak yang dibawanya ini, maka terdapat berbagai macam aturan dan perlakuan khusus yang berlaku untuk jenis kapal ini dengan tujuan agar kapal ini tetap aman dan selamat untuk mengangkut minyak sampai ke tujuan. Sifat minyak yang mudah terbakar ini diharuskan kapal tanker memiliki perlakuan khusus yang diantaranya adalah penggunaan Inert Gas System. Sistem Inert Gas ini sangat penting pada kapal tanker untuk mengurangi resiko terjadinya ledakan pada muatan minyak yang dibawanya.

Pengertian dan Diagram Inert Gas

Inert Gas adalah gas / campuran gas seperti gas buang yang mengandung kadar oksigen yang sedikit untuk mendukung pengurangan hidrokarbon. Campuran gas hidrokarbon dan udara tidak dapat terjadi pembakaran jika komposisinya tidak berada pada "flamable range". Sehingga dengan memasukan inert gas tersebut dapat menghalangi campuran gas hidrokarbon dan udara tidak pada kondisi yang mudah terbakar.

Inert Gas Diagram

Berdasarkan Amandemen SOLAS Chapter II-2 bahwa kadar oksigen di atmosfir tangki tidak boleh lebih dari 8% dalam volume total dan harus pada tekanan positif. Sehingga semua kapal tanker diharuskan dilengkapi inert gas system yang berfungsi untuk menjaga rongga udara (atmosfir) yang ada di dalam tangki agar memiliki jumlah oksigen sesuai dengan ketentuan SOLAS. Namun harus diperhatikan bahwa terlalu kurangnya oksigen pada Inert Gas akan menghasilkan kotoran pada tangki. Tujuan pembatasan kadar oksigen dan tekanan positif adalah sebagai berikut:

  • Pembatasan jumlah oksigen dibawah 8% bertujuan agar isi tangki tidak mudah terbakar pada saat loading atau discharging muatan. Karena jika kadar oksigen sudah dibawah 10% maka sudah cukup untuk tidak menimbulkan percikan api
  • Tekanan harus positif ditujukkan untuk mencegah udara masuk, serta membantu pemompaan untuk bongkar muatan. 

Jika tidak dapat tercapai kondisi tersebut, maka kapal tidak diperbolehkan melakukan loading/ discharing kargo, ballasting/ deballasting, maupun Gas freeing (proses sebelum Tank Cleaning). Pertambahan volume rongga (atmosfir) tangki karena discharge kargo harus diikuti dengan jumlah inert gas yang harus dimasukkan ke dalam tangki supaya tekanan dan kandungan inert gas selalu terjaga.

Komponen dan Alur Inert Gas System

Komponen dan Alur Inert Gas System

Inert gas system itu sendiri terdiri dari inert gas plant dan inert gas distribution system. Berikut adalah penjelasan inert gas plant dan inert gas distribution system:

  • Inert gas plant: terdiri dari semua peralatan yang secara khusus dipasang untuk memasok, mendinginkan, membersihkan, memberi tekanan, monitoring, dan mengontrol inert gas ke tangki kargo.
  • Inert gas distribution system: terdiri dari perpipaan, valve (katup) dan fitting lainnya untuk mendistribusikan inert gas.

Sumber dari Inert gas system pada kapal dapat melalui kombinasi berikut ini:

  1. pengambilan dari boiler kapal;
  2. independen  inert gas generator; atau
  3. gas turbine plant bila dilengkapi dengan afterburner.

Komponen Inert Gas System terdiri dari:

  1. Inert Gas Scrubber
  2. Demister
  3. Blower
  4. Non Return Valve
  5. Gas Pressure Regulating Valve
  6. Instrumentation dan Alarm
  7. Effluent dan Drain Piping
  8. Deck Seal
  9. Deck Isolating Valve
  10. Pressure/ Vacuum  breakers
  11. Pipe and Other Valve in IGS

Inert gas system terdiri dari katup isolasi gas buang yang terletak di titik pengambilan boiler yang melewatkan gas panas dan kotor ke scrubber dan demister. Di sini gas didinginkan dan dibersihkan sebelum disalurkan ke blower yang menyalurkan gas melalui deck water seal, non-return valve, dan deck isolating valve ke tangki kargo. Katup pengatur tekanan gas dipasang di akhir blower untuk mengatur aliran gas ke tangki kargo. Pemutus tekanan/ vakum berisi cairan dipasang untuk mencegah tekanan berlebihan atau vakum menyebabkan kerusakan struktural pada tangki kargo. Ventilasi dipasang di antara katup deck isolating/ nonreturn valve dan katup pengatur tekanan gas (pressure regulating valve) untuk mengeluarkan setiap kebocoran saat plant (produksi) dimatikan.

Untuk mengirimkan gas inert ke tangki kargo selama discharge cargo, deballasting, tank cleaning dan untuk topping up tekanan di tangki selama fase pelayaran, dek utama gas inert  mengalir ke depan dari katup isolasi dek sepanjang dek kargo. Dari saluran utama gas inert ini, jalur cabang gas inert mengarah ke bagian atas setiap tangki kargo.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Inert Gas System, anda dapat melihatnya disini.

Post a Comment for "Penjelasan Inert Gas System Pada Kapal Tanker"

Random Posts